Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Helicobacter Pylori? Jangan Sepelekan Sakit Perut pada Anak

Freepik/master1305
Freepik/master1305

Sakit perut adalah keluhan umum yang sering dialami anak-anak. Meskipun dalam banyak kasus sakit perut pada anak hanyalah masalah sementara yang tidak berbahaya, ada juga situasi di mana sakit perut dapat menjadi tanda adanya infeksi bakteri serius, seperti Helicobacter pylori (H. pylori).

Kasus anak sakit perut akibat bakteri ini dibagikan oleh seorang Mama di media sosial melalui akun @clairenarumi. Mama tersebut membagikan cerita di mana anaknya, Clark awalnya mengalami sakit perut yang intens dan lama kelamaan mulai disertai dengan mual, muntah bahkan diare.

Tidak membaik walau sudah diberi obat sesuai saran dokter, seperti obat sakit perut, maag, dan diare, sang Mama akhirnya membawa anaknya berobat ke luar negeri. Setelah opname untuk dilakukan pengecekan lebih melalui cek darah dan Tes UBT, barulah diketahui sang anak terinfeksi bakteri Helicobacter pylori.

Lalu, mengapa sakit perut akibat bakteri ini bisa terjadi? Apa penyebab dan apa yang harus Mama lakukan? Berikut Popmama.com jelaskan mengenai apa itu Helicobacter pyloriDi simak dengan penuh perhatian ya, Ma!

1. Apa itu infeksi Helicobacter pylori

Freepik
Freepik

Infeksi bakteri Helicobacter pylori atau H. pylori terjadi ketika bakteri tersebut memasuki dan menginfeksi bagian perut. Bakteri ini juga merupakan penyebab umum dari gastritis, tukak lambung, dan bahkan kanker lambung.

Infeksi Helicobacter pylori adalah gangguan pencernaan yang umum terjadi dan lebih umum terjadi pada anak-anak. Namun, sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa penyebab infeksi ini dan kapan seseorang terinfeksi bakteri tersebut.

2. Penyebab infeksi Helicobacter pylori

Freepik/8photo
Freepik/8photo

Penyebab infeksi Helicobacter pylori masih belum diketahui oleh para ahli saat ini. Namun, bakteri ini dapat menyebar melalui berbagai cara, seperti:

  • Kontaminasi tinja pada air atau makanan.
  • Penularan melalui air liur dan muntah.
  • Kurangnya sanitasi dan kebersihan lingkungan.

Faktor risiko infeksi Helicobacter pylori juga perlu diperhatikan karena infeksi ini lebih sering terjadi pada anak-anak. Faktor tersebut antara lain:

  • Tinggal di daerah pemukiman yang padat.
  • Berada dalam lingkungan dengan kondisi air dan sanitasi yang tidak bersih.
  • Tinggal di tempat yang sama dengan seseorang yang telah terinfeksi bakteri Helicobacter pylori.

3. Gejala infeksi Helicobacter pylori

Freepik
Freepik

Umumnya, orang yang terinfeksi Helicobacter pylori tidak menunjukkan gejala. Namun, ada beberapa tanda yang dapat menunjukkan gejala infeksi Helicobacter pylori, seperti:

  1. Timbulnya rasa nyeri dan sensasi terbakar di area perut.
  2. Mengalami nyeri perut yang parah, terutama saat perut kosong.
  3. Mual dan hilang nafsu makan.
  4. Perut terasa kembung dan sering bersendawa.
  5. Terjadi penurunan berat badan yang signifikan.

4. Komplikasi infeksi Helicobacter pylori

Freepik/pvproductions
Freepik/pvproductions

Jika infeksi Helicobacter pylori tidak diobati atau tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius dan berbahaya, seperti:

  • Terbentuknya luka. Bakteri ini dapat merusak lapisan pelindung lambung dan usus kecil, yang dapat menyebabkan terbentuknya luka atau gejala sakit maag akibat asam lambung.
  • Peradangan pada selaput perut. Infeksi bakteri ini juga dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada selaput perut atau gastritis.
  • Kanker perut. Salah satu komplikasi berbahaya dari infeksi Helicobacter pylori adalah risiko terjadinya kanker pada perut, termasuk kanker lambung.

5. Diagnosis infeksi Helicobacter pylori

Freepik
Freepik

Apabila anak mengalami sakit perut intens hingga mual dan diare seperti kasus yang dialami Clark, atau sering mengalami dispepsia (maag) yang sering kambuh, dokter biasanya akan merekomendasikan tes untuk mendeteksi keberadaan H. pylori.

Berikut ini adalah beberapa tes yang umum digunakan untuk mendeteksi bakteri Helicobacter pylori:

  1. Tes antibodi darah. Tes darah dilakukan untuk melihat adanya antibodi yang dihasilkan oleh tubuh sebagai respons terhadap infeksi H. pylori.
  2. Tes napas urea. Tes ini dilakukan dengan menguji sampel napas untuk melihat apakah terdapat infeksi bakteri H. pylori. Tes ini juga digunakan untuk memantau keberhasilan pengobatan infeksi Helicobacter pylori.
  3. Tes antigen feses. Tes ini melibatkan pengujian sampel feses untuk mendeteksi keberadaan antigen yang memicu respons sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi H. pylori.
  4. Biopsi perut. Pada saat dilakukan endoskopi, sebuah sampel kecil diambil dari lapisan perut dan usus halus. Sampel biopsi ini kemudian dapat dites dengan berbagai metode untuk mendeteksi adanya infeksi H. pylori.

6. Pengobatan infeksi Helicobacter pylori

Freepik/8photo
Freepik/8photo

Pengobatan infeksi Helicobacter pylori umumnya disesuaikan dengan usia dan tingkat keparahan gejala yang dialami. Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan yang biasa direkomendasikan oleh dokter untuk mengatasi infeksi Helicobacter pylori:

  1. Antibiotik - Dokter biasanya akan meresepkan antibiotik, seperti Amoxicillin, Metronidazole, Clarithromycin, dan Tetracyclin. 
  2. Obat penekan asam - Jenis obat penekan asam yang disarankan oleh dokter biasanya seperti penghambat pompa proton (PPI) seperti Omeprazole dan Esomeprazole, penghambat histamin (H2 blockers) seperti Cimetidine, atau Bismuth Subsalicylate yang dikenal dengan merek Pepto-Bismol.

Penting untuk selalu berdiskusi dengan dokter mengenai pengobatan terbaik untuk mengatasi infeksi Helicobacter pylori sesuai dengan kondisi kesehatan anak.

7. Pencegahan infeksi Helicobacter pylori

Freepik
Freepik

Langkah terbaik untuk mencegah infeksi Helicobacter pylori atau penularannya adalah dengan mengadopsi gaya hidup sehat, termasuk:

  1. Mencuci tangan secara menyeluruh dengan air mengalir dan sabun, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan kamar kecil.
  2. Mencuci makanan dengan bersih sebelum mengonsumsinya, serta memastikan bahwa makanan tersebut dimasak hingga matang sepenuhnya.
  3. Tidak berbagi makanan yang sudah dimakan dan alat makanan yang sudah digunakan.
  4. Memastikan bahwa air yang dikonsumsi sudah dimasak dan bersih sebelum digunakan.
  5. Jangan mencium anak sembarangan, terutama di area dekat mulut.
  6. Jangan tiup-tiup makanan yang akan dikonsumsi anak.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, kamu dapat mengurangi risiko infeksi Helicobacter pylori dan menjaga kesehatan secara menyeluruh.

Itulah rangkuman mengenai apa itu Helicobacter pyloriJangan pernah meremehkan sakit perut pada anak-anak. Jika anak Mama mengalami sakit perut yang berulang atau gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter.

Dengan kesadaran yang tepat, pencegahan yang baik, dan penanganan yang tepat waktu, Mama dapat menjaga kesehatan anak-anak kita dengan lebih baik dan mencegah dampak serius dari infeksi Helicobacter pylori.

Share
Topics
Editorial Team
Irma ediarti mardiyah
EditorIrma ediarti mardiyah
Follow Us

Latest in Kid

See More

Pakar Sekolah Kak Seto: Bermain Adalah Kunci Utama Anak Tumbuh Optimal

18 Des 2025, 14:31 WIBKid
Youtube.com/Uwa and Friends

Lirik Lagu Anak Kambing Saya

17 Des 2025, 17:50 WIBKid