20 Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Dicampur dan Alasannya

Menjaga kesehatan kulit dengan menghindari campuran skincare yang tidak sesuai

4 Mei 2024

20 Kandungan Skincare Tidak Boleh Dicampur Alasannya
Freepik/freepik

Ketika berbicara tentang perawatan kulit, kita sering kali terpesona oleh berbagai produk yang menjanjikan kulit yang sehat dan bercahaya.

Namun, perlu Mama ingat bahwa tidak semua kombinasi kandungan skincare cocok digunakan bersamaan. 

Nah, kali ini Popmama.com telah merangkum 20 kandungan skincare yang tidak boleh dicampurdan alasannya.

1. AHA/BHA dan benzoyl peroxide

1. AHA/BHA benzoyl peroxide
Freepik

AHA/BHA adalah kandungan skincare yang tidak boleh dicampur dengan benzoyl peroxide.  Kandungan skincare ini memiliki sifat mengeringkan dan mengangkat sel kulit mati. Jika Mama gunakan bersamaan, keduanya bisa membuat kulit terlalu kering dan teriritasi, juga menimbulkan kemerahan, pengelupasan berlebihan, hingga rasa perih.

Selain itu, benzoyl peroxide bekerja dengan cara membunuh bakteri penyebab jerawat dan mengurangi produksi minyak berlebih. Kandungan AHA/BHA juga membantu mengangkat minyak dan sel kulit mati. 

Penggunaan keduanya secara bersamaan dapat berlebihan dalam menghilangkan minyak alami kulit dan berpotensi mengganggu kelembapan kulit mama. 

2. AHA/BHA dan retinol

2. AHA/BHA retinol
Pexel/Andrea Piacquadio

Kandungan skincare yang tidak boleh dicampur selain AHA/BHA dengan benzoyl peroxide adalah AHA/BHA dan retinol. Kedua bahan ini tidak boleh digunakan secara bersamaan karena keduanya sama-sama memiliki sifat eksfoliator dan 'keras' terhadap kulit. Hal ini bisa menimbulkan efek samping seperti iritasi dan mengelupas. 

Namun, AHA/BHA dan retinol bisa jadi teman baik retinol, tetapi Mama jangan mengkombinasikan dalam satu waktu. Sifat eksfoliasi ganda bisa membuat kulit mama kewalahan, berujung pada kemerahan, pengelupasan berlebihan, dan sensitivitas. Mama dapat menggunakan AHA/BHA pada malam hari bergantian dengan retinol.

3. Bakuchiol dan glycolic acid

3. Bakuchiol glycolic acid
Freepik

Gabungan bakuchiol dan glycolic acid sekaligus akan membuat kulit menjadi semakin kering dan mengurangi manfaat bakuchiol. Bakuchiol merupakan alternatif alami untuk retinol yang merangsang pergantian sel kulit, sementara glycolic acid adalah jenis asam alfa hidroksi (AHA) yang bertugas mengelupaskan lapisan kulit mati.

Jika Mama ingin menutrisi kulit dan mengurangi tanda penuaan, gunakan bakuchiol dikombinasikan dengan bahan lain seperti peptides dan tidak digunakan bersamaan. 

4. Benzoyl peroxide dan hydroquinone

4. Benzoyl peroxide hydroquinone
Pexel/ Ron Lach

Benzoyl peroxide dikenal sebagai bahan aktif yang efektif dalam mengatasi jerawat, sementara krim yang mengandung Hydroquinone dapat membantu mencerahkan kulit dengan mengurangi produksi melanin. 

Namun, mencampurkan kedua bahan aktif ini tidak disarankan karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit wajah Mama dan bahkan memicu munculnya flek pada wajah.

Oleh karena itu, sebaiknya hindari mencampurkan kedua bahan ini dalam satu produk atau rutinitas perawatan kulit Mama.

5. Benzoyl peroxide dan retinol

5. Benzoyl peroxide retinol
Pexel/Ivan Samkov

Benzoyl peroxide dan retinol memang merupakan kandungan skincare yang tidak boleh dicampur. Penggunaan benzoyl peroxide bersamaan dengan retinol dapat mengurangi efektivitasnya dan menyebabkan resistensi terhadap obat jerawat. Selain itu, keduanya cenderung bersifat iritatif, sehingga dapat menyebabkan kulit menjadi terluka dan iritasi jika digunakan secara bersamaan.

Benzoyl peroxide adalah senyawa yang umumnya ditemukan dalam produk perawatan jerawat. Kandungan ini berfungsi sebagai antibakteri untuk membunuh kuman penyebab jerawat dan mengontrol produksi minyak berlebih pada kulit wajah. Sementara itu, retinol bekerja dengan cara merangsang pengelupasan kulit untuk mencegah pori-pori tersumbat dan mengurangi kemunculan jerawat. 

Jika Mama ingin tetap menggunakan kedua bahan tersebut, disarankan untuk menggunakan benzoyl peroxide di pagi hari dan retinol di malam hari. 

6. Benzoyl peroxide dan vitamin C

6. Benzoyl peroxide vitamin C
Pexel/Karolina Grabowska

Selain dengan retinol, kandungan skincare yang tidak boleh dicampur adalah benzoyl peroxide dan vitamin C.

Meskipun benzoyl peroxide dan vitamin C sama-sama bermanfaat untuk kulit berjerawat, keduanya justru saling menonaktifkan jika digunakan bersamaan. Benzoyl peroxide bersifat mengoksidasi, artinya dapat memecah molekul vitamin C, sehingga membuat pemakaian tidak efektif.

7. Glycolic acid dan azelaic acid

7. Glycolic acid azelaic acid
L'oreal Paris

Tahukah Mama Glycolic acid dan Azelaic acid termasuk dalam kandungan skincare yang tidak boleh dicampur? Glycolic acid bekerja dengan cara mengangkat sel kulit mati. Sementara, Azelaic acid memiliki sifat eksfoliasi ringan serta antibakteri.

Meskipun sama-sama bermanfaat, penggunaan Glycolic acid dan Azelaic acid secara bersamaan berpotensi menimbulkan iritasi pada kulit. Keduanya sama-sama bekerja dengan meningkatkan pergantian sel kulit, dan jika Mama menggunakan dalam rutinitas yang sama, dapat menyebabkan kulit kering, mengelupas, dan perih.

8. Hyaluronic acid dan benzoyl peroxide

8. Hyaluronic acid benzoyl peroxide
Freepik

Hyaluronic acid dan benzoyl peroxide sebaiknya tidak digabungkan secara langsung dalam satu produk karena benzoyl peroxide memiliki sifat oksidatif yang dapat mengurangi efektivitas dari hyaluronic acid. 

Benzoyl peroxide adalah bahan yang umum digunakan untuk mengobati jerawat. Namun, ketika digunakan bersamaan dengan hyaluronic acid, Benzoli peroksida dapat membuat kulit Mama menjadi terlalu kering dan mengiritasi.

Oleh karena itu, sebaiknya Mama tidak menggunakan produk yang mengandung benzoyl peroxidebersamaan dengan hyaluronic acid.

9. Hyaluronic acid dan face oil

9. Hyaluronic acid face oil
Pexel/ Alesia Kozik

Hyaluronic acid biasanya memiliki tekstur yang ringan dan cair, sementara face oil memiliki tekstur yang lebih kental dan berminyak. Perbedaan tekstur ini membuat sulit bagi kedua produk untuk bercampur dengan baik.

Campuran hyaluronic acid dan face oil mungkin tidak dapat diserap dengan baik oleh kulit Mama, yang dapat menyebabkan rasa lengket dan tidak nyaman. 

Jika kulit Mama sensitif, perlu diketahui bahwa beberapa jenis asam lemak dalam face oil juga dapat bereaksi dengan hyaluronic acid, yang berpotensi menyebabkan iritasi. Oleh karena itu, sebaiknya hindari penggunaan kedua produk ini bersamaan.

 

Editors' Pick

10. Niacinamide dan AHA/BHA

10. Niacinamide AHA/BHA
Freepik/ cookie_studio

Selanjutnya kandungan skincare yang tidak boleh dicampur adalah niacinamide dan AHA/BHA. Keduanya memiliki pH yang berbeda, sehingga jika digunakan bersamaan, bisa mengurangi efektivitas masing-masing dan menyebabkan iritasi pada kulit.

Niacinamide adalah bahan yang serbaguna dengan banyak manfaat, seperti mengurangi produksi minyak berlebih, memperbaiki tampilan pori-pori, dan mengurangi peradangan. Sementara itu, AHA/BHA adalah bahan eksfoliasi yang membantu mengangkat sel-sel kulit mati dan memperbaiki tekstur kulit.

Untuk menghindari potensi iritasi dan memaksimalkan manfaat keduanya, sebaiknya Mama gunakan niacinamide pada pagi atau malam hari, sementara AHA/BHA digunakan pada waktu yang berbeda dalam rutinitas perawatan kulit Mama. 

11. Niacinamide dan vitamin C

11. Niacinamide vitamin C
Freepik

Vitamin C adalah asam ringan yang baik untuk eksfoliasi dan mencerahkan kulit, sementara Niacinamide lebih baik dalam menjaga kelembapan kulit. Namun, Mama harus mengetahui bahwa kedua bahan ini merupakan kandungan skincare yang tidak boleh dicampur

Vitamin C menghambat tirosinase yaitu enzim yang penting untuk produksi melanin, atau pigmen, di kulit. Niacinamide bekerja dengan mengurangi jumlah melanin yang ditransfer dan terakumulasi di kulit. Niacinamide dan vitamin C dapat digunakan bersamaan dalam satu rangkaian skincare. 

Namun, Jika Mama memiliki kulit yang sensitif, penggunaan salah satu atau kedua produk ini bisa saja malah memicu reaksi alergi atau iritasi. Jadi, Mama harus berhati-hati dalam memilih dan mengkombinasikan bahan-bahan tersebut dengan skincare lainnya. 

 

12. Peptides dan AHA/BHA

12. Peptides AHA/BHA
Pexel/Polina Kovalev

Mungkin Mama sedang mencari skicare untuk mengurangi kerutan di wajah? Peptides bisa menjadi solusinya. Namun, yang perlu Mama ketahui Peptide memiliki kandungan skincare yang tidak boleh dicampur dengan AHA/BHA.

Kandungan AHA/BHA  membantu mengangkat sel kulit mati, mengatasi jerawat, dan mencerahkan kulit. Sementara peptides adalah rangkaian asam amino yang berfungsi sebagai sinyal untuk meningkatkan produksi kolagen, elastin, dan komponen penting lainnya di kulit.

Selain itu, kandungan AHA/BHA bekerja optimal pada lingkungan dengan pH rendah. Sementara peptide cenderung bersifat netral atau sedikit lebih tinggi. Mencampur keduanya dapat mengganggu keseimbangan pH kulit, dan mengurangi efektivitas masing-masing bahan.

13. Peptides dan benzoyl peroxide

13. Peptides benzoyl peroxide
Pexel/Karolina Grabowsk

Jika Mama mempunyai kulit yang sensitif penggunaan peptides dan benzoyl peroxide perlu dipertimbangkan sebagai kandungan skincare yang tidak boleh dicampur. Karena kedua bahan ini memiliki manfaat tersendiri untuk kulit Mama. 

Peptides, merupakan rangkaian asam amino yang berfungsi sebagai sinyal untuk meningkatkan produksi kolagen, elastin, dan komponen penting lainnya di kulit. Membantu menyamarkan kerutan halus dan garis halus, serta menjaga kekencangan kulit

Sementara, benzoyl peroxide  adalah bahan antibakteri yang efektif melawan bakteri penyebab dan juga dapat membantu mengurangi peradangan dan pembentukan jerawat.

Benzoyl peroxide dapat membuat kulit kering dan teriritasi. Penggunaan bersamaan dengan peptida, yang umumnya bersifat gentle, bisa memperparah kulit Mama. 

 

14. Peptides dan vitamin C

14. Peptides vitamin C
Pexel/Karolina Grabowska

Dilansir dari Journal of Functional Foods dijelaskan bahwa vitamin C dan peptides memiliki khasiat yang mirip, yaitu untuk mencerahkan wajah. Meskipun keduanya bermanfaat untuk kulit, Mama disarankan untuk tidak menggunakannya bersamaan.

Tentu karena senyawa yang digabungkan cenderung mengalami perubahan dan oksidasi saat digabungkan, terutama jika Mama terpapar udara atau cahaya matahari. Oksidasi ini dapat mengurangi efektivitas kandungan skincare, sehingga kulit Mama tidak mendapatkan manfaat optimal yang diharapkan.

Sebaiknya Mama gunakan produk yang mengandung vitamin C pada pagi hari dan produk yang mengandung peptides pada malam hari. 

15. Retinol dan salicylic acid

15. Retinol salicylic acid
Freepik

Retinol dan salicylic acid sebaiknya tidak digunakan bersamaan karena dapat mengakibatkan kulit Mama menjadi kering dan iritasi. Kulit yang terlalu kering dapat merangsang produksi minyak berlebihan sebagai upaya untuk mengimbangi kekeringan tersebut, yang pada akhirnya dapat memperparah jerawat.

Retinol, sebagai turunan vitamin A, memiliki manfaat yang luas bagi kulit, termasuk meningkatkan produksi kolagen dan meningkatkan kelembapan kulit. Di sisi lain, salicylic acid, sebagai jenis BHA, terkenal efektif dalam mengatasi jerawat.

Untuk mendapatkan hasil terbaik, sebaiknya Mama menggunakan salicylic acid pada pagi hari dan retinol pada malam hari.

16. Retinol dan vitamin C

16. Retinol vitamin C
Freepik

Retinol dan vitamin C adalah dua bahan perawatan kulit yang diakui sebagai bahan terbaik di industri kecantikan. Keduanya dapat membuat kulit lebih halus dan cerah. Vitamin C melindungi dan mendukung produksi kolagen, sementara retinol memperbarui sel-sel kulit dan menstimulasi kolagen.  

Namun, Jika Mama mengombinasikan retinol dengan vitamin C dapat menyebabkan kulit mengelupas, kemerahan, dan iritasi. Selain itu, menggabungkan kedua kandungan skincare ini juga akan meningkatkan risiko kerusakan UV secara signifikan. 

Bahan dari vitamin C larut dalam air, sedangkan retinol larut dalam minyak. Karena minyak dan air tidak dapat bercampur.

17. Salicylic acid dan glycolic acid

17. Salicylic acid glycolic acid
Freepik

Salicylic acid dan glycolic acid merupakan kandungan skincare yang tidak boleh dicampur. Kedua skincare ini populer karena dapat membantu pengelupasan sel kulit mati dan melawan jerawat. 

Salicylic acid lebih cocok untuk kulit berminyak dan berjerawat, sementara glycolic acid cocok untuk berbagai jenis kulit, termasuk kulit berminyak, berjerawat, kering, dan dengan bekas kehitaman. Namun, tidak disarankan untuk digunakan oleh perempuan hamil atau menyusui yang alergi terhadap aspirin.

Sementara itu, glycolic acid memiliki sifat antibakteri, antioksidan, dan sangat melembapkan. Kemampuannya dalam eksfoliasi membantu mengangkat kotoran dan minyak yang menyumbat pori-pori Mama. 

Glycolic acid dan salicylic acid sebaiknya tidak digunakan bersamaan karena bisa menyebabkan iritasi. Penggunaan kedua bahan ini secara bersamaan dapat mengurangi kelembapan alami dan minyak yang diperlukan kulit untuk tetap sehat dan terhidrasi.

 

18. Skincare aktif yang sama

18. Skincare aktif sama
pexel/Polina Tankilevitch

Apakah Mama sering mencampur produk skincare yang mengandung bahan aktif yang sama? Mulai sekarang, sebaiknya tidak mencampur bersama dalam satu aplikasi. Hal ini karena penggunaan beberapa produk dengan bahan aktif yang sama secara bersamaan dapat meningkatkan risiko iritasi atau reaksi yang tidak diinginkan pada kulit. 

Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kandungan bahan aktif pada produk perawatan kulit Mama dan memastikan bahwa Mama tidak menggunakan produk dengan bahan aktif yang sama secara bersamaan, kecuali diarahkan oleh dokter kulit atau ahli dermatologi.

19. SPF dan niacinamide

19. SPF niacinamide
Freepik

Selain Salicylic acid dan glycolic acid, SPF dan Niacinamide juga termasuk dalam kategori kandungan skincare yang tidak boleh dicampur lho Ma!

Niacinamide dapat membuat SPF tidak stabil dan mengurangi efektivitasnya dalam melindungi kulit dari sinar matahari. Pencampuran dapat menurunkan pH dan mengganggu fungsi niacinamide dan asam tentu dapat menyebabkan iritasi pada kulit Mama. 

20. Vitamin C dan AHA/BHA

20. Vitamin C AHA/BHA
Freepik

Mama, perlu diingat bahwa Vitamin C dan AHA/BHA adalah  kandungan skincare yang tidak boleh dicampur. Vitamin C memiliki pH yang rendah, dan bila digunakan bersamaan dengan AHA/BHA, hal ini bisa mengubah pH-nya dan mengurangi efeknya pada kulit Mama.

Selain itu, kombinasi AHA/BHA dan Vitamin C dapat menyebabkan iritasi pada kulit, terutama jika Mama memiliki sensitivitas terhadap Vitamin C. AHA dan BHA membantu menghilangkan sel-sel kulit mati dan menjaga kulit tetap sehat, sedangkan Vitamin C berperan sebagai antioksidan dan membuat kulit lebih cerah.

Jika Mama ingin menggunakan kedua jenis skincare ini, sebaiknya Mama gunakan Vitamin C di pagi hari dan AHA/BHA di malam hari.

Itulah 20 kandungan skincare yang tidak boleh dicampur ya, Ma! Semoga bermanfaat!

Baca Juga: 

The Latest