10 Tips Menumbuhkan Bonding untuk Orangtua Bekerja

Waktu bersama anak sering kali menjadi tantangan bagi orangtua yang bekerja. Pulang dalam kondisi lelah, waktu terbatas, dan pikiran yang masih sibuk dengan urusan kantor kadang membuat momen kebersamaan terasa kurang berkualitas.
Padahal, anak tetap membutuhkan kehadiran emosional dan koneksi hangat dari orangtuanya, tak hanya secara fisik tapi juga secara psikologis.
Mama dan Papa bisa lho memperkuat ikatan dengan anak tidak selalu membutuhkan waktu panjang atau aktivitas yang sederhana.
Dengan kesadaran dan konsistensi, orangtua bisa menciptakan momen kecil namun bermakna yang membangun kedekatan dan kepercayaan.
Berikut Popmama.com bagikan tips menumbuhkan bonding untuk orangtua bekerja. Disimak ya, Ma!
1. Tinggalkan pesan kecil sebelum pergi

Di tengah pagi yang tergesa, satu kalimat sederhana bisa meninggalkan kehangatan sepanjang hari.
Coba tuliskan pesan singkat di kertas kecil, seperti “Jangan lupa tersenyum ya!”, “Mama sayang kamu!”, atau “Papa yakin kamu bisa hari ini” kertas ini juga bisa Mama selipkan di kotak makan, tas sekolah, atau meja belajarnya.
Mungkin terlihat sepele, tapi bagi anak, pesan itu bisa menjadi pengingat bahwa mereka dicintai, bahkan saat orangtuanya tidak ada di dekatnya. Itu bukan sekadar kertas, tapi bukti kecil bahwa mereka selalu ada di pikiran Mama dan Papa.
2. Buatlah momen spesial ketika pulang ke rumah

Setelah seharian terpisah, momen pulang ke rumah bisa jadi waktu paling dinanti anak lho, Ma.
Ciptakan momen sederhana yang bisa jadi kebiasaan menyenangkan, seperti pelukan selama 10 detik, tos khusus yang hanya dimiliki oleh anak dan orangtua, atau duduk berdua sambil ngemil dan ngobrol ringan.
Momen ini bisa memberi sinyal emosional pada anak lho, seperti “Mama dan Papa sudah pulang, dan aku penting bagi mereka.”
Meski hanya lima menit, kehangatan dari kebiasaan kecil ini bisa membangun rasa aman dan kedekatan yang anak ingat seumur hidup.
3. Luangkan waktu untuk berbagi cerita

Ma, daripada langsung bertanya “Tadi di sekolah ngapain aja?”, cobalah mulai dengan membagikan sedikit cerita Anda terlebih dahulu.
Misalnya, “Tadi Mama ketemu kucing lucu banget di depan kantor,” atau “Papa tadi grogi banget pas presentasi, sampai salah ngomong.”
Dengan begitu, anak akan belajar bahwa berbagi cerita itu aman dan menyenangkan. Mereka pun cenderung lebih terbuka dan antusias untuk bercerita balik.
Hal ini bukan soal isi ceritanya, tapi tentang menciptakan ruang dua arah yang hangat dan jujur antara orangtua dan anak.
4. Gunakan akhir pekan sebagai waktu untuk quality time

Setelah lima hari penuh rutinitas kerja dan sekolah, akhir pekan bisa menjadi momen spesial untuk memulihkan kedekatan dengan anak.
Mama dan Papa bisa lho meluangkan satu hari, atau bahkan setengah hari, untuk membiarkan anak memilih mau ngapain, ke mana, atau bahkan sekadar main apa di rumah.
Mungkin mereka ingin main lego bareng, piknik kecil di halaman, atau nonton film favorit sambil ngemil. Dengan memberi mereka kendali, anak merasa dihargai, didengar, dan punya ruang untuk menjadi diri sendiri di samping orangtuanya.
Hari itu tak harus sempurna. Tapi ketika anak merasa “ini hariku bersama Mama dan Papa,” itulah benih kelekatan yang akan terus tumbuh.
5. Dokumentasi setiap momen yang ada

Nggak perlu menunggu liburan atau acara besar untuk mengabadikan kebersamaan. Justru momen-momen sederhana, seperti saat anak membantu menyiram tanaman, memasak bersama, atau bahkan bermain bersama Mama dan Papa menjadi momen emas bagi anak di masa depan.
Ambil foto atau video tanpa harus sempurna. Simpan, lalu sesekali putar kembali bersama anak. “Ingat nggak waktu kita masak nasi goreng pertama kali?” atau “Waktu itu kamu masih susah potong bawang, lho.”
Dokumentasi kecil ini bukan hanya jadi kenangan visual, tapi juga penguat ikatan. Anak merasa hidupnya diperhatikan, dihargai, dan penting dalam cerita keluarga.
6. Melibatkan anak dalam pekerjaan rumah

Mencuci piring, melipat baju, atau menyapu lantai sering dianggap tugas yang harus diselesaikan cepat-cepat saat anak sedang sibuk sendiri. Tapi sesekali, cobalah mengubah pekerjaan rumah jadi momen kebersamaan.
Mama bisa mengajak anak ikut serta, meski hasilnya mungkin tidak rapi. Biarkan mereka menuangkan deterjen, memilah baju berdasarkan warna, atau menyapu dengan gayanya sendiri.
Sambil bekerja, kalian bisa ngobrol ringan, saling tertawa, bahkan menciptakan lagu-lagu kecil tentang tugas hari itu.
Melibatkan anak bukan hanya soal membantu, tapi memberi mereka rasa memiliki terhadap rumah dan kebersamaan yang terjadi di dalamnya, Ma.
7. Hadir dalam momen penting anak

Bagi orang dewasa, mungkin acara pentas seni TK atau lomba mewarnai terlihat sederhana. Tapi bagi anak, itu adalah hari besar, di mana mereka ingin dilihat, didengar, dan dibanggakan.
Kehadiran Mama dan Papa sangat berarti bagi mereka, bahkan hanya untuk satu jam saja.
Sisihkan waktu untuk hadir di momen-momen penting, seperti pertunjukan sekolah, upacara kenaikan kelas, pertandingan olahraga, atau bahkan hari pertama masuk sekolah.
Jika tak bisa datang secara langsung, kirim video penyemangat, atau minta seseorang merekam momen itu dan tonton bersama nanti.
Anak-anak nggak selalu mengingat apa yang orangtua katakan, tapi mereka akan selalu mengingat bagaimana perasaan mereka saat tahu Mama dan Papa ada di sana.
8. Rayakan usaha anak

Bonding juga tumbuh dari rasa dihargai lho, Ma. Saat anak berusaha menyusun lego, menggambar, atau sekadar mencoba membantu menyapu meski hasilnya berantakan, Mama bisa menunhukkan rasa bangga kepada anak.
Mama bisa mengatakan, “Mama lihat kamu sungguh-sungguh banget tadi,” atau “Papa bangga kamu nggak menyerah meskipun susah.”
Pengakuan atas proses akan membuat anak merasa dilihat dan diterima apa adanya, bukan hanya saat mereka berhasil.
9. Makan malam bersama

Meski hari terasa melelahkan, duduk bersama di meja makan bisa menjadi jeda hangat yang menyatukan. Makan malam bukan sekadar soal makanan, tapi tentang kebersamaan tanpa gangguan layar, tanpa terburu-buru.
Mama dan Papa bisa lho menggunakan waktu ini untuk saling bertukar cerita, menanyakan hal sederhana seperti, “Apa yang paling bikin kamu ketawa hari ini?” atau “Kalau kamu bisa ulang satu hal tadi siang, kamu mau pilih yang mana?”
Ciptakan suasana santai, boleh dengan candaan, atau bahkan giliran siapa yang cerita duluan. Karena, dari meja makan yang sederhana, hubungan keluarga bisa tumbuh dengan kuat.
10. Beri kejutan kecil

Anak-anak tidak selalu menunggu hadiah besar lho, Ma. Justru, kejutan kecil tanpa alasan sering kali membekas paling lama di hati mereka.
Misalnya, ketika Mama dan Papa pulang kerja membawa camilan kesukaannya, menuliskan pujian di kertas dan menempelkannya di pintu kamar, atau mengajak mereka tidur di kamar orangtua semalam saja.
Kejutan ini bukan soal benda, tapi tentang perasaan bahwa mereka dipikirkan, bahkan saat tidak ada perayaan.
Anak belajar bahwa kasih sayang tidak perlu menunggu momen tertentu, dan bahwa cinta hadir lewat hal-hal sederhana yang dilakukan dengan tulus.
Itulah informasi mengenai tips menumbuhkan bonding untuk orangtua bekerja. Jangan lupa selalu meluangkan waktu untuk anak-anak di rumah ya, Ma!