Instagram.com/cynthia_lamusu
Retinopati prematuritas terjadi ketika pembuluh darah abnormal tumbuh dan menyebar di seluruh retina, jaringan yang melapisi bagian belakang mata.
Pembuluh darah abnormal ini rapuh dan dapat bocor, melukai retina dan menariknya keluar dari posisinya. Ini menyebabkan ablasi retina.
Ablasi retina adalah penyebab utama gangguan penglihatan dan kebutaan dalam retinopati prematuritas.
Retinopati prematuritas bisa dipicu karena bayi terlahir secara prematur, sehingga pertumbuhan pembuluh darah pada retina tidak berkembang secara sempurna.
Hal ini mengakibatkan pembuluh darahnya hanya mencapai tepi retina.
Namun, keterlambatan pembentukan pembuluh darah di retina ini juga bisa dipicu akibat kurang mendapatkan cukup oksigen atau nutrisi.
Selain bayi lahir prematur dan kondisi berat badan si Kecil, retinopati prematuritas bisa terjadi akibat faktor lainnya yaitu:
- Anemia
- Transfusi darah
- Faktor kesehatan bayi
- Gangguan pernapasan yang membuat kesulitan bernapas
Dalam gangguan retinopati prematuritas yang sudah cukup parah dapat menjalar dan mengganggu organ-organ lain pada matanya.
Mama perlu mengetahui beberapa jenis gangguan mata yang bisa terjadi akibat retinopati prematuritas, seperti:
- Kelainan pembuluh darah pada retina. Gangguan mata ini bisa terjadi karena proses perkembangan pembuluh darah retina, lalu mengarah ke bagian belakang area bola mata yang berisi cairan jernih. Tidak ada jaringan yang bisa menahan pembuluh darah dapat menyebabkan pendarahan di dalam area bola mata. Jika sampai terjadi pendarahan, maka jaringan parut akan terbentuk dan menarik retina dari lapisan bagian dalam bola mata. Tarikan yang mengarah ke area pusat mata akan beresiko membuatnya terlepas. Jika retina benar-benar terlepas, maka si Kecil akan mengalami kebutaan.
- Leukokoria. Kondisi lain yang terjadi akibat retinopati prematuritas yaitu pupil mata akan berwarna putih dan ini menjadi salah satu gejala terjadinya katarak kongenital. Pengelihatan si Kecil akan menjadi buram karena mengalami keruh pada bagian lensa mata. Mama harus bisa mengenal katarak yang menyerang mata bayi yang masih berumur di bawah satu tahun. Biasanya akan ditandai dengan adanya bercak-bercak putih pada mata.
- Nistagmus. Gangguan mata ini bisa terlihat karena gerakan bola mata yang tidak normal. Jika diperhatikan bola mata akan bergerak secara tidak terkendali. Bisa ke arah atas, bawah, kanan, kiri atau bahkan berputar-putar. Nistagmus bisa terjadi pada salah satu mata atau kedua mata sekaligus.
- Strabismus. Mama mungkin mengenalnya dengan istilah juling di mana salah satu atau kedua mata tidak dapat dipusatkan atau fokus pada sebuah objek secara bersamaan. Gangguan mata ini bisa terjadi karena ketidakseimbangan kinerja otot-otot yang menggerakan bola mata. Selain itu, strabismus bisa terjadi karena salah satu mata mengalami kerusakan retina yang diakibatkan rabun.
- Myopia. Mata dengan myopia atau rabun jauh mengakibatkan ketidakjelasan saat melihat benda-benda yang letaknya cukup jauh. Rabun jauh membuat kinerja mata hanya mampu melihat benda-benda yang dekat secara jelas. Bayi yang menderita myopia biasanya akan terlihat lebih sering menyipitkan mata saat harus melihat sesuatu yang letaknya cukup jauh.
Jika diperhatikan ada cukup banyak gangguan yang bisa terjadi pada mata saat si Kecil terkena retinopati prematuritas .