Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

7 Tanda bahwa Waktu Tidur Anak Sudah Terlalu Larut

Anak sedang mengantuk
Freepik/krakenimages.com

Mama, pernahkah merasa anak terlihat lebih rewel dari biasanya saat pagi tiba? Atau mungkin sulit bangun, lesu, dan enggan memulai hari? Bisa jadi itu pertanda bahwa waktu tidurnya sudah terlalu larut.

Di tengah kesibukan harian dan godaan layar gadget yang tak kunjung padam, waktu tidur anak sering kali mundur tanpa disadari.

Padahal, tidur bukan sekadar istirahat, ini adalah momen penting bagi tumbuh kembang, konsentrasi, dan kestabilan emosi si kecil.

Oleh karena itu, Popmama.com akan membantu Mama mengenali tanda-tanda bahwa jam tidur anak sudah melewati batas ideal, serta memberikan panduan praktis agar rutinitas malam kembali teratur.

Karena tidur cukup bukan hanya soal jumlah jam, tapi juga kualitas hidup yang lebih baik untuk anak dan tentu saja, untuk Mama juga!

1. Kesulitan bangun di pagi hari

Anak sedang tidur
Freepik/gpointstudio

Mama, apabila si Kecil sulit dibangunkan di pagi hari, merengek, minta pelukan lebih lama, atau bahkan tampak seperti belum “siap” menghadapi dunia, itu bukan sekadar karena ia manja atau malas. Bisa jadi, tubuhnya belum mendapatkan waktu istirahat yang cukup karena tidur malamnya terlalu larut.

Saat anak tidur terlalu larut, waktu tidur malamnya jadi kurang dan tubuh anak tidak memperoleh istirahat yang cukup. Akibatnya, di pagi hari si Kecil akan sulit bangun karena kantuk dan tubuhnya belum pulih sepenuhnya.

Anak usia toddler memiliki ritme sirkadian (jam tubuh alami) yang sangat sensitif. Jika ia tidur terlalu malam, tubuhnya belum menyelesaikan siklus tidur yang optimal saat pagi tiba. Akibatnya, anak akan merasa lelah, bingung, dan sulit bangun.

Jadi Mama, apabila si Kecil mulai sulit bangun dan tampak tidak segar di pagi hari, itu bukan hanya soal “bangun kesiangan.” Bisa jadi, tubuhnya sedang memberi sinyal bahwa ia butuh tidur lebih awal dan lebih berkualitas.

2. Anak yang kelelahan seringkali menjadi hiperaktif

Anak sedang menunjuk
Freepik

Ma, hal ini mungkin akan terdengar membingungkan, anak yang kurang tidur akan lebih aktif bukan malah sebaliknnya.

Memang kenyataannya, banyak toddler yang tidur terlalu larut justru menunjukkan perilaku seperti berlari-lari tanpa henti, sulit diam, dan tampak “kelewat semangat”. Ini bukan karena mereka punya energi berlebih, justru sebaliknya.

Anak yang kurang tidur malam bisa menjadi hiperaktif karena tubuhnya melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin untuk tetap terjaga, yang berlawanan dengan orang dewasa yang justru cenderung lesu saat lelah.

Kurang tidur menyebabkan anak sulit rileks, menjadi lebih mudah marah, dan sulit fokus, sehingga tampak lebih energik dan gelisah daripada sebelumnya. 

Pola tidur yang buruk dan tidur larut sering dikaitkan dengan kondisi seperti ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), di mana anak menunjukkan perilaku sulit diam, sulit fokus, dan energi yang berlebih.

Oleh karena itu, menjaga agar toddler tidur cukup dan pada waktu yang tepat sangat penting untuk mengontrol perilaku hiperaktif ini.

3. Sering marah dan mood mudah berubah di siang hari

Anak sedang marah
Freepik

Jika Mama merasa si Kecil tiba-tiba mejadi mudah tersinggung, menangis karena hal sepele, atau marah tanpa alasan jelas di siang hari, itu bukan karena ia sedang “nakal,” tapi karena tubuhnya kelelahan akibat tidur yang terlalu larut.

Hal ini terjadi karena kurang tidur memengaruhi keseimbangan emosi dan fungsi otak anak. Saat anak tidak tidur cukup atau tidur terlalu larut, otaknya tidak mendapat kesempatan beristirahat dengan baik, terutama bagian amigdala yang bertanggung jawab mengatur emosi.

Kurang tidur membuat aktivitas amigdala meningkat, sehingga anak menjadi lebih sulit mengontrol emosinya dan lebih reaktif.

Hal ini menyebabkan anak mudah marah, cepat frustrasi, dan mood-nya tidak stabil. Selain itu, kurangnya tidur juga bisa menurunkan kemampuan otak mengatur impuls, sehingga anak cenderung lebih emosional.

4. Anak menjadi lebih sulit diatur saat kelelahan berlebihan

Anak belajar melompat
Freepik/katemangostar

Anak yang tidurnya larut cenderung lebih sulit diatur ketika mengalami kelelahan berlebihan karena kurang tidur menyebabkan penurunan fungsi otak, terutama yang mengatur konsentrasi, kontrol impuls, dan regulasi emosi.

Tidur cukup membantu anak mengembangkan kemampuan self-regulation, yaitu kemampuan untuk mengendalikan emosi, mengikuti instruksi, dan beradaptasi dengan situasi.

Selain itu, kelelahan berlebihan akibat kurang tidur juga membuat anak cepat merasa frustasi, rewel, dan emosinya tidak stabil, sehingga ia cenderung lebih sering marah atau tantrum.

Fungsi eksekutif otak yang berperan dalam mengendalikan emosi dan perilaku menjadi terganggu, membuat anak lebih impulsif dan sulit diatur ketika tubuhnya sudah terlalu lelah.

Tak hanya itu, sensitivitas anak juga akan meningkat, dan sebaliknya, toleransi mereka akan menurun. Hal kecil seperti suara keras, baju yang terasa gatal, atau makanan yang tidak sesuai harapan bisa memicu ledakan emosi. Anak yang kelelahan tidak punya “cadangan kesabaran” untuk menghadapi hal-hal sepele.

5. Berjalan saat tidur

Anak mengalami sleepwalking
Freepik

Anak yang tidurnya larut bisa mengalami berjalan di malam hari karena kondisi tersebut dapat memicu gangguan tidur yang disebut sleepwalking atau berjalan saat tidur.

Ketika anak tidur terlalu larut, pola tidur dan siklus tidur alami mereka terganggu, sehingga otak tidak bisa sepenuhnya memproses transisi antara tahap tidur dan bangun dengan baik.

Sleepwalking biasanya terjadi saat anak berada di fase tidur paling dalam (deep sleep). Jika anak tidur terlalu larut, tubuhnya langsung “terjun” ke fase tidur dalam secara cepat dan tidak stabil. Ini bisa memicu aktivitas motorik seperti berjalan, duduk, atau bahkan berbicara tanpa sadar.

Saat anak sangat lelah, otaknya bisa “terbangun sebagian” sementara tubuhnya masih dalam mode tidur. Akibatnya, anak bisa bergerak tanpa sadar, seperti berjalan atau membuka pintu, meski sebenarnya belum benar-benar bangun.

6. Kesulitan untuk tidur

Anak kesulitan tidur
Freepik

Anak yang tidurnya larut seringkali mengalami kesulitan untuk tidur kembali karena beberapa alasan. Pertama, jam biologis atau ritme sirkadian anak menjadi terganggu akibat pola tidur yang tidak teratur, sehingga tubuh anak menjadi sulit merasa mengantuk pada waktu yang ideal.

Kedua, tidur larut biasanya disertai dengan stimulasi berlebihan menjelang tidur, seperti penggunaan gadget atau aktivitas yang membuat otak anak tetap aktif.

Cahaya dari layar elektronik juga menghambat produksi hormon melatonin yang berfungsi membantu anak cepat mengantuk dan tidur nyenyak.

Tak hanya itu, saat anak terlalu lelah, tubuhnya bisa masuk ke kondisi stres ringan. Bukannya tenang, anak jadi lebih rewel, sulit rileks, dan bahkan bisa mengalami “second wind”, yaitu lonjakan energi palsu yang membuatnya tampak aktif padahal tubuhnya sudah kelelahan.

7. Menguap dan rewel adalah tanda kelelahan yang muncul belakangan

Anak laki-laki menangis
Freepik/jcomp

Menguap merupakan salah satu respons alami tubuh anak untuk mendapatkan lebih banyak oksigen agar tetap terjaga ketika mulai merasa lelah.

Anak yang sering menguap menandakan bahwa tubuhnya sudah mulai merasa kelelahan dan membutuhkan istirahat segera.

Selain itu, anak yang kelelahan akan menjadi lebih rewel karena tubuh dan otaknya sudah terlalu lelah sehingga sulit untuk mengontrol emosinya.

Anak menjadi mudah frustrasi, sulit tenang, dan sering menangis atau merengek tanpa alasan yang jelas. Rewel pada anak kelelahan juga bisa muncul karena mereka belum bisa mengungkapkan kebutuhan istirahatnya dengan kata-kata sehingga mengekspresikannya lewat perilaku.

Saat anak tidur larut, tubuhnya tidak mendapat waktu istirahat yang cukup. Di siang hari, tubuhnya tetap berusaha aktif, tapi cadangan energinya cepat habis. Menguap dan rewel muncul sebagai bentuk “alarm tubuh” bahwa sistemnya sudah kelelahan.

Mama bisa mengenali tanda-tanda awal kelelahan ini seperti sering menguap, mengucek mata, dan mulai rewel agar bisa segera membantu anak beristirahat sebelum kelelahan bertambah parah.

Nah Ma, itulah beberapa tanda jika anak Mama tidur larut malam. Memahami tanda ini akan membantu Mama untuk mencegah anak rewel, sehingga Mama bisa membantu anak untuk tidur lebih cepat di kemudian hari.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Kid

See More

Seru! Rayakan Natal dan Tahun Baru yang Meriah Bersama Lippo Malls

04 Des 2025, 18:39 WIBKid