10 Pola Asuh Orangtua yang Bisa Bikin Anak Sukses di Masa Depan

Setiap orangtua tentu ingin anaknya tumbuh menjadi pribadi yang sukses, tidak hanya dalam hal akademik tetapi juga secara emosional, sosial, dan mental.
Namun, kesuksesan anak di masa depan tidak terjadi begitu saja. Semua itu dibentuk dari pola asuh yang diterapkan sejak dini dan dijalankan secara konsisten dalam keseharian.
Sebuah penelitian dari Pennsylvania State University dan Duke University terhadap lebih dari 700 anak di Amerika Serikat menemukan adanya hubungan signifikan antara keterampilan sosial anak di usia taman kanak-kanak dengan kesuksesan mereka 20 tahun kemudian.
Anak-anak yang mampu bekerja sama, suka membantu orang lain, dan memiliki kemampuan sosial yang baik terbukti lebih mungkin menyelesaikan pendidikan tinggi dan mendapatkan pekerjaan tetap pada usia 25 tahun.
Temuan ini menunjukkan bahwa pola asuh orangtua memegang peran penting dalam membentuk karakter dan masa depan anak.
Cara Mama dan Papa berinteraksi dengan anak setiap hari, mulai dari tutur kata, pemberian batasan yang sehat, hingga menunjukkan kasih sayang, semua memberi dampak besar terhadap bagaimana anak memandang dirinya sendiri dan lingkungannya.
Kali ini Popmama.com akan membahas informasi mengenai pola asuh orangtua yang bisa bikin anak sukses di masa depan.
1. Mengajarkan empati pada anak

Mengajarkan empati pada anak penting untuk membentuk karakter sosialnya. Anak yang bisa memahami perasaan orang lain cenderung lebih peduli dan mudah bergaul.
Mama bisa mulai dengan membantu anak mengenali emosi, misalnya saat melihat orang sedih, ajak anak berdiskusi dan tanyakan, “Menurut kamu, kenapa dia sedih?” atau “Kita bisa bantu apa ya?"
Selain itu, bacakan cerita yang menggambarkan emosi, bermain peran, dan ajak anak berbagi agar mereka terbiasa melihat dari sudut pandang orang lain.
2. Membangun rasa percaya diri anak

Rasa percaya diri adalah bekal penting bagi anak untuk berani mencoba hal baru dan tidak mudah menyerah saat gagal.
Cara menumbuhkannya, Mama dan Papa bisa memberi kesempatan anak mengambil keputusan sederhana, seperti memilih baju atau camilan sendiri
Jangan lupa beri pujian atas usaha, bukan hanya hasilnya, agar anak tahu bahwa proses belajar itu berharga.
Saat anak gagal, dukung dengan kata-kata yang membangun agar ia tetap berani mencoba lagi.
3. Menghindari konflik yang berlebihan

Sebuah penelitian di New York menunjukkan bahwa anak yang memiliki hubungan yang hangat dan penuh kasih dengan orangtuanya, terutama Mama, memiliki risiko lebih rendah untuk terlibat dalam hubungan yang penuh kekerasan di masa remajanya.
Sebaliknya, konflik berkepanjangan atau trauma dalam keluarga dapat berdampak negatif pada harga diri dan kesehatan mental anak.
Inilah sebabnya penting bagi orangtua untuk menciptakan suasana rumah yang aman, hangat, dan penuh dukungan emosional agar anak tumbuh dengan rasa aman dan percaya diri.
4. Sering ikut bermain bersama anak

Melibatkan diri dalam permainan anak bukan hanya mempererat hubungan, tapi juga membuat anak merasa diperhatikan dan disayangi.
Saat Mama dan Papa ikut bermain, anak belajar berkomunikasi, bergiliran, dan memecahkan masalah dengan cara yang menyenangkan.
Momen bermain ini juga jadi kesempatan emas untuk memahami dunia anak dari sudut pandangnya sendiri, lho.
5. Menghargai usaha anak

Menghargai usaha anak, bukan hanya hasilnya, membantu membangun rasa percaya diri dan semangat belajar yang sehat.
Dengan demikian, saat anak tahu usahanya dihargai, ia jadi lebih berani mencoba dan tidak takut gagal.
Mama bisa menunjukkan apresiasi dengan kalimat seperti, “Mama bangga kamu sudah mencoba sekuat tenaga,” agar anak merasa dihargai dan termotivasi untuk terus berkembang.
6. Memperhatikan pola tidur anak

Menurut penelitian, tidur yang cukup dan teratur berperan penting dalam tumbuh kembang anak, termasuk kemampuan belajar dan pengendalian emosi.
Mama bisa membantu dengan membuat rutinitas tidur yang konsisten, seperti membatasi screen time sebelum tidur dan membacakan cerita.
Pola tidur yang sehat akan membuat anak lebih fokus, ceria, dan siap menghadapi aktivitas hariannya.
7. Konsisten membatasi screen time

Tidur yang cukup dan teratur berperan penting dalam tumbuh kembang anak, termasuk kemampuan belajar, daya tahan tubuh, dan pengendalian emosi.
Anak yang tidurnya tepat waktu cenderung lebih fokus di sekolah, lebih mudah mengatur emosi, serta jarang rewel.
Mama bisa membantu dengan membuat rutinitas tidur yang konsisten, seperti membatasi screen time sebelum tidur dan membacakan cerita.
Pola tidur yang sehat akan membuat anak lebih ceria, kreatif, dan siap menghadapi aktivitas hariannya.
8. Mengajarkan anak untuk optimis

Anak yang tumbuh dengan sikap optimis lebih mudah bangkit dari kegagalan dan percaya bahwa usaha akan membuahkan hasil.
Mama bisa mulai dengan memberi contoh cara berpikir positif, misalnya saat ada masalah, ucapkan, “Kita coba lagi, pasti bisa!”
Ajak anak melihat sisi baik dari setiap pengalaman, dan beri dukungan saat mereka menghadapi tantangan agar mereka terbiasa melihat harapan di setiap situasi.
9. Memberi anak kesempatan untuk mengambil keputusan

Membiarkan anak mengambil keputusan sesuai usianya, seperti memilih baju sendiri atau menentukan camilan sehat, membantu membangun rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri.
Anak belajar bahwa pendapatnya dihargai dan ia punya kendali atas pilihannya. Kebiasaan ini melatih kemampuan berpikir kritis yang bermanfaat saat ia dewasa nanti.
10. Menjadi contoh yang positif untuk anak

Anak belajar banyak dari apa yang ia lihat, bukan hanya dari apa yang ia dengar. Saat Mama dan Papa menunjukkan sikap jujur, sabar, atau bertanggung jawab, anak pun akan menirunya secara alami.
Jadi, Mama dan Papa harus memberikan contoh yang baik di depan anak, mulai dari cara berbicara hingga cara menyelesaikan masalah.
Hal ini dilakukan, karena perilaku orangtua adalah cerminan yang paling kuat bagi anak.
Itulah informasi mengenai pola asuh orangtua yang bisa bikin anak sukses di masa depan. Semoga bermanfaat!



















