5 Anak di Riau Meninggal karena Flu Babi, Kenali Tanda dan Pencegahannya

Kementerian Kesehatan RI melaporkan lima anak di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, meninggal dunia akibat infeksi virus influenza.
Dari hasil laboratorium dinyatakan positif terinfeksi Influenza A/H1pdm09 dan bakteri Haemophilus influenzae. Virus ini dikenal sebagai penyebab pandemi flu pada tahun 2009 yang awalnya disebut flu babi.
Lalu, apa yang harus orangtua ketahui sebagai bentuk kewaspadaan dalam melindungi anak-anaknya? Melansir dari berbagai sumber, berikut Popmama.com rangkumkan ulasannya.
1. Mengenal jenis flu yang membuat 5 anak di Riau meninggal dunia

Dalam keterangan yang beredar, kelima anak di Riau yang meninggal akibat flu terinfeksi jenis virus H1N1pdm09.
Ini bukanlah jenis virus baru karena menurut penjelasan Prof. Tjandra Yoga Aditama, Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, virus ini adalah penyebab pandemi flu 2009 dan kini sudah menjadi virus influenza musiman.
Awalnya, virus ini sering disebut sebagai "flu babi". Namun, Prof. Tjandra menegaskan bahwa istilah tersebut kini sudah tidak lagi relevan karena karena penularannya tidak terbatas dan bisa menyebar antar manusia.
Artinya, virus ini tetap beredar setiap tahunnya bersama jenis flu lain, seperti virus H3N2 yang juga dilaporkan menyebabkan peningkatan kasus flu di berbagai negara.
2. Waspadai gejala influenza pada anak

Tak hanya orang dewasa, virus influenza pada anak juga kini semakin marak. Gejala umumnya mirip dengan flu biasa, tapi sering kali lebih berat dan muncul secara tiba-tiba.
Gejala yang perlu diwaspadai antara lain demam tinggi (bisa mencapai 39-40°C), batuk yang biasanya batuk kering, sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, nyeri otot atau tubuh terasa pegal-pegal, sakit kepala, serta kelelahan yang berlebihan.
Pada beberapa anak, terutama balita, bisa juga muncul gejala mual, muntah, atau diare. Mama juga perlu memerhatikan tanda lainnya, seperti sesak napas, napas cepat, bibir membiru, dehidrasi, serta anak terlihat sangat lemas, rewel, atau tidak responsif.
Nah, kalau tanda-tanda serius di atas mulai dialami si Kecil, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan yang cepat dan tepat.
3. Langkah pencegahan yang bisa dilakukan

Menyikapi kasus ini, orangtua diimbau agar tak perlu panik, tapi tetap harus waspada. Langkah utama yang dianjurkan oleh para ahli mencakup tindakan pencegahan sehari-hari dengan penerapan gaya hidup sehat.
Pertama, terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti menjaga daya tahan tubuh dengan makan bergizi, serta membiasakan anak untuk mempelajari etika batuk dan memakai masker saat sakit.
Kedua, pencegahan spesifik dapat dilakukan melalui vaksinasi influenza. Vaksin ini dapat membantu melindungi Mama dan keluarga dari berbagai tipe virus influenza, termasuk strain H1N1.
Langkah ketiga adalah pemberian obat antivirus yang harus sesuai dengan resep dokter, terutama jika si Kecil menunjukkan gejala flu yang berat.
4. Waspadai gejala ISPA

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada anak juga biasanya menjadi infeksi tambahan atau komplikasi yang perlu orangtua waspadai. Meski sebagian besar kasus flu bersifat ringan dan bisa membaik dengan sendirinya, kondisi dapat memburuk jika mengalami kondisi tersebut, Ma.
Jangan pernah ragu membawa si Kecilfasilitas kesehatan jika demam tinggi, batuk terus-menerus, sesak napas, atau anak terlihat lemas dan bahkan tak mau minum.
Dari laporan meninggalnya kelima anak di Riau akibat virus H1N1pdm09, Kemenkes kini masih terus melakukan investigasi epidemiologis untuk memahami pola penularan dan faktor risiko di daerah tersebut.
Pemberitaan ini tentu bisa jadi pengingat pada kita semua untuk selalu waspada dan pemantauan terhadap virus influenza harus terus dilakukan untuk mengantisipasi potensi wabah.
Semoga informasi di atas bisa menjadi wawasan baru bagi kita semua sebagai langkah pencegahan yang konsisten, serta lebih siap melindungi anak dan keluarga dari ancaman oenyakit menular, termasuk influenza.
Sehat selalu Mama dan keluarga!



















