5 Hal Mengenai Smiling Depression untuk Menyamarkan Kesedihannya

Mereka mungkin tampak ceria dan optimis

29 Juni 2022

5 Hal Mengenai Smiling Depression Menyamarkan Kesedihannya
Freepik/tirachardz

Apakah kamu pernah mendengar tentang smiling depression?

Orang dengan kondisinya bukanlah diagnosis klinis, bagi banyak orang ini adalah masalah nyata. Dimana smiling depression terjadi ketika individu yang mengalami depresi menutupi gejalanya, terutama untuk meyakinkan orang lain bahwa mereka bahagia.

Akibatnya, jenis depresi tersebut sering tidak terdeteksi apakah mereka benar-benar terlihat sangat ceria atau sedang sedih dan banyak menangis. Sementara agar lebih jelas informasinya, sebaiknya baca terus 5 hal mengenai smiling depression. Berikut Popmama.com berikan ulasannya:

1. Apa itu smiling depression?

1. Apa itu smiling depression
Freepik/azerbaijan_stockers

Biasanya smiling depression dikaitkan dengan kesedihan, kelesuan dan keputusasaan seseorang pada kehidupannya. Namun perlu diingat, hal-hal depresi seperti ini dapat muncul bervariasi secara sendirinya dari orang ke orang.

Dimana smiling depression sendiri adalah istilah untuk seseorang yang hidup dengan depresi, sementara bagian luarnya tampak sangat bahagia. Tetapi kebanyakan orang, smiling depression tidak tercantum dalam manual diagnostik resmi untuk gangguan mental. Tapi itu kondisi yang sangat nyata.

Di sisi lain, profesional kesehatan mental menggunakan istilah ini ketika depresi atau cemas terlihat dan bertindak bahagia. Bahkan memberi kesan bahwa dirinya baik-baik saja dan bertenaga melalui aktivitas sehari-hari. Jadi, keluarga dan orang lain mungkin tidak menyadari bahwa ia sebenarnya sedang membutuhkan bantuan. 

Editors' Pick

2. Apa saja gejala dari smiling depression?

2. Apa saja gejala dari smiling depression
Freepik/cookie_studio

Perhatikanlah, bahwa orang yang smiling depression bekerja keras untuk berpura-pura bahagia padahal tidak. Bisa jadi mereka melakukannya karena sedang menyembunyikan rasa sakitnya.

Artinya, individu dengan smiling depression mungkin mengalami banyak gejala klasik depresi. Ini termasuk kesedihan mendalam dan harga diri rendah.

Dilansir dari Healthline, seseorang yang mengalami smiling depression akan tampak bahagia. Namun di dalam, mereka memiliki gejala depresi yang menyedihkan dan berkepanjangan.

Beberapa gejala bisa menjadi tanda dari smiling depression:

  • Perubahan nafsu makan membuat beberapa orang makan berlebihan saat mereka depresi. Perubahan berat badan umum terjadi pada semua jenis depresi.
  • Perubahan dalam tidur terjadi saat berjuang untuk bangun dari tempat tidur ketika mereka mengalami depresi. Itu karena mereka ingin tidur sepanjang waktu. Orang lain tidak bisa tidur dan mereka mungkin alami insomnia hingga tetap terjaga di malam hari dan tidur di siang hari.
  • Perasaan putus asa, bersalah, tidak berharga dan perasaan putus asa adalah hal biasa pada orang dengan smiling depression.
  • Kehilangan minat dalam kegiatan terjadi ketika individu dengan smiling depression

Terlepas dari tanda dan gejala ini, individu dengan smiling depression mungkin terus mempertahankan kehidupan sosial yang aktif. Mereka bahkan tampak ceria dan optimis. Untuk alasan ini, penting membicarakan masalah kesehatan mental secara terbuka. Melakukannya dapat memberi mereka keberanian membuka perasaannya.

3. Apa saja risiko dari smiling depression?

3. Apa saja risiko dari smiling depression
Freepik/wayhomestudio

Waspada, depresi sering menyebabkan pikiran tentang kematian dan bunuh diri. Terkadang, siapa pun dengan smiling depression berisiko sangat tinggi untuk melakukan bunuh diri. Hal itu karena individu dengan smiling depression sering memiliki energi yang cukup untuk menindaklanjuti pikirannya.

Terlebih lagi, individu dengan smiling depression yang tidak diobati dapat memburuk dari waktu ke waktu dan meningkatkan kemungkinan bunuh diri. Namun di sisi lain, kegagalan dan pernah mendapat perlakuan bullying secara fisik juga membuatnya depresi. Bahkan perlahan berubah menjadi orang yang keji. 

Diwartakan dari Webmd, seseorang mungkin lebih cenderung mengalami smiling depression jika cenderung perfeksionis atau ambisius. Dimana mereka akan menjaga penampilan dan sangat pandai berpura-pura. Smiling depression juga bisa meniru fase manik dari depresi manik.

4. Alasan seseorang melakukan smiling depression?

4. Alasan seseorang melakukan smiling depression
Freepik/lookstudio

Biasanya individu dengan smiling depression mengalami gejala depresi, mereka sebenarnya tidak bisa berhenti menangis dan kelelahan. Tetapi mereka menutupinya, sehingga tidak jelas bagi orang lain. Jadi smiling depression mengacu pada seseorang yang berjuang dengan Major Depressive Disorder (MDD).

Lalu mengapa mereka bersembunyi di balik senyumannya? Ya, ada sejumlah alasan mengapa seseorang melakukannya:

  • Merasa Seperti Beban

Banyak individu yang berjuang dengan depresi sering merasa seolah-olah mereka adalah beban bagi orang-orang di sekitar mereka. Untuk mengurangi perasaan itu, individu mungkin mencoba menyembunyikan gejala mereka.

  • Malu

Sementara banyak pekerjaan telah dilakukan untuk mendobrak stigma penyakit mental, itu masih ada. Beberapa mungkin mencoba menyembunyikan gejalanya karena mereka merasa malu tentang hal itu.

  • Penyangkalan

Menerima bahwa mungkin memerlukan bantuan dengan kesehatan mental adalah langkah besar bagi banyak orang. Individu mungkin menyembunyikan gejalanya jika mereka menyangkal bahwa dirinya ada atau tidak ingin menjadi nyata. Itu dilakukannya daripada mereka mendapatkan bantuan perawatan untuk depresi.

  • Menjaga penampilan

Jika seseorang terbiasa memiliki peran tertentu dalam hidup mereka, mereka mungkin menyembunyikan gejalanya untuk menjaga penampilan. Ini bisa menjadi bentuk penolakan atau mencoba untuk mendapatkan kendali atas diri sendiri dan situasi.

5. Bagaimana cara mengatasi smiling depression?

5. Bagaimana cara mengatasi smiling depression
Freepik/benzoix

Jika kamu berpikir mungkin sedang berjuang dengan gangguan depresi, maka segeralah mencari bantuan dari seorang profesional kesehatan mental. Bekerja sama dengan terapis, maka dapat membantu kamu mengatasi depresi dan merasa lebih baik.

Bicarakan pada dokter, jelaskan bahwa akhir-akhir ini kamu merasakan gejala yang dialami. Dokter bisa mengesampingkan masalah kesehatan fisik yang mungkin berkontribusi dari gejalanya. Bahkan juga memberi rujukan ke penyedia perawatan lain seperti psikoterapis atau psikiater.

Atau opsi lainnya adalah sangat penting membuka diri kepada orang yang kamu percayai. Mintalah mereka mendengarkan kamu. Ini agar kamu mendapat dorongan yang dibutuhkan. Ingat, jangan mengesampingkan masalah kesehatan fisik yang mungkin berkontribusi pada gejalanya.

Nah, itulah kelima hal mengenai smiling depression. Apakah ada orang di sekitar kamu yang selalu tersenyum meski sedang melalui rasa sakit?

Baca juga:

The Latest