Memotong tali pusat atau kerap disebut tali pusat menjadi momen yang sangat penting untuk kehidupan seorang bayi. Hal ini dikarenakan si Kecil pernah hidup bersama dengan tali pusat karena ia mendapatkan suplai makanan dan oksigen dari tubuh sang Mama, lalu diberikan kepada bayi.
Secara tidak langsung selama sembilan bulan di dalam perut, kehidupannya bersama tali pusat tentu sangat berarti. Pemotongan tali pusat ini dapat dilakukan oleh dokter atau bidan yang bisa terjadi setelah proses persalinan selesai, namun tak jarang sang Papa memiliki kesempatan juga untuk memotong tali pusat sendiri.
Royal College of Obstetricians and Gynecologist (RCOG) menyatakan bahwa terlalu lama membiarkan tali pusat tak terpotong selama berhari-hari dapat memicu berbagai risiko seperti infeksi pada plasenta, sehingga menyebar ke bayi melalui tali pusat.
Tak hanya itu, tali pusat yang biarkan begitu saja hingga berhari-hari dapat meningkatkan risiko bayi mengalami kelebihan bilirubin dan berisiko menyebabkan bayi menjadi kuning.
Perlu Mama ketahui bahwa kondisi ini dapat disebabkan karena adanya pasokan darah ekstra yang dapat diperoleh bayi melalui tali pusat.
Terkait tali pusatkali ini Popmama.com akan merangkum beberapa cara memotong tali pusat bayi baru lahir secara medis.
Penasaran seperti apa? Simak informasi di bawah ini ya, Ma!
