5 Tradisi Unik saat Imlek di Berbagai Negara

Menyambut pergantian tahun agar lebih sejahtera.

12 Februari 2021

5 Tradisi Unik saat Imlek Berbagai Negara
Unsplash/Rizki Oceano

Lebih dari sekadar lentera dan naga, atau barongsai, perayaan Tahun Baru Imlek bervariasi tergantung negara tempat Anda merayakannya. Paling sering dikaitkan dengan China, Tahun Baru Imlek dirayakan di seluruh dunia.

Sebagian besar orang Barat yang berinteraksi dengan 'Tahun Baru Imlek' menonton pawai di Chinatown, tradisi berbeda dari satu negara ke negara lain.

Liburan yang lebih tepat disebut Tahun Baru Imlek, karena menandai dimulainya siklus bulan baru. Juga menjadi salah satu hari libur terpenting di Asia.

Dari suguhan yang menggiurkan hingga kembang api yang mengesankan, ini beberapa cara yang biasa dilakukan orang untuk merayakan liburan Imlek dirangkum oleh Popmama.com:

1. Pulang kampung

1. Pulang kampung
asianinspirations.com.au

Tahun Baru Imlek adalah waktu untuk pulang. Seperti banyak hari libur besar lainnya, Tahun Baru Imlek paling baik dihabiskan bersama keluarga dan teman.

Tradisi ini sangat penting sehingga perjalanan Imlek setiap tahun digembar-gemborkan sebagai 'migrasi manusia terbesar di dunia' sebelum Covid-19 mewabah. Pada 2019, diperkirakan 3 miliar perjalanan akan dilakukan selama musim liburan, diwartakan The Culture Trip.

Makan malam reuni keluarga yang jatuh pada Malam Imlek juga mencakup ritual pemujaan leluhur yang menghubungkan sejarah liburan selama 3.800 tahun hingga saat ini. Sebagai bagian dari memulai tahun baru, merupakan inti perayaan ini.

Editors' Pick

2. Memberikan angpao

2. Memberikan angpao
Freepik/evening_tao

Angpao artinya memberikan kekayaan dengan orang yang dicintai. Sejumlah uang yang dimasukkan ke dalam amplop merah yang diberikan kepada anak-anak dan orang dewasa yang belum menikah selama liburan.

Bos atau atasan juga diharapkan memberikan angpao kepada karyawan yang belum menikah sebagai tanda terima kasih.

Imlek juga dirayakan di Korea Selatan, disebutu dengan Perayaan Seollal. Bukan angpao yang diberikan tapi berupa tas merah, dan hadiah uang disertai dengan pesan penyemangat dan berkah keberuntungan untuk tahun baru.

Di Tibet, di mana hari libur itu disebut Losar, anak-anak membawa hadiah untuk orang yang lebih tua.

Anak-anak akan mengenakan pakaian tradisional dan membawa keranjang berisi daging yang dimasak, pangsit kukus, buah, manisan, dan roti tradisional.

3. Menyalakan petasan dan kembang api

3. Menyalakan petasan kembang api
Freepik/slonme

Imlek tidak akan lengkap tanpa kembang api. Di China, petasan Tahun Baru dibuat dari untaian gulungan kertas merah berisi bubuk mesiu yang, ketika dinyalakan, meninggalkan serpihan kertas merah.

Suara keras petasan berfungsi untuk menakuti Nian, monster mirip singa yang menurut legenda bangkit dari laut untuk pesta daging manusia di tahun baru.

Untuk menghalau dan menakut-nakuti Nian yang datang, petasan harus dibunyikan. Itu lah yang menyebabkan Imlek harus terdengar suara petasan atau kembang api bersahut-sahutan.

4. Menonton tarian tradisional

4. Menonton tarian tradisional
Pexels/vladvictoria

Barongsai juga menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Imlek. Tarian tradisional yang berwarna-warni ini ditampilkan di luar ruangan dengan diiringi drum dan simbal, terkadang sebagai parade jalanan. Biasanya, masyarakat berduyun-duyun menyaksikan parade barongsai.

Di beberapa daerah, opera tradisional yang bercerita mengenai dewa-dewi juga dipertunjukkan. Masyarakat antuasis dengan kemeriahaan tersebut.

5.Berdoa di kuil

5.Berdoa kuil
Pinterest.com

Musim Tahun Baru Imlek adalah waktu sibuk untuk kuil. Masyarakat biasanya mengunjungi kuil pada hari ketiga Imlek. Mereka untuk menyalakan dupa dan berdoa kepada dewa untuk berkah dan semoga sukses di tahun mendatang. Banyak kuil besar juga akan menampilkan tarian naga dan singa yang meriah di halaman.

Di Tibet, merayakan Imlek dengan tspedro. Biasanya, biksu memberi bentuk dan warna pada dekorasi yang terbuat dari mentega, berupa patung atau ukiran rumit. Dijadikan sebagai persembahan dewa.

Berukuran mulai dari plakat kecil hingga besar-besaran. Meski bentuknya kecil, hasil seni ini mengingatkan orang untuk membawa kemurahan hati di tahun baru.

Zaman telah berganti, beberapa ritual terus dipertahankan dari generasi ke generasi. Hal itu bukti penghormatan terhadap adat istiadat setempat, menjadi kunci untuk merayakan Tahun Baru Imlek sepenuhnya.

Baca juga:

The Latest