“Kita nggak ngikutin rute yang konvensional, apakah villain benaran villain atau protagonisnya benaran protagonis, mungkin itu yang akan terasa saat filmnya beres,” ucap Rafki Hidayat pada press conference film Legenda Kelam Malin Kundang hari Senin (19/5/2025).
Perspektif Baru dalam Film Legenda Kelam Malin Kundang

Legenda rakyat Malin Kundang akan menghiasi layar lebar, namun kali ini dengan nuansa yang lebih gelap dan penuh misteri. Film berjudul Legenda Kelam Malin Kundang ini disutradarai oleh duo kreatif Kevin Rahardjo dan Rafki Hidayat. Karya ini juga diproduseri oleh sineas ternama Joko Anwar melalui rumah produksi Come and See Pictures.
Mengusung genre drama, misteri, dan thriller, film Legenda Kelam Malin Kundang menawarkan perspektif baru terhadap kisah klasik anak durhaka. Cerita berpusat pada Alif yang di mana ia dilabeli sebagai Malin Kundang modern. Namun, melalui film ini akan memberikan perspektif yang jauh lebih kompleks daripada versi cerita rakyat.
Berikut Popmama.com telah merangkum informasi tentang perspektif baru dalam film Legenda Kelam Malin Kundang secara rinci.
Bukan Kisah Anak Durhaka Biasa

Film Legenda Kelam Malin Kundang bukan sekadar mengulang kisah klasik anak durhaka yang sudah kita dengar sejak kecil. Kali ini, ceritanya dikemas dalam balutan misteri dan thriller psikologis yang bikin penasaran. Unsur kutukan masih ada, tetapi pendekatannya jauh lebih emosional dan mencekam.
Penonton diajak menyelami sisi gelap dari legenda tersebut, seolah melihat bagaimana trauma masa lalu bisa memengaruhi identitas dan hubungan seseorang. Alih-alih langsung menyalahkan tokoh Malin, film ini justru mengajak kita berpikir ulang tentang siapa sebenarnya yang “berdosa”.
“Kita memang mengambil rute, berbicara tentang “non hitam-putih” ya. Jadi, pada karakter tidak one dimensional, nggak cuman benar atau salah. Justru yang coba kita tampilkan dengan skenario dari Legenda Kelam Malin Kundang adalah kita membongkar lagi konsep dari durhaka itu apa? Gitu,” ujar Joko Anwar.
Cerita Berpusat pada Tokoh Utama Alif

Tokoh utama dalam film Legenda Kelam Malin Kundang bukan langsung Malin Kundang, melainkan Alif (Rio Dewanto), seorang pelukis mikro yang mengalami amnesia setelah kecelakaan. Ingatannya hilang, lalu hidup Alif berubah saat seorang perempuan datang mengaku sebagai mamanya. Dari sinilah konflik emosional dan ketegangan mulai terbangun.
Alif mulai mempertanyakan identitasnya, bahkan hubungannya dengan orang-orang di sekitarnya. Penonton akan dibawa masuk ke dalam pikirannya yang kacau, penuh rasa curiga dan ketakutan.
Cerita ini bukan cuma tentang siapa Alif sebenarnya, tetapi juga tentang bagaimana seseorang bisa kehilangan pijakan saat masa lalu terasa asing.
Eksplorasi Tema Trauma, Identitas, dan Ikatan Mama serta Anak

Salah satu kekuatan film Legenda Kelam Malin Kundang ada pada kedalaman tema yang diangkat. Legenda Kelam Malin Kundang tidak hanya soal cerita rakyat masa kecil, tetapi lebih dari itu. Eksplorasi trauma yang diwariskan, luka emosional yang tertanam serta betapa rumitnya hubungan antara mama dan anak.
“Di cerita rakyat Malin Kundang sudah jelas, yang durhaka adalah anaknya karena tidak mengakui ibunya. Nah, disini dibongkar lagi. Apakah benar cuman salah anaknya? Atau ada sesuatu yang terjadi? Misalnya,” ucap Joko Anwar.
Melalui karakter Alif, film ini diprediksi akan membedah bagaimana trauma bisa menciptakan jarak dan ketidakpercayaan, bahkan pada hubungan yang seharusnya paling dekat. Film Legenda Kelam Malin Kundang akan diisi dengan pesan emosional yang kuat. Hal ini tentu bisa jadi tontonan yang sangat menggugah perasaan.
Sinopsis Film Legenda Kelam Malin Kundang

Legenda Kelam Malin Kundang bercerita tentang Alif (Rio Dewanto), seorang pelukis mikro yang hidupnya berubah drastis setelah mengalami kecelakaan hebat. Alif kehilangan ingatan dan berjuang untuk mengenali siapa dirinya sebenarnya. Setelah diizinkan pulang ke rumah oleh dokter, Alif di jemput oleh istrinya, Nadine (Faradina Mufti) dan anaknya Emir (Jordan Omar).
Saat sampai di rumah, istrinya memberi tahu Alif kalau mamanya akan datang. Namun, ia tidak bisa mengingat wajah mamanya, bahkan masa lalunya pun dia tidak ingat. Seorang perempuan pun akhirnya datang dan mengaku sebagai mamanya. Tapi alih-alih merasa lega, Alif justru makin dihantui rasa ragu dan ketakutan.
Nah, itulah rangkuman terkait perspektif baru dalam film Legenda Kelam Malin Kundang yang bakal bikin penonton merasa takjub serta terheran-heran saat menonton. Film ini direncanakan tayang pada tahun 2025 ya, Ma.



















