Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Grup Facebook Viral yang Isinya Fantasi Penyuka Hubungan Inses

Facebook
Freepik/ijeab
Intinya sih...
  • Viral grup Facebook berisi anggota yang memiliki perilaku penyimpangan seksual berupa fantasi yang tidak wajar.
  • Keberadaan grup tersebut viral di media sosial dan menuai kecaman publik, bahkan sempat berganti nama.
  • Kini, grup tersebut sudah diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), dan kepolisian akan menyelidiki lebih lanjut terkait grup tersebut.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Publik belum lama ini diresahkan dengan kemunculan grup penyuka hubungan sedarah atau inses. Grup tersebut sempat muncul di Facebook dengan nama "Fantasi Sedarah".

Konten pembahasan yang ada dalam grup tersebut sangat tidak wajar. Alhasil, grup Facebook itu kemudian menuai kecaman dan menjadi pembicaraan hangat di media sosial.

Kini, grup Facebook tersebut sudah sepenuhnya diblokir setelah sebelumnya diketahui berganti nama. Selain itu, kepolisian kabarnya akan menyelidiki dan mendalami grup tersebut.

Selengkapnya, berikut Popmama.com telah merangkumkan deretan fakta grup Facebook viral yang isi kontennya fantasi penyuka hubungan inses secara detail.

Seperti apa fakta terbarunya?

Kumpulan Fakta Grup Facebook Isinya Fantasi Penyuka Hubungan Inses

1. Grup itu berisi orang dengan fantasi penyuka inses

Facebook
Popmama.com/Juan

Bikin hati teriris dan sedih, grup itu berisi anggota yang memiliki perilaku penyimpangan seksual. Mereka mempunyai fantasi atau bayangan tak normal untuk melakukan hubungan dengan anggota keluarganya sendiri atau inses.

Hal itu dapat dibuktikan dari konten yang ada pada grup tersebut. Bahkan, ada anggota yang berbagi pengalaman saat melecehkan anak sendiri. Selain itu tak sedikit dari mereka yang juga mempunyai gairah terhadap anak di bawah umur.

Bagian yang bikin mengejutkan lagi, ternyata tidak sedikit anggota dalam grup tersebut. Menurut informasi yang beredar, grup itu sudah diikuti oleh lebih dari 30 ribu pengguna Facebook.

2. Keberadaan grup itu viral di media sosial dan tuai kecaman

Facebook
Pexels/Anton

Awalnya, keberadaan grup tersebut menjadi viral karena unggahan seorang warganet di media sosial X. Akun tersebut membagikan hasil screenshot atau tangkapan layar postingan yang ada pada grup tersebut.

Konten tak senonoh yang dibuktikan dari foto tersebut membuat grup Facebook itu menjadi viral di media sosial. Alhasil, kecaman dari publik pun berdatangan. Tidak sedikit warganet yang marah dan meminta para pelaku yang ada di grup itu segera ditangkap.

3. Grup itu sempat berganti nama

Facebook
Pexels/Pixabay

Di tengah maraknya kecaman dari publik, grup tersebut justru mengganti nama menjadi Suka Duka. Hal tersebut diketahui dari pengakuan salah satu warganet di media sosial.

Perubahan nama tersebut tidak langsung menghapus jejak digital. Justru, amarah publik semakin menjadi-jadi ketika mengetahui grup tersebut telah berubah nama.

Terlebih lagi postingan yang ada pada grup tersebut sudah sangat menjijikkan dan telah bertentangan dengan norma yang berlaku di tengah masyarakat Indonesia.

4. Grup tersebut sudah diblokir

menggunakan smartphone
Freepik

Kabar terbaru, grup tersebut telah diblokir. Dilansir IDN Times, total ada 6 grup Facebook yang telah diputus aksesnya oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi). Pemutusan akses tersebut terjadi karena grup itu memuat konten inses.

"Kami langsung berkoordinasi dengan Meta untuk melakukan pemblokiran atas grup komunitas tersebut. Grup ini tergolong pada penyebaran paham yang bertentangan dengan norma yang berlaku di masyarakat," ujar Alexander Sabar, Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kemkomdigi, di Jakarta Pusat, Jumat (16/5/2025).

Lebih lanjut, Alexander menjelaskan bahwa konten yang ada dalam grup tersebut sudah masuk dalam pelanggaran serius karena telah memuat konten tak senonoh mengenai fantasi dewasa terhadap keluarga kandung, termasuk anak di bawah umur.

Selain itu, pemutusan akses ini juga merupakan bagian dari implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP Tunas).

Aturan tersebut mengatur setiap platform digital memiliki kewajiban untuk melindungi anak dari paparan konten berbahaya serta menjamin hak anak untuk tumbuh dalam lingkungan digital yang aman dan sehat.

Sayangnya, walau grup viral itu sudah tidak ada lagi, tetap saja masih ada grup lainnya yang serupa di Facebook. Tentunya, pemerintah harus bergerak untuk memblokir grup-grup tersebut, dan kepolisian segera bergerak menangkap pelaku kejahatan.

5. Kepolisian tengah menyelidiki grup tersebut

Logo Facebook
Pexels/Pixabay

Di sisi lain, Direktorat Siber Polda Metro Jaya kabarnya akan menyelidiki lebih lanjut grup tersebut.

Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, menjelaskan bahwa Direktorat Siber akan mendalami terkait akun-akun yang ada di dalam grup tersebut.

Reonald menjelaskan, penyelidikan telah dimulai sejak minggu lalu. Kini, grup tersebut sudah ditangguhkan dan dihapus oleh Meta karena dinilai melanggar aturan.

"Direktorat Siber Polda Metro Jaya akan menyelidiki dan memahami tentang akun Facebook tersebut. Akun grup tersebut sudah ditutup atau ditangguhkan, dihapus oleh provider FB, Meta, karena melanggar aturan," jelasnya.

Sebelumnya, kegeraman warganet dengan kehadiran grup tersebut berbuah pada aduan langsung kepada polisi. Tak sedikit warganet yang mengajukan aduan melalui media sosial X (dulu Twitter) ke akun Divisi Humas Polri agar segera menindaklanjuti grup tersebut.

Itulah kumpulan fakta grup Facebook viral yang isi kontennya penyuka hubungan inses. Semoga saja kasus ini dapat segera terungkap dan pelaku bisa tertangkap secepatnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dimas Prasetyo
EditorDimas Prasetyo
Follow Us

Latest in Life

See More

11 Fasilitas Mewah Rumah Verrell Bramasta untuk Calon Istri, Ada Sauna

05 Des 2025, 13:38 WIBLife