Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Bukan Hal Berat, Politik Itu Alamiah dan Muncul di Usia Pre-Sekolah

father daughter
Freepik.com

Banyak orangtua mungkin akan berpikir, "Urusan politik nggak usah dibahas, ngurusin anak aja di rumah." Anggapan itu ternyata keliru, Ma!

Mengutip unggahan edukasi parenting dari akun @babyza.id, politik bukanlah hal yang tabu atau hanya milik dunia dewasa, melainkan bagian alami dari interaksi sosial manusia yang justru sudah dimulai sejak usia dini.

Sejumlah ahli filsafat dan politik seperti Aristoteles, Harold Lasswell, dan Roberts Dahl mendefinisikan politik sebagai seni mengatur hidup bersama, alokasi sumber daya, dan hubungan kekuasaan, yang ternyata "politik mini" ini sudah dipraktikkan anak-anak kita sehari-hari di rumah.

BIsa jadi pembelajaran penting untuk mendidik anak agar tumbuh dengan kemampuan berpolitik yang baik, berikut Popmama.com rangkumkan informasi selengkapnya.

1. Politik mini dalam kehidupan sehari-hari

little siblings cooking.jpg
Freepik

Tanpa kita sadari, Ma, anak-anak justru sudah melakukan trial and error strategi sosial layaknya berpolitik sejak usia pra-sekolah.

Kalimat-kalimat yang kerap mereka ucapkan adalah buktinya. Mulai dari negosiasi, "Nanti kamu bisa main pas aku udah selesai ya," transaksi, "Aku minta 2 ya, nanti ku kasih adek," hingga manipulasi kecil, "Aku hijau, kamu kuning aja ya, kuning kan lucu."

Semua kalimat sederhana yang kerap kita dengar ini, ternyata menjadi bentuk awal dari koalisi, kompromi, dan pembuatan aturan.

Jika orangtua beranggapan politik adalah hal berat untuk anak, padahal dalam kesehariannya politik bagi anak adalah cara mereka mendapatkan yang diinginkan dalam interaksi sosial.

2. Kunci perkembangan ada di EF dan ToM

family time.jpg
Freepik/tirachardz

Untuk mengembangkan kemampuan politik anak, katanya harus menekankan pada EF dan ToM, Ma. Kira-kira itu apa, ya? Yuk, kita bahas!

Jadi, kemampuan "berpolitik" ini sangat dipengaruhi oleh dua keterampilan kognitif utama yang namanya Executive Function (EF) dan Theory of Mind (ToM).

Nah, EF adalah kemampuan mengatur diri sendiri (fokus, mengendalikan impuls, merencanakan), sementara ToM adalah kemampuan memahami bahwa orang lain memiliki pikiran dan perasaan yang berbeda.

Singkatnya gini, Ma, EF itu cara kita mengatur diri sendiri, sementara ToM mengatur pemahaman terhadap orang lain.

Kombinasi keduanya yang seimbang akan membentuk anak bukan cuma tumbuh jadi pribadi yang cerdas secara sosial, tapi juga mampu mengendalikan dirinya.

3. Stimulasi tepat untuk politik yang sehat

little girl using tablet
Freepik.com

Dari kedua kemampuan di atas, gimana sih cara mengarahkan pada anak?

Perlu diketahui dahulu bahwa jika EF anak lebih kuat tapi ToM lemah, anak bisanya cenderung egois. Sebaliknya, jika ToM kuat tapi EF lemah, anak paham orang lain tetapi sulit mengatur dirinya.

Itulah mengapa perlu adanya stimulasi yang tepat melalui aktivitas sehari-hari untuk membuat keduanya lebih seimbang.

Beberapa aktivitas sehari-hari yang bisa dicoba untuk menstimulasi anak di antaranya:

  • Menerapkan aturan main yang jelas.
  • Melatih kebiasaan bergiliran dan mengantri.
  • Mengajaknya bernegosiasi dengan fair.
  • Menumbuhkan empati dengan menanyakan perasaannya.
  • Konsisten memberikan konsekuensi logis dari setiap tindakan.

4. Manfaatkan golden age anak

anak-anak bermain
Freepik.com

Menurut Center on the Developing Child di Harvard University, usia 3-5 tahun adalah periode emas untuk pertumbuhan EF yang sangat pesat, Ma.

Di masa golden age atau usia emas anak, biasanya koneksi neural di prefrontal cortex berkembang dengan cepat. Kemampuan ini terus berkembang hingga masa remaja dan awal dewasa.

Perlu diingat bahwa manusia nggak lahir dengan EF yang sudah jadi ya, melainkan dengan potensi untuk mengembangkannya. Inilah mengapa stimulasi di usia dini melalui kegiatan sederhana penting dilakukan.

Kegiatan sederhana ini meliputi, bermain peran, mengantri, dan menyusun rencana main sangat krusial untuk membentuk fondasi kemampuan politik dan kepemimpinan mereka kelak.

Di tengah pemberitaan dunia politik yang belakangan ini kerap terasa negatif, justru tugas kitalah untuk menanamkan makna politik yang sesungguhnya kepada anak.

Bagaimana mereka mengatur diri, memahami orang lain, dan bertindak adil. Karena setiap stimulasi yang kita berikan hari ini adalah investasi untuk membentuk generasi penerus yang bijak dan peduli sesama.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Kid

See More

Lirik Lagu Aku Seorang Kapiten, Lagu Anak Indonesia Populer

17 Des 2025, 19:05 WIBKid
Youtube.com/Uwa and Friends

Lirik Lagu Anak Kambing Saya

17 Des 2025, 17:50 WIBKid