Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Orangtua Menjaga Hubungan Ketika Anak Beranjak Remaja

Keluarga bahagia
Freepik

Saat anak memasuki usia 8 tahun ke atas, banyak orangtua mulai merasakan perubahan yang cukup besar. Anak yang dulu manja dan terbuka, kini mulai terlihat lebih tertutup, lebih sering bersama teman, dan kadang menjauh dari keluarga.

Ternyata hal ini wajar terjadi, karena anak sedang membangun identitasnya dan mulai mencari rasa kebersamaan di luar rumah.

Namun, bukan berarti hubungan orangtua dan anak harus merenggang. Justru di masa ini, peran Mama dan Papa sangat penting untuk menjaga kedekatan emosional yang menjadi dasar komunikasi jangka panjang.

Berikut Popmama.com bagikan tips orangtua menjaga hubungan ketika anak beranjak remaja. Disimak ya!

1. Cobalah masuk ke dunia anak

Ayah dan anak sedang membuat rumah kardus
Freepik

Daripada memaksa anak untuk terus berada di dunia orangtua, cobalah untuk masuk ke dunia mereka.

Mama dan Papa bisa lho sering berbincang atau bertanya mengenai game, musik, atau tren yang sedang mereka sukai.

Tidak perlu langsung paham atau menyukai hal yang sama, cukup tunjukkan ketertarikan tulus. Misalnya, luangkan waktu untuk menonton video YouTube favorit mereka, atau dengarkan cerita tentang teman sekolah mereka tanpa menyela.

Saat anak merasa bahwa orangtuanya tidak menghakimi dan justru ingin memahami, mereka cenderung lebih terbuka dan nyaman berbagi.

2. Berikan saran di saat yang tepat

Ibu dank anak bercengkrama
Freepik

Remaja sering kali hanya butuh didengarkan, bukan langsung diberi solusi. Maka, penting bagi orangtua untuk menahan dorongan untuk langsung menasihati.

Dengarkan sampai anak selesai bercerita, lalu Mama dan Papa bisa bertanya, “Kamu cuma mau didengarkan atau ingin minta pendapat Mama atau Papa?"

Hal ini akan membuat anak merasa dihargai dan diberi ruang untuk berpikir. Saat waktunya tepat dan anak terbuka menerima nasihat, barulah sampaikan dengan lembut dan berbagi pengalaman, dan bukan dalam bentuk ceramah panjang.

3. Meluangkan waktu untuk melakukan hal yang disukai anak

Quality time anak dan orangtua
Freepik/lifestylememory

Ma, kedekatan emosional tumbuh dari kebersamaan yang menyenangkan, lho. Orangtua bisa secara rutin menjadwalkan waktu khusus untuk melakukan aktivitas favorit anak, misalnya bermain game, menonton film, memasak bersama, atau sekadar berjalan sore.

Biarkan anak memilih kegiatannya, dan hindari menggunakan waktu ini untuk membahas tugas atau PR. Justru dalam momen santai seperti inilah percakapan jujur dan tawa bersama sering terjadi secara alami, memperkuat ikatan tanpa terasa dipaksakan.

4. Perbanyak interaksi yang menyenangkan

Ibu dan anak nonton bersama
Freepik

Mama mungkin sering mengingatkan, menegur, bahkan marah ketika anak cenderung menunda pekerjaan jauh lebih lama dari yang kita harapkan.

Namun, jika setiap kali berinteraksi Mama hanya menyuruh, ternyata bisa membuat hubungan antara orangtua dan anak terasa tegang.

Ma, usahakan agar hanya sekitar 20% percakapan sehari-hari berisi permintaan atau teguran, dan sisanya 80% fokus pada interaksi hangat, seperti menanyakan kabar, membahas hal yang mereka sukai, atau sekadar bercanda.

Saat anak merasa bahwa orangtuanya hadir bukan hanya untuk menyuruh, mereka akan lebih terbuka dan mau bekerja sama tanpa tekanan.

5. Menghargai privasi anak

Ibu memeluk anak perempuan
Freepik

Saat anak memasuki usia remaja, kebutuhan mereka akan privasi mulai meningkat. Ma, ini bukan tanda bahwa mereka ingin menjauh dari orangtua, tetapi bagian alami dari proses perkembangan menjadi individu yang mandiri.

Menghormati privasi bukan berarti membiarkan anak sepenuhnya tanpa pengawasan, melainkan menciptakan keseimbangan antara menjaga dan mempercayai.

Misalnya, Mama tidak perlu membaca pesan pribadi mereka tanpa izin, tapi Mama bisa tetap mengajak mereka bicara tentang siapa saja teman-temannya, atau bagaimana perasaannya akhir-akhir ini. Cara ini menunjukkan bahwa Mama peduli, bukan mengontrol.

Dengan menghargai privasi, Mama membangun kepercayaan dan membuat anak lebih nyaman berbagi masalah pribadinya.

Nah, itulah informasi mengenai tips orangtua menjaga hubungan ketika anak beranjak remaja. Semoga bermanfaat!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us