6 Cara Mendidik Anak Lebih Pintar dan Cerdas, Yuk Terapkan!

Bukan soal kepintaran akademis saja lho, Ma. Kecerdasan sosial dan emosional juga harus dikembangkan

1 April 2020

6 Cara Mendidik Anak Lebih Pintar Cerdas, Yuk Terapkan
Freepik/pressfoto

Tiap orangtua pasti mendambakan memiliki putra-putri yang pintar dan cerdas. Bukan hanya menyoal akademis saja, melainkan juga dalam hal tantangan dan pilihan-pilihan personal. Tiap anak dianugerahi kemampuan yang berbeda-beda. Meskipun begitu, orangtua bisa mendorong anak untuk membantu memaksimalkan potensi yang dimilikinya.

Berikut Popmama.com merangkum serangkaian tips membuat anak lebih pintar dan cerdas, dilansir dari newbornsplanet.com:

1. Biarkan anak terlibat dalam hobi orangtua

1. Biarkan anak terlibat dalam hobi orangtua
Pexels/lgh_9

Banyak orangtua menganggap anak tidak tertarik terhadap hobi yang dilakoni orangtuanya. Jangan salah, Ma, anak punya rasa ingin tahu yang tinggi sehingga mereka mudah tertarik terhadap apa yang dilakukan orang lain. Apalagi kegiatan yang dilakukan orangtuanya, karena mereka menganggapnya sebagai hal yang keren. 

Entah itu memasak, membuat kue, bersepeda, berkebun atau bermain musik, kegiatan-kegiatan ini turut berpengaruh membentuk perkembangan mental anak. Biarkan mereka menyimak apa yang Mama lakukan, bertanya, dan mencoba melakukannya. Dengan mencoba melakukan apa yang juga Mama lakukan, cara ini akan membantu anak mempelajari kemampuan baru. Siapa tahu ternyata anak punya minat dan bakat dalam hobi yang juga ditekuni orangtuanya?

2. Beri kesempatan anak memutuskan apa yang diinginkannya

2. Beri kesempatan anak memutuskan apa diinginkannya
Freepik/Racool_studio

Apakah anak Mama menunjukkan ketertarikan terhadap subyek tertentu? Beri kesempatan anak untuk mengikuti passion-nya dan memimpin langkahnya sendiri. Anak merespon dengan baik kata-kata penyemangat, motivasi dan lebih tekun pada aktivitas yang dirasanya didukung oleh orangtuanya.

Mulailah pada hal-hal sederhana, misalnya saat berjalan-jalan di taman dan anak berhenti mengagumi bunga-bunga yang tumbuh, berikan waktu untuknya. Kesempatan sederhana ini akan membangun rasa ingin tahu dan membantunya melihat dunia dari perspektif yang berbeda.

Editors' Pick

3. Olahraga bukan hanya untuk menyehatkan tubuh

3. Olahraga bukan ha menyehatkan tubuh
Freepik

Di masa kanak-kanak, anak punya energi yang berlebih sehingga mereka sangat aktif berkegiatan fisik. Lebih dari sekadar menyehatkan tubuh, banyak studi menemukan bahwa olahraga teratur turut mendukung perkembangan kosakata anak.

Dilansir dari apa.org, anak yang diberi tugas mempelajari kata-kata baru setelah terlibat dalam aktivitas fisik, terbukti 20 persen lebih baik dan lebih cepat mengerjakannya ketimbang yang tidak melakukan aktivitas fisik sama sekali.

4. Dorong anak agar berani bertanya

4. Dorong anak agar berani bertanya
Freepik

Anak-anak punya rasa penasaran yang tinggi. Namun seringkali rasa penasaran yang terwujud lewat pertanyaan-pertanyaan 'ajaib' anak ini membuat orangtua menjadi tak sabaran, bahkan kerapkali memarahi anak karena dianggap merepotkan dan terlalu berisik. Jangan dimarahi ya, Ma, karena tindakan ini justru bisa membuat anak takut bertanya di kemudian hari.

Kita harus ingat, Ma, bahwa belajar itu tidak mungkin tanpa diawali dengan mengajukan pertanyaan. Keingintahuan akan menghasilkan penemuan dan pengetahuan. 

Jadi, cobalah bersabar terhadap pertanyaan-pertanyaan anak. Bila Mama belum punya waktu untuk menjawab pertanyaan tertentu, carilah waktu senggang yang nyaman untuk duduk bersama anak dan mendiskusikannya. Tidak tahu jawabannya? Lakukan riset terlebih dahulu (Google bisa membantu), kemudian kembalilah dengan jawaban yang diharapkan anak.

5. Biarkan anak belajar dari kesalahan

5. Biarkan anak belajar dari kesalahan
Freepik

Sepanjang hidup, kita akan melakukan kesalahan demi kesalahan yang akan mengantarkan kita menjadi lebih ahli. Dorong anak berani melakukan kesalahan dan menghadapi kegagalan dengan cara yang positif. Ajarkan bagaimana caranya mengatasi situasi yang tidak sempurna dan ia tidak perlu takut gagal.

Berikan pemahaman bahwa kegagalan adalah prasyarat kesuksesan di kemudian. Dengan cara ini, anak tidak akan takut mencoba karena takut gagal. 

Ketika anak melakukan kesalahan atau pun gagal, ajarkan padanya bahwa kesabaran, konsistensi dan kemampuan melihat kegagalan, sebagai pemacu semangat untuk lebih baik lagi. Anak harus tahu bahwa hal yang penting dalam menghadapi masalah sebagai tantangan, bukannya menyerah pada situasi. 

6. Manfaat belajar musik dan bahasa lain

6. Manfaat belajar musik bahasa lain
Pixabay/allegralchaple0

Banyak studi telah membuktikan adanya keterkaitan antara musik dengan kecerdasan otak anak. Ini dikarenakan belajar musik membutuhkan konsentrasi, latihan yang tekun, kesabaran dan tentunya, kedisiplinan. 

Selain musik, mempelajari bahasa lain juga turut mendukung kecerdasan anak. Para peneliti dari University of Cambridge menemukan, anak yang berbicara lebih dari satu bahasa memiliki keunggulan dibandingkan yang tidak, terutama dalam keterampilan membaca, menulis dan interaksi sosial.

Tak perlu khawatir jika anak belajar bahasa asing maka akan melupakan bahasa ibunya, Ma. Justru kemampuan linguistik yang meningkat akan memudahkan anak dalam menerima berbagai pembelajaran.

Itu dia enam tips yang bisa diterapkan. Di masa keemasan tumbuh kembangnya ini, yuk bekali anak kita dengan kemampuan-kemampuan yang akan menjadi bekal hidupnya kelak. Semoga menginspirasi, Ma!

Baca juga:

The Latest