6 Cara Menekan Emosi setelah Melahirkan, Simak Yuk, Ma!

Melahirkan bayi adalah momen membahagiakan. Namun, pengelolaan stres adalah penting pasca melahirkan

18 Oktober 2022

6 Cara Menekan Emosi setelah Melahirkan, Simak Yuk, Ma
Pexels/Felipe Monteiro

Melahirkan adalah momen yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap ibu. Terlebih, momen tersebut membuat perasaan campur aduk dan kian terasa menjelang kelahiran sang buah hati. Namun, tidak hanya sampai disitu saja.

Nyatanya, perasaan campur aduk seperti bahagia, cemas, frustasi, dan kewalahan dapat terjadi pada tahap merawat sang buah hati. Sebagian besar ibu baru mengalami "baby blues" pascapersalinan, yang meliputi perubahan suasana hati, sedih, cemas, dan sulit tidur.

Baby blues biasanya dimulai dalam dua hingga tiga hari pertama setelah melahirkan, dan dapat berlangsung hingga dua minggu. Di fase ini, Mama mungkin merasakan adanya penyesuaian besar. Terlepas dari seberapa siap Mama dalam merawat anak, mengerjakan segalanya tanpa bantuan tentu sangat melelahkan dan membuat frustasi.

Kondisi ini melibatkan beberapa permasalahan mental yang kerap dialami para ibu pasca melahirkan dan harus segera diatasi karena depresi dapat mempengaruhi cara Mama merawat bayi. Terlebih, menimbulkan rasa kurang percaya diri dan memperparah kondisi psikis. 

Untuk itu, ketahui yuk 6 cara menekanemosi setelah melahirkan dari ulasan Popmama.com berikut ini.

1. Istirahat yang cukup

1. Istirahat cukup
Freepik/tirachardz

Beristirahat dengan menyediakan waktu selama setengah jam setiap malam untuk melakukan sesuatu yang Mama sukai. Ini membantu dalam menyingkirkan hal-hal lain dari pikiran serta dapat bersantai.

Aktivitas tersebut antara lain seperti mandi, membaca buku atau artikel, menonton tayangan, bermain games atau melakukan apa pun yang membantu Mama melepas rasa lelah.

Hal lain yang dapat dilakukan juga dengan menghirup wewangian yang menenangkan sembari mandi ataupun bersantai. Tidak perlu memikirkan pekerjaan rumah, gunakan waktu setengah jam tersebut sebaik mungkin agar tenaga dan pikiran Mama kembali pulih. 

2. Meluangkan waktu dengan pasangan

2. Meluangkan waktu pasangan
Freepik

Kita cenderung lupa dengan pasangan saat seseorang hadir dalam rumah tangga kita. Anak memanglah penting, namun pasangan adalah orang yang dapat membantu kita dalam melepas stres, seperti tempat keluh kesah, orang yang kita andalkan saat meminta bantuan, dan teman berbicara. 

Menyediakan beberapa jam atau waktu dengan pasangan akan membuat kita sedikit lebih tenang dan bahagia, sehingga pekerjaan rumah yang akan dilakukan nantinya pun akan terasa lebih mudah dijalani.

Hal ini sebenarnya harus dapat Mama lakukan meskipun yang dilakukan hanyalah tertidur bersama di depan layar TV karena kesibukan rumah tangga. Walau bagaimanapun, keberadaan pasangan di samping kita cenderung membuat kita jadi lebih tenang.

Editors' Pick

3. Me-time dengan diri sendiri maupun teman

3. Me-time diri sendiri maupun teman
Pexels/Koolshooters

Menghabiskan waktu dengan orang lain dapat membantu menghilangkan stres. Orangtua atau teman dekat mungkin dapat merekomendasikan kelompok lokal untuk Mama dan si Bayi punya rutinitas lain yang lebih asyik dan berbeda.

Jika Mama tidak menyukai kelompok yang terorganisir, berkumpullah dengan orang-orang yang Mama temui di klinik, kelompok bermain, atau taman kanak-kanak.

Hal ini dikarenakan dengan kondisi dan pengalaman serupa seperti Mama tentunya akan memberikan support dan juga pencerahan untuk Mama dapat lebih mengerti bagaimana meredakan emosi di fase merawat si Kecil.

4. Mengeskpresikan perasaan dengan baik

4. Mengeskpresikan perasaan baik
Freepik/Nensuria

Ekspresikan diri dengan berbicara tentang perasaan akan membantu, setidaknya untuk sementara waktu. Mama dan pasangan perlu memahami bagaimana perasaan satu sama lain dan mencari tahu bagaimana kemudian dapat saling mendukung. 

Dari sini, Mama dan pasangan mungkin akan mengetahui langkah yang lebih baik untuk menghadapi emosi ketika merawat si Kecil dan mengurus rumah tangga. Support system dari keluarga akan sangat berpengaruh pada Mama dan juga tumbuh kembang si Kecil.

5. Jangan ragu untuk menerima bantuan

5. Jangan ragu menerima bantuan
Freepik/pch.vector

Fase setelah melahirkan jadi tantangan baru bagi seorang mama. Terlebih, bila sang anak punya kebutuhan atau kendala khusus yang harus ditangani. Kebingungan menjadi seorang ibu baru pun tak terelakkan.

Masalah seperti produksi ASI yang tidak lancar, ruam popok pada bayi, ibu yang mulai bekerja sembari menyusui, tentu adalah faktor-faktor yang bisa membuat seorang ibu baru frustasi. 

Untuk itu, peran pasangan, keluarga, maupun teman adalah penting. Mama tidak bisa mengerjakan semuanya sekaligus. Perlu ritme dalam menjalankan semuanya.

Tidak ada salahnya bila Mama menerima bantuan dari sanak saudara, pasangan, maupun keluarga yang dipercaya dapat membantu merawat sang buah hati.

6. Berolahraga melegakan tubuh dan pikiran

6. Berolahraga melegakan tubuh pikiran
Freepik/wayhomestudio

Selain istirahat yang cukup, melakukan aktivitas olah tubuh dipercaya dapat meredakan stres dan membuat tubuh jadi lebih bugar. Faktanya, aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan produksi neurotransmiter perasaan baik pada otak, yang disebut endorfin juga mengalihkan perhatian dari kekhawatiran sehari-hari.

Selain dapat meredakan stres, aktivitas fisik yang dilakukan Mama dapat memangkas bobot tubuh pasca melahirkan secara perlahan. Olahraga teratur dapat meningkatkan kepercayaan diri, memperbaiki suasana hati, membuat rileks, dan menurunkan gejala depresi ringan dan kecemasan.

Olahraga juga dapat meningkatkan kualitas tidur yang sering terganggu oleh stres, depresi, dan kecemasan. Semua manfaat latihan ini dapat mengurangi tingkat stres dan memberi rasa lega.

Demikian ulasan mengenai 6 cara menekan emosi setelah melahirkan yang bisa jadi acuan dalam menjalani kehidupan sebagai seorang ibu baru. Tetap semangat ya, Ma!

Baca Juga:

The Latest