Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Kumpulan Video Lucu Gen Alpha yang Ceplas-Ceplos! Jujur, Polos, Bikin Ngakak

Kompilasi kelucuan Gen Alpha
Popmama.com/Sekar Gadis Biantara
Intinya sih...
  • Anak Gen Alpha jujur dan polos, membuat orang dewasa terbahak-bahak dengan pertanyaan dan komentar spontannya.
  • Kelucuan Gen Alpha bukan karena mencoba melucu, tapi karena mereka jujur apa adanya dan belum paham situasi.
  • Spontanitas kreatif Gen Alpha mengubah Patrick jadi Muklis, mengekspresikan diri tanpa takut salah, perlu diarahkan dengan lembut oleh orangtua.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kalau kamu sering berinteraksi dengan anak Gen Alpha, kamu pasti tahu otak mereka lebih cepat dari filter mulutnya. Mereka bisa menanyakan hal yang paling jujur, bahkan yang tidak pernah orang dewasa pikirkan, di momen yang paling nggak tepat.

Mulai dari bilang mau masuk neraka, paling jujur tentang keluarganya, sampai membuat nada tidak senonoh dari bacaan iqra. Membuat orang dewasa mendadak speechless dan netizen terhibur!

Berikut Popmama.com bagikan kumpulan video lucu Gen Alpha yang ceplas ceplos! jujur, polos, bikin ngakak.

1. Jujur dan polos, selalu bikin ketawa

Gen Alpha kalau ngomong seperti nggak ada tombol mute. Ada yang santai nanya ke ayahnya, “Papa kenapa takut sama Mama?” lalu tertawa terbahak-bahak.

Ada juga yang cita-citanya bukan dokter atau pilot, tapi “gossiper”, karena katanya seru bisa cerita soal semua orang.

Belum selesai, ada anak lain yang dengan polos menatap kepala papanya yang botak dan bilang, “apakah umur memakan rambut Papa?”

Mereka ini benar-benar seperti versi mini manusia dewasa yang seolah-olah paham segalanya.

2. Niatnya bukan nakal, tetapi belum paham situasi

Gen Alpha itu lucu bukan karena mereka mencoba melucu, tapi karena mereka jujur apa adanya. Apa yang lewat di kepala, langsung keluar di mulut.

Uniknya, ada anak yang ketika ditanya soal masa depan, menjawab dengan polosnya bahwa ia ingin “masuk neraka” sambil senyum seperti sedang memilih tempat liburan. Di lain waktu, dia mengaji dengan nada remix ala TikTok lengkap dengan vibe seperti mau drop beat.

Tugas kita sebagai orang dewasa hanya, tetap tenang, tahan tawa, dan ingat bahwa spontanitas mereka adalah bagian dari tumbuh kembang. Selama kita mengarahkannya dengan lembut, ceplas-ceplos ini bisa berkembang menjadi keberanian berpendapat yang positif.

3. Kompilasi kelucuan Gen Alpha, bikin greget

Ada juga video lain yang nggak kalah absurd. Seorang anak dengan polosnya memasang filter lucu ke wajah ayahnya yang sedang salat. Begitu filter muncul, sang ayah langsung berhenti karena kaget melihat dirinya berubah dan tertawa terbahak-bahak.

Sementara itu, ada anak lain yang sedang diajak main XOX, tapi bukannya mengikuti aturan, dia membuat pola sendiri yang entah apa tujuannya pokoknya dia menang versi dirinya.

Gen Alpha memang tidak suka dibatasi. Kita kasih permainan logika, mereka balas dengan kreativitas level bebas evaluasi.

4. Spontanitas Gen Alpha yang terlalu kreatif

Anak-anak Gen Alpha memang kadang bikin geleng-geleng kepala dengan kelucuan mereka. Mengubah Patrick jadi Muklis, menyebut ayah mirip gorilla, atau salah tafsir teks sampai bikin semua orang ngakak.

Tapi di balik semua kekonyolan itu, ada sesuatu yang indah, yakni mereka belajar dengan percaya diri, berani mengekspresikan diri, dan menikmati proses tanpa takut salah.

Sebagai orangtua, kita cukup tersenyum, tertawa bersama, dan mengingatkan dengan lembut karena keluguan dan spontanitas mereka adalah bagian dari cara mereka memahami dunia.

5. Anak jujur tanpa filter, bagaimana orangtua menyikapi

Anak yang suka bicara ceplas‑ceplos seringkali dianggap sekadar “nakal” atau “tidak tahu sopan santun”, padahal banyak psikolog menilai perilaku tersebut juga bisa menjadi tanda bahwa anak tumbuh dengan rasa percaya diri dan kejujuran yang tinggi. Mereka tidak takut mengungkapkan apa yang sedang dipikirkan karena belum terbebani oleh filter sosial yang terlalu rumit.

Meski demikian, kejujuran spontan memang butuh diarahkan agar tidak berubah menjadi komentar yang menyakiti atau mengabaikan norma sopan santun. Peran orangtua di sini bukan untuk mematikan spontanitas, tetapi mengajarkan kapan waktu yang tepat untuk berbicara terbuka, dan bagaimana cara menyampaikannya dengan empati.

Dengan begitu, kelucuan Gen Alpha yang ceplas ceplos! jujur, polos, bikin ngakak bisa jadi kekuatan positif, bukan sumber konflik.

Share
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Kid

See More

Kisah Aksa, Balita dengan Core Muscle Kuat Berkat Bermain di Alam

06 Nov 2025, 17:56 WIBKid
Papa menggendong belakang anak perempuannya

20 Cara Papa Dekat dengan Anak

04 Nov 2025, 14:25 WIBKid