Jatuh dan luka
Saat anak memanjat, risiko terjatuh cukup besar, terutama jika mereka memanjat tempat yang tinggi atau permukaan yang licin. Jatuh bisa menyebabkan memar, luka lecet, atau bahkan cedera serius seperti patah tulang.
Cedera pada tangan dan pergelangan tangan
Memanjat yang intens, seperti memanjat pohon atau tembok, dapat menyebabkan cedera pada tangan, seperti terkilir, tendon terjepit (jari pelatuk), atau fraktur pada jari dan pergelangan tangan.
Cedera kepala
Jika anak terjatuh dan kepala terbentur, risiko gegar otak atau cedera kepala lainnya juga bisa terjadi. Ini harus segera diperhatikan dan mendapat penanganan medis.
Kelelahan otot dan keseleo
Aktivitas memanjat yang berulang bisa membuat otot dan sendi anak kelelahan atau terkilir terutama jika mereka belum terbiasa.
Risiko patah tulang
Anak yang jatuh bisa mengalami patah tulang, terutama pada pergelangan tangan karena saat jatuh anak biasanya refleks mengulurkan tangan untuk menahan tubuhnya.
Karena anak-anak masih dalam tahap perkembangan motorik dan koordinasi, kemampuan mereka mengantisipasi bahaya saat memanjat belum sempurna.
Anak Suka Memanjat? Katakan Kalimat Ini agar Berhati-hati!

Mama, pernahkah Mama merasa khawatir saat melihat si Kecil suka sekali memanjat kursi, pagar, atau bahkan pohon di taman? Tenang, perilaku ini sebenarnya adalah hal yang normal dan alami pada masa pertumbuhan anak.
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Anak-anak pada usia balita hingga sekolah dasar memang sangat penasaran dengan dunia di sekitarnya. Memanjat menjadi salah satu cara mereka untuk mengeksplorasi, melihat hal-hal baru, dan mencari pengalaman.
Namun, saat anak sedang memanjat, tentunya Mama khawatir akan keselamatan si Kecil. Mama harus lebih waspada saat si Kecil sedang aktif memanjat.
Lalu bagaimana caranya agar si Kecil berhati-hati? Berikut Popmama.com rangkum kalimat yang dapat Mama ucapkan agar si Kecil berhati-hati saat memanjat!
Risiko Memanjat pada Anak

Mama, saat anak suka memanjat, Mama perlu tahu bahwa ada beberapa risiko cedera yang bisa terjadi jika mereka tidak berhati-hati, antara lain:
Mengapa Kalimat yang Diucapkan Penting bagi Anak?

Mama, kalimat positif yang Mama ucapkan kepada anak sangat penting agar si Kecil bisa belajar untuk lebih berhati-hati, terutama saat melakukan hal yang berisiko seperti memanjat. Berikut alasannya:
Membangun rasa percaya diri
Kalimat positif membuat anak merasa didukung dan percaya diri. Misalnya, kalau Mama berkata, “Mama percaya kamu bisa memanjat dengan hati-hati,” anak akan merasa semangat dan lebih fokus.
Mengajarkan dengan cara yang menyenangkan
Anak lebih mudah menerima pesan tanpa merasa takut atau ditegur. Kalimat yang lembut dan positif membuat anak lebih mau mendengarkan dan mengikuti.
Meningkatkan kesadaran anak
Dengan kalimat positif, anak jadi lebih sadar bahwa berhati-hati itu penting, tapi bukan karena takut dimarahi, melainkan karena Mama ingin mereka selalu aman dan sehat.
Mengembangkan kebiasaan baik
Pesan positif yang terus diulang akan membentuk kebiasaan anak untuk selalu memperhatikan keselamatan diri sendiri saat melakukan kegiatan.
Membangun hubungan yang harmonis
Anak merasa dihargai dan didengarkan, sehingga mereka lebih terbuka untuk berbagi dan menerima arahan dari Mama.
Kalimat yang Dapat Mama Ucapkan agar Anak Berhati-hati

Ma, agar anak selalu berhati-hati saat memanjat, Mama dapat memberikannya afirmasi melalui kalimat, berikut adalah kalimat yang dapat Mama ucapkan agar si Kecil tetap berhati-hati:
- "Hati-hati pegangannya pakai dua tangan ya!"
- "Kerja bagus! Tetap fokus dengan apa yang kamu lakukan ya!"
- "Perhatikan langkahnya, sepertinya pijakannya licin."
- "Apakah kamu tidak merasa takut?"
- "Mama di sini ya Nak, hati-hati!"
Jadi, itulah beberapa kalimat yang dapat Mama ucapkan agar si Kecil berhati-hati saat memanjat. Kalimat afirmasi ini penting agar anak dapat mendengarkan Mama!