Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Kolaborasi PINTU Incubator Angkat Mode Indonesia di Paris 2025

Pintu_20251202_160520_0000.png
Dok. PINTU INCUBATOR/JF3
Intinya sih...
  • PINTU Incubator memperkenalkan kekayaan wastra Indonesia di panggung mode global
  • Program Residency menghasilkan kolaborasi desainer internasional dan perajin lokal
  • Mentorship ahli dari institusi mode ternama memberikan pendampingan intensif kepada para peserta
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

PINTU Incubator kembali menunjukkan perannya sebagai platform pengembangan mode Indonesia melalui kehadirannya di Premiere Classe Paris 2025.

Inisiatif ini menjadi langkah penting dalam menghubungkan desainer muda Indonesia dengan pasar global sekaligus memperkenalkan kekayaan tekstil Nusantara dalam pendekatan yang lebih kontemporer.

Melalui kolaborasi lintas budaya, program residency, dan dukungan mentor internasional, kehadiran PINTU Incubator menegaskan bahwa karya Indonesia memiliki potensi kuat untuk bersinar di panggung mode dunia.

Berikut ini Popmama.com ulas mengenai PINTU Incubator yang mengenalkan brand lokal di Paris 2025.

1. PINTU Incubator Perkuat Ruang Kolaborasi Mode Indonesia–Prancis

7. Batik by Kozue Sullerot_.jpg
Dok. PINTU Incubator

Partisipasi PINTU Incubator di Premiere Classe Paris menjadi langkah strategis untuk memperkenalkan kekayaan wastra Indonesia dalam format yang lebih modern dan relevan.

Inisiatif ini mempertemukan kreativitas lokal dengan pasar internasional, sehingga membuka peluang lebih luas bagi talenta muda untuk berkembang secara profesional. Melalui kolaborasi ini, Indonesia tidak hanya hadir sebagai peserta, tetapi juga sebagai bagian dari percakapan global mengenai inovasi tekstil dan desain.

Thresia Mareta, Founder Lakon Indonesia sekaligus Co-initiator PINTU Incubator, menegaskan pentingnya pendekatan ini. “PINTU Incubator lahir dari keyakinan bahwa warisan budaya Indonesia tidak hanya harus dilestarikan, tetapi juga diberi ruang untuk bertransformasi dan bersaing di tingkat internasional,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa Premiere Classe menjadi bukti bahwa karya Indonesia memiliki kualitas eksekusi yang mampu memenuhi standar global.

2. Program Residency Hadirkan Kolaborasi Desainer Internasional dan Perajin Lokal

14. Ibu Thresia Mareta (Co-Initiator PINTU Incubator).jpg
Dok. PINTU Incubator

Melalui Residency Program, PINTU Incubator mempertemukan desainer internasional dengan para pengrajin dari berbagai daerah di Indonesia.

Inisiatif ini membuka ruang pertukaran ide lintas budaya yang menghasilkan koleksi dengan karakter kuat namun tetap mengusung kekhasan tradisi tekstil Indonesia. Pendekatan ini memastikan bahwa karya yang dihasilkan memiliki relevansi pasar tanpa menghilangkan nilai artistik di dalamnya.

Dua desainer, Priscille Berthaud dan Kozue Sullerot, menjadi bagian dari kolaborasi tahun ini. Priscille menerjemahkan struktur tenun Lombok menjadi siluet kontemporer, sementara Kozue mengembangkan motif baru bersama pembatik Tegal. Hasilnya adalah koleksi kapsul yang siap diapresiasi pembeli internasional, bukan sekadar prototipe eksperimen kreatif.

3. Mentorship Ahli Perkuat Kompetensi Desainer Indonesia

2. Lil Public (Hafiz) with buyer.jpg
Dok. PINTU Incubator

Sebagai komitmen berkelanjutan, PINTU Incubator menghadirkan para ahli dari institusi mode ternama untuk memberikan pendampingan intensif kepada para peserta. Kehadiran mentor ini memastikan setiap brand dan desainer mendapatkan wawasan profesional yang dibutuhkan untuk menembus industri global, mulai dari teknis produksi, pengembangan koleksi, hingga strategi bisnis kreatif.

Salah satu mentor, Alain Soreil dari École Duperré Paris, menilai kolaborasi ini sebagai pertukaran pengetahuan yang saling memperkaya. “Melalui kolaborasi ini, para desainer Indonesia dapat mengakses perspektif internasional, sementara kami di Prancis juga belajar dari kekayaan tradisi tekstil Indonesia,” ungkapnya. Kerja sama ini juga ditandai dengan penandatanganan MoU yang memperkuat jembatan pertukaran desainer antara kedua negara.

Kehadiran PINTU Incubator di Premiere Classe Paris tidak hanya menandai pencapaian baru bagi para desainer muda, tetapi juga memperkuat hubungan kreatif antara Indonesia dan Prancis.

Melalui kombinasi kolaborasi, pendampingan ahli, dan pemberdayaan perajin lokal, program ini membuka jalan bagi ekosistem mode Indonesia untuk terus berkembang secara berkelanjutan. Langkah ini menjadi bukti bahwa kreasi berbasis budaya dapat memiliki daya saing global ketika diberi ruang, dukungan, dan visi yang jelas.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Foto Dekorasi Pohon Natal Marsha Aruan Tahun 2025, Tema Gingerbread Man

14 Des 2025, 19:48 WIBLife