Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Cara Mengajarkan Anak Memberikan Sinyal Saat Mau Pipis

Toilet Training
Freepik

Mengajarkan anak untuk memberikan sinyal saat ingin buang air kecil adalah salah satu tahap penting dalam proses toilet training. Meski terdengar sederhana, proses ini membutuhkan kesabaran, konsistensi, dan pemahaman terhadap ritme tubuh anak.

Bagi Mama, mengenali tanda-tanda awal bahwa si Kecil ingin pipis bisa menjadi tantangan tersendiri.

Namun, dengan pendekatan yang tepat, si Kecil dapat belajar memberi tahu Mama dan Papanya ketika mereka merasa ingin ke kamar mandi.

Kali ini Popmama.com akan memberikan informasi tentang cara mengajarkan anak memberikan sinyal saat mau pipis yang dikutip dari akun Instagram pribadi Dokter Spesialis Anak dr. Citra, SpA, IBCLC, MKes @citra_amelinda. Simak di bawah ini.

1. Jadikan duduk di WC sebagai rutinitas sehari-hari

Toilet Training
Freepik/zurijeta

Salah satu cara paling efektif untuk mengajarkan anak adalah dengan membiasakan mereka duduk di toilet setiap hari. Idealnya, kebiasaan ini sudah bisa mulai diperkenalkan sejak anak berusia 1 tahun. Tidak perlu menunggu anak harus pipis terlebih dahulu, yang penting adalah membangun kebiasaan duduk di toilet.

Ajak anak duduk di toilet setidaknya selama 5 menit, cukup untuk memberinya waktu mengenal perasaan ingin buang air kecil atau besar.

Latihan ini bisa dilakukan sekali sehari, misalnya setelah makan, saat tubuh biasanya secara alami mencerna makanan dan memberikan dorongan buang air. Dengan membuatnya bagian dari rutinitas, anak akan lebih cepat mengenali kapan waktunya untuk pipis.

2. Perhatikan pola buang air si Kecil

Pola buang air anak
Freepik

Anak sering kali menunjukkan tanda-tanda fisik sebelum buang air kecil, bahkan sebelum mereka bisa mengungkapkannya dengan kata-kata. Sebagai orangtua, penting bagi Mama untuk memperhatikan pola-pola ini.

Beberapa gestur umum yang bisa menjadi petunjuk antara lain:

  • Memegang atau menekan perut.

  • Menunjuk ke arah toilet.

  • Jongkok atau tampak gelisah.

  • Memegang celana mereka.

Dengan mengenali gestur-gestur ini lebih awal, Mama dan Papa bisa langsung mengarahkan anak ke toilet dan memberitahunya bahwa inilah saatnya untuk pipis. Seiring waktu, si Kecil akan belajar untuk menyampaikan rasa tidak nyaman itu dengan keharusan memberi sinyal pada Mama, Papa, atau orang di sekitarnya.

3. Utamakan toilet training di siang hari

Toilet training di siang hari.jpg
Freepik/anna_grant

Pada usia 3 hingga 4 tahun, kebanyakan anak akan mulai bisa mengendalikan buang air kecil mereka di siang hari. Maka dari itu, fokuskan dulu toilet training di waktu-waktu siang ketika anak dalam keadaan aktif dan terjaga.

Latihan kontrol di malam hari biasanya akan datang secara alami setelah anak benar-benar berhasil menguasai kontrol buang air di siang hari, dan ini biasanya memerlukan waktu sekitar satu tahun tambahan. Karena itu, tidak perlu terburu-buru meminta anak langsung lepas dari popok saat malam, biarkan si Kecil belajar bertahap sesuai kemampuannya.

4. Anak laki-laki biasanya memulai toilet training dalam posisi duduk

toilet training anak laki-laki
Freepik/dumsdumdum

Untuk anak laki-laki, sangat disarankan untuk memulai toilet training dalam posisi duduk terlebih dahulu. Ini karena pada tahap awal, anak belum sepenuhnya memahami kapan ia perlu buang air kecil dan kapan buang air besar.

Dengan duduk, anak laki-laki bisa lebih santai dan lebih mudah mengenali kebutuhan tubuhnya, tanpa harus membedakan antara pipis dan buang air besar. Setelah kontrol buang air kecil sudah lebih baik dan anak mulai mengerti bedanya, barulah ia bisa belajar pipis sambil berdiri jika diinginkan.

5. Beri apresiasi ketika anak berhasil

toilet training anak berhasil
Freepik

Memberikan apresiasi setiap kali anak berhasil memberikan sinyal dan menggunakan toilet dengan benar sangat penting. Bentuk apresiasi ini tidak harus selalu berupa hadiah besar.

Mama bisa beri pujian sederhana seperti, "Wah, hebat sekali kamu bisa bilang mau pipis!" atau pelukan hangat sudah sangat berarti bagi si Kecil.

Pujian akan memperkuat perilaku positif dan membuat anak merasa bangga dengan pencapaiannya.

Ini mendorong mereka untuk mengulang perilaku baik tersebut tanpa merasa tertekan.

Itulah informasi mengenai cara mengajarkan anak memberikan sinyal saat mau pipis. Setiap anak memiliki ritmenya sendiri, jadi penting untuk tidak membandingkan proses ini dengan anak lain.

memberikan dukungan, apresiasi, dan kepercayaan diri agar si Kecil bisa berkembang sesuai dengan kemampuannya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us