"Saya sering bertemu orangtua yang bingung karena anaknya terlihat sehat, tapi sering sakit atau pertumbuhan kurang optimal. Banyak anak mengalami kekurangan vitamin dan mineral tanpa kita sadari, itulah yang disebut hidden hunger." Ujar dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, MPH, dokter spesialis anak dan CEO Tentang Anak.
Bahaya Hidden Hunger pada Anak, Mama Harus Tahu Dampaknya!

Kekurangan mikronutrisi atau hidden hunger kini menjadi ancaman serius bagi tumbuh kembang anak di Indonesia. Studi global mencatat bahwa satu dari dua anak usia prasekolah di dunia mengalami kekurangan zat penting seperti zat besi, zinc, dan vitamin A.
Di Indonesia, lebih dari 50 persen anak usia 6 bulan hingga 12 tahun belum memperoleh asupan cukup zinc, vitamin A, vitamin B1, vitamin C, dan vitamin D.
Kondisi ini semakin diperparah oleh kebiasaan picky eating, yaitu anak yang memilih-milih makanan, serta tingginya konsumsi makanan kemasan dengan kandungan gizi yang rendah.
Padahal, mikronutrien berperan penting dalam mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak agar mereka dapat tumbuh sehat, cerdas, dan berkualitas.
Kali ini Popmama.com akan membahas informasi seputar apa saja bahaya hidden hunger pada anak. Disimak ya, Ma!
1. Bisa menyebabkan gangguan pada tumbuh kembang anak

Kekurangan mikronutrisi membuat anak berisiko mengalami hambatan pertumbuhan, baik dari sisi tinggi badan maupun berat badan.
Anak yang tidak mendapat asupan cukup zat gizi penting cenderung mengalami stunting atau gagal tumbuh. Selain itu, perkembangan organ tubuh, otot, dan tulang juga tidak optimal.
Kondisi ini dapat berdampak jangka panjang karena masa anak-anak merupakan periode emas yang menentukan kualitas kesehatan hingga dewasa nanti.
2. Menyebabkan penurunan daya tahan tubuh

Asupan vitamin dan mineral yang tidak tercukupi membuat sistem imun anak melemah. Anak menjadi lebih mudah terserang penyakit, seperti flu, batuk, atau infeksi lain yang seharusnya bisa dicegah oleh tubuh.
Kekurangan mikronutrien penting, misalnya vitamin A, vitamin C, dan zinc, berpengaruh langsung terhadap kemampuan tubuh melawan kuman.
Akibatnya, anak lebih sering sakit dan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih, sehingga aktivitas belajar maupun bermain sehari-hari ikut terganggu.
3. Menyebabkan anak sulit belajar dan mengalami gangguan kognitif

Mikronutrien berperan penting dalam mendukung perkembangan otak anak, Ma. Kekurangan zat besi, zinc, serta vitamin B kompleks bisa mengganggu fungsi kognitif, termasuk daya ingat, konsentrasi, dan kemampuan memecahkan masalah.
Anak yang mengalami hidden hunger biasanya akan mengalami sulit fokus saat belajar, mudah lelah, dan kurang bersemangat mengikuti kegiatan di sekolah.
Dalam jangka panjang, kondisi ini juga bisa memengaruhi prestasi akademik serta perkembangan keterampilan sosial dan emosional anak.
4. Menimbulkan risiko penyakit kronis di masa depan

Hidden hunger tidak hanya berdampak pada masa kanak-kanak, tetapi juga dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis saat anak beranjak dewasa lho, Ma.
Contohnya saat kekurangan vitamin D dan kalsium, hal ini bisa melemahkan kepadatan tulang sehingga memicu osteoporosis.
Kekurangan zat besi dan zinc juga berhubungan dengan gangguan metabolisme yang dapat meningkatkan risiko diabetes, obesitas, serta penyakit jantung di kemudian hari.
Dampak berbahaya ini membuktikan pemenuhan gizi sejak dini sangat penting agar anak tumbuh sehat dan terlindungi dari risiko penyakit serius di masa depan.
Bagaimana cara mencegah hidden hunger pada anak?

Pencegahan hidden hunger dapat dimulai dengan membiasakan anak mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya akan karbohidrat, protein, sayur, dan buah.
Pola makan yang bervariasi ternyata bisa membantu memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral sekaligus mengurangi risiko picky eating lho, Ma Meskipun begitu, kebutuhan mikronutrien harian anak kadang belum sepenuhnya tercukupi hanya dari makanan.
Menjawab tantangan ini, Expert Boost by Tentang Anak menghadirkan VitKids Multi Gummy, gummy dengan 15 vitamin dan mineral esensial yang dirancang berbasis sains.
Dengan rasa yang disukai anak dan dosis yang terukur, vitamin ini bisa membantu mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Brand Ambassador Expert Boost, Nikita Willy, juga membagikan pengalamannya sebagai seorang Mama.
Mama Nikita mengungkapkan baru menyadari bahwa kebutuhan vitamin D putranya, Issa, belum tercukupi hanya dari makanan dan aktivitas sehari-hari.
Setelah berkonsultasi dengan dokter anak, ia disarankan menambahkan multivitamin harian untuk memastikan pemenuhan nutrisi, khususnya mikronutrien.
Dari pengalaman tersebut, Mama Nikita menegaskan bahwa langkah kecil seperti memberikan vitamin setiap hari bisa membawa dampak besar bagi kesehatan dan masa depan anak.
Nah, itulah informasi mengenai apa saja bahaya hidden hunger pada anak. Semoga bermanfaat ya, Ma!


















