Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Amerika Serikat Beri Insentif untuk Bayi Baru Lahir Hingga Rp84 Juta!

Amerika Serikat Beri Insentif untuk Bayi Baru Lahir Hingga Rp84 Juta!.png
freepik/jcomp
Intinya sih...
  • Pemerintah AS pertimbangkan insentif tunai $5.000 atau sekitar Rp84 juta untuk setiap bayi yang baru lahir.
  • Angka kesuburan di AS hanya 1,62 kelahiran per perempuan, jauh di bawah tingkat penggantian populasi.
  • Pemerintah juga mengusulkan insentif tambahan berupa beasiswa dan program edukasi kesehatan reproduksi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pemerintah Amerika Serikat tengah mempertimbangkan pemberian insentif tunai sebesar $5.000 (sekitar Rp84 juta) kepada setiap bayi yang baru lahir, sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan angka kelahiran yang terus menurun. Meski sempat meningkat pada tahun 2021, tingkat kesuburan menurun cepat kembali ke pola yang lebih konsisten. Menurut laporan terbaru, angka kesuburan total di AS pada tahun 2023 hanya 1,62 kelahiran per perempuan, atau jauh di bawah tingkat yang seharusnya yakni sebesar 2,1. 

Biaya membesarkan anak di AS sangat tinggi, dengan estimasi mencapai $310.605 hingga usia 18 tahun, belum termasuk biaya pendidikan tinggi. Selain itu, kurangnya cuti melahirkan yang dibayar dan mahalnya biaya perawatan anak menjadi hambatan utama bagi pasangan yang mempertimbangkan untuk memiliki anak.

Para ahli menyarankan bahwa solusi jangka panjang yang lebih efektif adalah dengan memperbaiki sistem dukungan keluarga secara menyeluruh, termasuk akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan, perawatan anak yang terjangkau, dan kebijakan cuti melahirkan yang mendukung

Berikut Popmama.com akan membahas tentang Amerika Serikat beri insentif untuk bayi baru lahir hingga Rp84 juta. Yuk, simak informasinya di bawah ini, Ma!

Apa Itu "Baby Bonus" dan Mengapa Diperkenalkan?

Amerika Serikat Beri Insentif untuk Bayi Baru Lahir Hingga Rp84 Juta! (1).png
freepik/jcomp

"Baby bonus" adalah insentif tunai yang diberikan kepada orang tua baru dengan tujuan mendorong peningkatan angka kelahiran. Melansir dari The Guardian, di Amerika Serikat, usulan pemberian $5.000 per bayi baru lahir muncul sebagai respons terhadap penurunan tingkat kesuburan yang mencapai 1,6 kelahiran per perempuan, jauh di bawah tingkat penggantian populasi.

Langkah ini mencerminkan kekhawatiran pemerintah terhadap implikasi jangka panjang dari penurunan populasi, termasuk dampaknya terhadap ekonomi dan sistem jaminan sosial. Namun, efektivitas insentif semacam ini masih menjadi perdebatan di kalangan ahli dan pembuat kebijakan.

Mengapa Banyak Pihak Meragukan Efektivitasnya?

Amerika Serikat Beri Insentif untuk Bayi Baru Lahir Hingga Rp84 Juta! (2).png
freepik/freepik

Meskipun insentif tunai dapat memberikan bantuan finansial awal, banyak pasangan yang mempertimbangkan faktor jangka panjang sebelum memutuskan untuk memiliki anak. Biaya hidup yang tinggi, kurangnya dukungan kebijakan keluarga, dan ketidakpastian ekonomi menjadi pertimbangan utama.

“Jika pemerintah berpikir pemberian insentif tunai akan memperbaiki angka kelahiran yang menurun, maka pemerintah mengajukan pertanyaan yang salah. Masalahnya bukan hanya apakah orang menginginkan anak, tetapi juga apakah negara ini membuatnya aman atau bahkan memungkinkannya untuk membesarkan anak," ucap pakar kebijakan dan advokasi kesehatan Kavelle Christie.

Pemerintah juga Mengusulkan Insentif Tambahan

Amerika Serikat Beri Insentif untuk Bayi Baru Lahir Hingga Rp84 Juta! (3).png
freepik/freepik

Melansir dari New York Post, Selain insentif uang tunai, pemerintah Amerika Serikat juga mengajukan kebijakan alternatif yang menyasar aspek pendidikan dan kesehatan reproduksi. Salah satunya adalah rencana memberikan 30 persen dari seluruh beasiswa Fulbright kepada pelamar yang sudah menikah atau memiliki anak. Dengan insentif ini, pemerintah berharap dapat mendorong generasi muda membangun keluarga tanpa harus khawatir kehilangan akses pendidikan tinggi.

Selain itu, pemerintah juga mempertimbangkan pendanaan untuk program edukasi mengenai siklus menstruasi dan masa ovulasi. Program ini dirancang agar perempuan memiliki pemahaman lebih baik tentang kapan mereka paling subur, sehingga dapat membantu mereka dalam merencanakan kehamilan.

Itu dia, sekilas tentang Amerika Serikat beri insentif untuk bayi baru lahir hingga Rp84 juta. Tanpa dukungan kebijakan keluarga yang komprehensif, insentif tunai satu kali kemungkinan besar tidak akan cukup untuk membalikkan tren penurunan angka kelahiran di Amerika Serikat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Pregnancy

See More

Berencana Memiliki Anak Kedua, Asmirandah Akui Siap Jalani Promil

05 Des 2025, 14:55 WIBPregnancy