“Sebelumnya saya itu pekerja korporat di beberapa media. Tahun 2024 memutuskan resign, barulah 2025 saya jadi ibu rumah tangga. Sebelum kerja, saya sudah lama pengen punya bisnis sendiri, karena nggak terlalu suka kerja 9-5,” kata Tami selaku Mompreneur pemilik Zada for Kids saat diwawancarai Popmama.com di kediamannya, Selasa (26/8/2025)
Berawal dari Hobi Styling Anak Perempuan, Jadi Ladang Cuan di Rumah

- Tami, seorang mompreneur, memutuskan untuk resign dari pekerjaan korporat dan beralih menjadi pebisnis pada 2025 setelah lama menyimpan keinginan memiliki bisnis sendiri.
- Putrinya yang berusia dua tahun menjadi inspirasi terbesar Tami dalam membangun Zada for Kids, dengan fokus pada detail pakaian anak dan pemilihan bahan terbaik.
- Semua desain busana anak dipasarkan oleh Tami sendiri, menggunakan bahan seperti rayon, katun bolong, dan katun biasa yang nyaman bagi anak serta tetap dijual secara affordable.
Berawal dari senang melihat baju anak dan memiliki seorang putri, siapa sangka dari hal sederhana itu bisa berkembang menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Hal tersebut dilakukan Tami selaku mompreneur sekaligus pemilik Zada for Kids.
Meski bisnisnya baru berjalan enam bulan, namun fashion brand yang ia bangun ini sudah mampu menutup modal awal. Hanya bekerja dari rumah, bisnisnya semakin berkembang dengan penjualan memanfaatkan e-commerce Shopee.
Nah, kali ini Popmama.com siap membahas kisah Mompreneur yang bisa jadi inspirasi untuk tetap dapat cuan dengan membangun bisnis di rumah.
1. Sejak dulu memang tertarik untuk memiliki bisnis sendiri

Tami, seorang Mompreneur di balik brand Zada for Kids, menceritakan awal mula memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis. Setelah bertahun-tahun bekerja di dunia korporat media, ia akhirnya memutuskan untuk resign pada 2024.
Setahun kemudian, tepat di 2025, Tami beralih menjadi seorang pebisnis. Memang jauh sebelum itu, ia sudah menyimpan keinginan untuk memiliki usaha sendiri karena merasa tidak cocok dengan pola kerja 9-5.
“Mertua aku itu punya konveksi rumahan, cuman memang ngerjain sendiri semuanya jaid bukan konveksi besar, jadi lebih fokus produksi kecil,” lanjut Tami.
2. Putrinya menjadi inspirasi terbesar Tami dalam membangun Zada for Kids

Putrinya yang berusia dua tahun menjadi sumber inspirasi terbesar bagi Tami dalam merintis usahanya. Sebagai seorang mama, ia terbiasa memperhatikan detail pakaian anak, mulai dari bahan, model, hingga kenyamanan saat dikenakan anak.
Dari kebiasaan itulah Tami semakin peka dalam memilih fashion anak, sehingga ide untuk membangun bisnis pun muncul secara alami. Ia turun langsung dalam membeli dan memilih bahan terbaik untuk baju yang juga didesainnya.
“Aku punya anak perempuan yang sekarang usianya sudah dua tahun, dia jadi salah satu inspirasi aku membangun bisnis ini. Aku sering lihat baju anak, jadi istilahnya sudah tau lah yang akan aku pakaikan ke anak itu baiknya yang gimana. Aku juga melihat anak saat pakai baju itu nyaman atau tidak,” ujar Tami.
“Dari situ akhirnya aku belanja baju langsung di Cipadu, membuat beberapa sampel juga. Jadi kami foto aja apa yang ada di rumah, karena kami nggak ada budget besar buat promosi,” sambungnya.
3. Semua dikerjakan sendiri dan dibantu keluarga yang suportif

Tami mengungkapkan bahwa seluruh desain busana anak yang dipasarkan ia buat sendiri. Pada awalnya, rancangan tersebut berangkat dari preferensi pribadinya sebagai seorang mama.
Namun, seiring berjalannya waktu, ia mulai memperhatikan tren serta kebutuhan anak dalam berbagai aktivitas. Untuk pemilihan bahan, ia lebih banyak menggunakan rayon, katun bolong, dan katun biasa yang dikenal sejuk sekaligus nyaman bagi anak.
“Desain aku sendiri yang buat. Awalnya based on preference tapi lama-lama juga melihat tren juga. Aku mengamati apa saja yang cocok dipakai di usia toddler, lalu baju seperti apa yang cocok dipakai saat kegiatan di luar rumah. Biasanya saya memilih bahan rayon, katun bolong, dan katun biasa,” ucap Tami.
“Kendala yang kami alami itu bagaimana kami menghadirkan baju yang nyaman dipakai anak, tapi tetap bisa dijual secara affordable. Biasanya buat yang nyaman kami pilih bahan katun, rayon, linen sama katun bolong,” lanjutnya.
4. Menjual baju anak nyaman namun tetap affordable

Bisnis yang dibangun Tami menghadirkan kebutuhan fashion anak dengan rentang usia 1-12 tahun. Pada tahap awal, Tami memilih fokus menghadirkan koleksi khusus untuk anak perempuan.
Namun, seiring perkembangan bisnis, ia berencana memperluas lini produknya ke pakaian anak laki-laki agar lebih banyak pilihan yang bisa dijangkau konsumen. Dari sisi harga, Zada for Kids menawarkan produk dengan kisaran mulai Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu.
“Baju anak yang dijual usia 1-12 tahun. Awalnya fokus buat baju perempuan, tapi nantinya akan coba merambah ke baju laki-laki. Range harga mulai 50-100 ribu,” jelas Tami.
Tami memanfaatkan Shopee untuk dirinya memasarkan sekaligus menjual produk. Untuk memaksimalkan jualannya secara online, ia memanfaatkan berbagai fitur yang di e-commerce tersebut.
“Aku pribadi adalah pengguna Shopee, jadi merasa lebih kenal dengan platform ini. Aku mencoba memaksimalkan fitur yang ada, seperti pasang ads, hingga ikut berjualan saat ada flash sale,” ungkapnya.
5. Menjadikan anaknya sendiri sebagai model utama brand

Tami bercerita bahwa putrinya menjadi bagian penting dalam perjalanan bisnis ini. Bukan hanya sebagai inspirasi saja, tetapi juga sebagai model baju-baju yang dipasarkannya.
Memiliki karakter yang aktif dan centil, sang anak kerap menunjukkan antusiasme setiap kali diajak berfoto. Bahkan, ia dengan mudah mengikuti arahan dan sudah pandai berpose di depan kamera, sehingga membuat proses pemotretan menjadi menyenangkan.
“Anak aku itu tipikal yang aktif dan centil, dia juga suka difoto. Jadi pas minta foto, dia mau aja, sudah pintar gaya juga. Dari usia satu tahun setengah sudah dijadikan model dan dia senang-senang saja,” pungkasnya
Nah, itu dia kisah mompreneur Tami selaku pemilik Zada for Kids. Tak disangka berawal dari bisnis rumahan yang dijual secara online, kini ia bisa membangun merek fashion anak yang menguntungkan.


















