Anak Kedua Lebih "Menantang" dari Anak Pertama, Mitos atau Fakta?

Setiap anak memiliki karakteristiknya masing-masing, walaupun bersaudara kandung tentunya ada kepribadian yang berbeda antara kakak dan adik. Hal ini yang terkadang membuat suasana rumah menjadi semakin hidup dan lebih ramai.
Namun ada kepribadian anak kedua yang seringkali menarik perhatian Mama. Konon, anak kedua memiliki kepribadian yang lebih nakal dari anak pertama, kira-kira mitos atau fakta ya Ma?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, sebuah penelitian di Denmark dan Amerika telah menemukan hasilnya. Seperti apa jawabannya?
Yuk simak artikel Popmama.com berikut ini!
1. Penelitian di tahun 2019 menemukan anak kedua cenderung lebih 'menantang' daripada anak pertama

Dilansir dari practicalparenting.com.au, penelitian di tahun 2019 mengamati ribuan keluarga di Denmark dan Amerika, dan menemukan bahwa anak kedua dalam keluarga cenderung lebih 'menantang' daripada anak pertama.
Peneliti Joseph Doyle, yang memimpin penelitian tersebut, juga menemukan bahwa anak kedua cenderung memiliki lebih banyak masalah perilaku. Sedangkan laporan dari Massachusetts Institute of Technology mengatakan anak kedua berjenis kelamin laki-laki cenderung berperilaku lebih buruk daripada anak sulung.
2. Lebih mungkin untuk didisiplinkan di sekolah, hingga menghadapi hukuman penjara

Penelitian tersebut juga menemukan anak laki-laki kedua, 20 hingga 40 persen lebih mungkin untuk didisiplinkan di sekolah, dibandingkan saudaranya yang lebih tua. Tak hanya itu saja bahkan mungkin menghadapi hukuman penjara di kemudian hari.
"Hasilnya luar biasa. Anak-anak kedua, dibandingkan dengan kakak mereka, jauh lebih mungkin berakhir di penjara, lebih mungkin untuk diskors di sekolah, (dan lebih mungkin untuk) memasuki kenakalan remaja," ujar Doyle
3. Faktor perhatian orangtua menjadi salah satu penyebabnya

Hal ini bukan tanpa alasan, karena studi tersebut menunjukkan bahwa anak sulung cenderung menerima perhatian yang jauh lebih banyak dari orangtua dibandingkan dengan adiknya, sehingga menimbulkan masalah di kemudian hari.
"Kami menganggap perbedaan dalam perhatian orangtua sebagai faktor yang berpotensi berkontribusi pada kesenjangan kenakalan di seluruh urutan kelahiran," ujar para peneliti.
Dilansir dari goodto.com, dalam penelitian tersebut juga mengatakan bahwa tahun-tahun awal anak sulung, secara teknis adalah anak tunggal sebelum saudara kandungnya lahir, sehingga ia menerima perhatian penuh dari Mama dan Papa.
4. Anak kedua juga lebih sering menghabiskan waktu bersama anak pertama

Penelitian juga menunjukkan bahwa orangtua yang meluangkan waktu untuk merawat anak keduanya sebenarnya banyak di bantu oleh anak sulungnya, sehingga anak sulung menghabiskan lebih banyak waktu bersama anak kedua.
Doyle mengatakan sejak kecil, anak sulung memiliki panutan yang dewasa yaitu orangtunya, dan anak kedua yang lahir belakangan memiliki panutan yang sedikit tidak rasional pada saat usia 2 tahun, yaitu kakaknya.
Jadi pada dasarnya anak sulung bisa mengajari anak kedua mama semua kebiasaan buruk yang ia ketahui sebagai cara menyenangkan. Sehingga sangat sulit untuk memisahkan kedua hal itu karena keduanya terjadi pada waktu yang sama.
Walaupun menurut penelitian anak kedua cenderung memiliki masalah pada perilakunya kelak, Mama tetap memiliki pilihan untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan pada anak sejak dini.
Serta menjauhkan anak sulung serta anak bungsu dari perilaku negatif dengan mengalihkannya pada pengembangan minat dan bakat sejak dini.



















