Waspada! Ini Dampak Makan Seblak Terlalu Sering dan Berlebihan
Dibalik rasanya yang gurih dan lezat, seblak bisa jadi berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan!
15 Oktober 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seblak adalah jajanan khas Bandung yang banyak disukai oleh berbagai kalangan. Ini karena, seblak punya rasa yang gurih dan pedas, yang bisa menggugah selera makan kapan saja.
Makanan yang satu ini terbuat dari bahan dasar kerupuk, yang dicampur dengan bumbu seperti kencur, bawang putih dan cabai. Terkadang seblak juga bisa diberi topping tambahan seperti sayuran, sosis atau ceker ayam.
Buat Mama yang menjadikan seblak sebagai makanan favorit, sebaiknya berhati-hati ya. Sebab dibalik rasanya yang lezat, ada beberapa efek samping yang mungkin timbul jika Mama mengonsumsi seblak secara berlebihan. Terutama karena rasanya yang pedas dan kandungan garamnya yang tinggi.
Di bawah ini Popmama.com telah merangkum informasi mengenai dampak makan seblak terlalu berlebihan.
Kandungan kalori, karbohidrat, dan lemak dalam seblak
Faktanya, seblak punya total kalori yang cukup tinggi lho Ma. Seperti yang kita tahu, seblak terbuat dari kerupuk yang direbus, mi, telur, sosis, kencur, bawang putih, daun bawang, cabai hingga penyedap rasa.
Dilansir dari Fatsecret Indonesia, dalam satu prosi seblak (ukuran 200 gram) mengandung:
- Kalori: 262 kkal
- Lemak: 13,31 gram
- Protein: 8,15 gram
- Karbohidrat: 31,15 gram
- Sodium: 551 mg
- Serat: 4,5 mg
- Kalium: 472 mg
Nah setelah mengetahui kandungan kalori dan nutrisinya, berikut ini dampak makan seblak terlalu berlebihan yang perlu diwaspadai.
Editors' Pick
1. Rasa pedas pada seblak bisa mengiritasi lapisan dalam perut dan usus
Rasa pedas pada seblak muncul karena adanya zat capsaicin yang berasal dari cabai di bumbu utamanya. Jika dikonsumsi secara berlebihan, seblak yang pedas bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
Dilansir dari Eatthis, jika zat capsaicin dari cabai masuk ke dalam perut secara berlebihan, hal ini bisa mengiritasi lapisan dalam perut dan usus. Dampaknya, seseorang mungkin akan mengalami diare, mual, muntah hingga sensasi rasa panas terbakar di perut dan kerongkongan.