5 Tips Papa untuk Membangun Rasa Aman dan Percaya Diri pada Anak

- Meluangkan waktu berkualitas bersama anak
- Memberikan dukungan dan pengakuan yang spesifik
- Papa menjadi teladan anak dalam menghadapi masalah
Rasa aman dan percaya diri adalah fondasi penting bagi perkembangan anak.
Salah satu cara paling efektif untuk menumbuhkannya adalah melalui kedekatan dengan Papa.
Kehadiran Papa yang hangat, mendukung, dan menyenangkan membuat anak merasa dicintai dan membantu mereka percaya diri menghadapi dunia di sekitarnya.
Dilansir dari laman Teaching Self-Government, Pat Fagan, seorang ahli keluarga dan psikolog anak, menekankan bahwa interaksi bermain antara Papa dan anak, apapun bentuknya bisa membangun kepercayaan dan rasa aman anak.
Saat anak merasakan kesenangan dan pengakuan dari sang Papa, ia belajar bahwa dirinya berharga dan mampu menghadapi tantangan.
Kali ini Popmama.com akan membahas informasi seputar tips Papa untuk membangun rasa aman dan percaya diri pada anak.
1. Meluangkan waktu berkualitas bersama anak

Psikolog anak, Pat Fagan menjelaskan bahwa interaksi positif antara ayah dan anak, terutama melalui permainan, membantu anak mengembangkan rasa aman dan kepercayaan diri.
Anak yang merasa diperhatikan cenderung lebih berani mencoba hal baru, percaya pada kemampuannya sendiri, dan merasa dicintai tanpa syarat.
Waktu yang dihabiskan bersama papa juga menjadi momen anak belajar mengekspresikan perasaan, berkomunikasi, dan membangun ikatan emosional yang kuat.
Kegiatan seperti bermain, membaca, menggambar, atau berjalan-jalan bersama memberi anak pengalaman bahwa papa hadir untuknya dan peduli dengan perasaannya.
2. Memberikan dukungan dan pengakuan yang spesifik

Memberi pujian kepada anak tidak hanya soal mengatakan “Bagus” atau “Hebat”, tapi fokus pada usaha dan tindakan spesifik yang mereka lakukan.
Misalnya, “Papa bangga kamu mencoba menggambar sendiri meski sulit” atau “Kamu berhasil menyelesaikan puzzle itu dengan sabar.”
Dukungan seperti ini menumbuhkan rasa percaya diri karena anak memahami bahwa keberhasilan dan usaha mereka dihargai.
Selain itu, anak yang sering mendapat afirmasi dari ayah akan lebih berani mengambil inisiatif, mencoba hal baru, dan merasa aman mengekspresikan diri, karena mereka tahu papa mendukungnya tanpa syarat.
3. Papa menjadi teladan anak dalam menghadapi masalah

Anak belajar banyak dari perilaku papa, bukan hanya dari kata-kata. Saat papa menunjukkan keberanian menghadapi masalah, kesabaran saat menghadapi kegagalan, dan usaha untuk terus memperbaiki diri, anak meniru sikap tersebut.
Pengalaman ini sangat penting terutama bagi anak laki-laki, karena membantu mereka memahami arti tanggung jawab dan keberanian.
Anak yang melihat papa sebagai contoh nyata belajar bahwa menghadapi tantangan bukan sesuatu yang menakutkan, melainkan kesempatan untuk berkembang.
Dengan begitu, anak tidak hanya menumbuhkan percaya diri, tetapi juga kemampuan untuk menghadapi kesulitan, mengenali kekuatan dan kelemahan diri, serta belajar berusaha memperbaiki diri secara konsisten.
4. Mengajarkan anak untuk sopan dan menghargai orang lain

Anak belajar tentang hubungan dengan orang lain melalui contoh yang diberikan oleh Papa, lho.
Ketika papa menunjukkan kasih sayang kepada Mama dan menghargai perasaan orang lain, anak akan belajar memahami pentingnya menghormati orang lain dan membangun hubungan yang sehat.
Anak yang memiliki interaksi hangat dan banyak waktu bermain dengan ayah cenderung lebih percaya diri dalam berkomunikasi dengan teman sebaya dan lawan jenis.
Pembelajaran ini tidak hanya membentuk karakter yang penuh rasa hormat, tetapi juga menanamkan pemahaman tentang hubungan yang sehat, empati, dan kemampuan berinteraksi secara percaya diri dengan orang lain.
5. Mendorong eksplorasi dan minat anak

Papa yang mendorong anak untuk mencoba hal-hal baru dan mengeksplorasi minatnya bisa membantu membangun rasa percaya diri dan kemandirian mereka, lho.
Aktivitas seperti mencoba hobi baru, belajar olahraga, atau bereksperimen dengan kreativitas membuat anak merasa mampu dan dihargai.
Ketika Papa hadir sebagai pendukung, bukan sebagai pengawas yang mengontrol, anak belajar bahwa mencoba dan gagal adalah bagian dari proses belajar.
Dorongan ini tidak hanya menumbuhkan keberanian untuk menghadapi tantangan, tetapi juga membantu anak menemukan minat dan bakatnya, sekaligus memperkuat ikatan hangat dengan Papa melalui pengalaman yang menyenangkan dan bermakna.
Itulah informasi seputar tips Papa untuk membangun rasa aman dan percaya diri pada anak. Semoga bermanfaat ya, Pa!



















