10 Cara Mengajarkan Anak Sopan Santun Sejak Dini yang Tepat

Menolak mencium tante-om yang baru ditemui, bukan berarti anak tidak tahu sopan santun lho

28 September 2022

10 Cara Mengajarkan Anak Sopan Santun Sejak Dini Tepat
Freepik/Freepik

Cara mendidik anak adalah dengan mengajarkan sopan santun sejak dini. Sehingga, anak terbiasa melakukan kebiasaan baik dari kecil hingga dewasa. 

Sebaiknya, sopan santun yang diajarkan pada anak juga mencakup pemahaman tentang persetujuan. Anak belajar untuk memahami apa yang nyaman dan apa yang tidak nyaman. Jadi, anak tidak mengabaikan kenyamanan dan kebutuhannya ketika berlaku sopan.

Lantas, bagaimana cara mengajarkan anak sopan santun? Berikut ulasan Popmama.com.

1. Ajarkan anak tentang persetujuan (consent)

1. Ajarkan anak tentang persetujuan (consent)
Freepik/P-ponomareva

Cara mengajarkan anak sopan santun adalah dengan mengajarkan cara menolak dan menyetujui sesuatu. Jangan biarkan anak tumbuh menjadi sosok people pleaser yang melakukan sesuatu demi menyenangkan orang lain. Hal ini justru membuat anak mengabaikan kebutuhan dan kenyamanannya.

Ajarkan anak tentang caranya menolak bersentuhan fisik, seperti pelukan bila memang tidak nyaman. Bantu anak untuk mengomunikasikan penolakan dengan tegas, berani, tanpa melukai.

Sehingga, anak bisa menolak jika tidak nyaman dicium atau dipeluk anggota keluarga. Bukan berarti anak tidak sopan, sebaliknya inilah kesopanan yang perlu diajarkan sejak dini.

2. Mengatakan kata "tolong", "maaf", dan "terima kasih"

2. Mengatakan kata "tolong", "maaf", "terima kasih"
Freepik/Rawpixel.com

Tiga kata ajaib ini perlu dikuasai oleh anak sejak kecil. Sehingga, anak terbiasa mengucapkan maaf bila salah, mengucapkan terima kasih bila mendapatkan sesuatu, dan meminta tolong saat butuh bantuan.

Dengan cara mengajarkan anak sopan santun ini, Si Kecil belajar untuk menghargai dan menghormati orang lain. Ia belajar tidak bersikap arogan. Anak akan tumbuh menjadi sosok rendah hati, tapi tetap punya keberhargaan diri yang bagus.

3. Ajarkan cara mengomunikasikan perasaan

3. Ajarkan cara mengomunikasikan perasaan
Freepik/Freephoto

Cara mengajarkan anak sopan santun berikutnya adalah dengan mengajarkan akan mengungkapkan perasaan. Bantu si Kecil mengutarakan perasaan nyaman maupun perasaan tidak nyaman. Sehingga, Si Kecil tidak tumbuh menjadi anak yang memendam emosi.

Ajarkan caranya mengekspresikan perasaan dengan positif, bukan destruktif. Dengarkan anak dan tanyakan apa yang dibutuhkannya.

4. Mengajarkan anak untuk membangun hubungan dengan orang lain

4. Mengajarkan anak membangun hubungan orang lain
Freepik/Freepik

Beberapa anak mungkin tumbuh pemalu dan cenderung menutup diri. Sehingga, ia kesulitan untuk menjalin relasi sosial. Nah, sebaiknya ajarkan anak cara membangun relasi dengan orang lain.

Cara mengajarkan anak sopan santun ini akan sangat diperlukan sampai anak dewasa kelak. Coba ajarkan caranya melakukan kebiasaan sederhana, tapi membuat orang lain nyaman untuk berteman.

Misalnya dengan terbiasa menunjukkan senyum, melambaikan tangan untuk menyapa, atau menjabat tangan orang yang baru dikenal.

Editors' Pick

5. Mengoreksi bukan merendahkan ataupun meremehkan

5. Mengoreksi bukan merendahkan ataupun meremehkan
Freepik/Master1305

Cara mengajarkan anak sopan santun ini sering kali keliru diterapkan. Ada kalanya orangtua merendahkan atau meremehkan ketika anak melakukan kesalahan. Bahkan, saat anak melakukan sesuatu yang mungkin tidak sesuai ekspektasi orangtua.

Alih-alih menggunakan kata-kata merendahkan, cobalah mengapresiasi anak terlebih dulu atas usahanya. Kemudian, bantu anak untuk memahami bahwa apa yang dilakukan bisa jadi salah. Lalu, tunjukkan pada anak tindakan yang benar.

Untuk itu, orangtua juga perlu menjadi teladan dalam banyak hal. Orangtua memang perlu menjadi sosok yang cukup berwawasan, tapi orangtua juga harus bisa menjadi contoh baik untuk anak.

6. Ajarkan nilai-nilai baik dengan bercerita

6. Ajarkan nilai-nilai baik bercerita
Freepik/Jcomp

Cara mengajarkan anak sopan santun berikutnya adalah dengan menanamkan nilai-nilai baik melalui cerita.

Coba bacakan cerita atau dongeng pada anak. Setelah itu, tekankan beragam nilai-nilai yang bisa diterapkan anak dalam kehidupan. Misalnya, nilai-nilai tentang memaafkan, meminta tolong, atau menghargai orang lain.

Sehingga, anak lebih mudah memahami pentingnya bersikap sopan tanpa merendahkan diri.

7. Memberikan perhatian tanpa menimbulkan ketergantungan

7. Memberikan perhatian tanpa menimbulkan ketergantungan
Freepik/Drazen Zigic

Cara mengajarkan anak sopan santun ini juga tak kalah penting. Cara ini harus dilakukan tepat dan sesuai porsi. Sehingga anak tidak menjadi ketergantungan.

Perhatian memang perlu diberikan kepada anak. Sehingga kebutuhan emosionalnya terpenuhi. Akan tetapi memberikan perhatian yang berlebihan sampai anak merasa dibatasi atau malah menjadi sosok yang manja.

Berikan perhatian, tapi juga ajarkan kemandirian. Sehingga anak belajar bertanggung jawab atas pilihan-pilihan di kehidupannya.

8. Mengajarkan cara penyelesaian masalah

8. Mengajarkan cara penyelesaian masalah
Freepik/Tirachardz

Sesekali cobalah mengajukan pertanyaan reflektif pada anak. Sehingga, anak terbiasa berpikir untuk memecahkan masalahnya. Hindari segera membantu anak bila ia sedang kesusahan.

Contohnya, ketika anak sulit menyalakan mainan. Tak perlu buru-buru membantunya.

Ajak anak untuk mencari solusi bersama. Dengan cara mengajarkan anak sopan santun ini, Si Kecil tidak mudah menggantung sesuatu pada orang lain.

9. Mengapresiasi tanpa berlebihan

9. Mengapresiasi tanpa berlebihan
Freepik/Freepik

Cara mengajarkan anak sopan santun ini bisa berbahaya bila dilakukan secara berlebihan. Mengapresiasi anak memang perlu dilakukan, tapi lakukan sewajarnya. Supaya, anak belajar melakukan sesuatu bukan karena hadiah atau imbalan.

Ajarkan pentingnya melakukan hal baik dan sopan, bukan menekankan hadiah yang akan diberikan. Bahkan, orangtua bisa mengapresiasi anak di banyak momen, bukan momen keberhasilan anak saja.

Ketika anak gagal, cobalah mengapresiasinya karena sudah berusaha sebaik mungkin.

10. Menegur dengan lembut jika anak salah

10. Menegur lembut jika anak salah
Freepik/Jcomp

Cara mengajarkan anak sopan santun yang terakhir adalah menegur dengan lembut ketika anak salah. Hindari menggunakan kata kasar. Hindari juga teguran diberikan pada anak di depan banyak orang.

Tujuan utamanya adalah menyadarkan anak tentang kesalahannya, bukan mempermalukannya. Dengan cara ini, kepercayaan diri tetap tumbuh dengan baik.

Itulah 10 cara mengajarkan anak sopan santun sejak dini.

Kunci utamanya adalah menjadi contoh baik untuk anak. Jadi, sebelum mengajari anak, pastikan orangtua juga terbiasa berlaku sopan santun dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga:

The Latest