Waspada! 4 Hal Ini Dapat Terjadi pada Ibu Hamil yang Terlalu Kurus

Jika tak ingin komplikasi, pastikan berat badan Mama berada pada kondisi normal ya!

5 Januari 2020

Waspada 4 Hal Ini Dapat Terjadi Ibu Hamil Terlalu Kurus
takepart.com

Tidak hanya berdampak buruk bagi kehamilan, berat badan sebelum hamil juga dapat memengaruhi kesuburan perempuan.

Menurut National Institutes of Health, mempunyai berat badan kurang, kelebihan berat badan, atau obesitas dapat meningkatkan risiko ketidaksuburan.

Berat badan sebelum hamil juga menentukan berapa berat badan yang harus dicapai saat hamil agar mendapatkan kehamilan yang sehat. 

Jika Mama memiliki tubuh kurus sebelum hamil, artinya Mama harus meningkatkan berat badan saat hamil lebih banyak. 

Namun, ini bukanlah suatu hal yang mudah, terlebih jika Mama mengalami masalah saat hamil, seperti morning sickness atau hiperemesis gravidarum.

Oleh karena itu, disarankan bagi perempuan untuk mempersiapkan tubuh terlebih dahulu sebelum hamil agar dapat memiliki kehamilan yang sehat. 

Salah satunya yaitu dengan cara mendapatkan berat badan normal. Seseorang dikatakan mempunyai berat badan normal jika memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) sebesar 18,5-24,9. Jika kurang dari itu, maka Mama dipastikan belum memiliki berat badan yang normal.

Mengetahui pentingnya berat badan yang cukup sebelum hamil, maka dari itu berikut Popmama.com telah merangkum beberapa fakta yang wajib Mama ketahui!

1. Dampak berat badan dibawah normal pada kehamilan

1. Dampak berat badan dibawah normal kehamilan
cgistz.blogspot.com

Pemilik IMT di bawah normal disarankan untuk menaikkan bobot tubuh sekitar 12,7–18,1 kg saat hamil. 

Jika tidak mengalami kenaikan seperti yang dianjurkan, Mama dan janin mungkin dapat mengalami 4 hal buruk berikut:

  • Lahir prematur

Risiko Mama melahirkan bayi lebih awal dari waktu yang ditentukan akan lebih tinggi. Biasanya lahir prematur terjadi sebelum kandungan Mama menginjak usia 37 minggu.

Bayi yang lahir prematur mungkin bisa terlahir dengan kondisi kesehatan yang tidak normal seperti gangguan pernapasan, penyakit kuning, suhu tubuhnya tidak normal, rentan terkena infeksi, gangguan metabolisme, atau perdarahan di otak.

Baca juga: 7 Hal yang Bisa Membuat Janin Berisiko Lahir Prematur

  • Ukurannya termasuk kecil dalam usia kehamilan (SGA)

Ketika dicek melalui USG, berat janin dalam kandungan Mama berada di bawah persentil ke-10 untuk usia kehamilan. Kondisi ini kerap juga disebut hambatan pertumbuhan intrauterin (IUGR).

Jika si Kecil mengalami hal ini, ia berisiko kekurangan oksigen saat lahir, gula darahnya rendah, kekentalan darah meningkat karena jumlah sel darah merahnya meningkat, berisiko mengalami cacat tubuh dan gangguan saraf, atau berisiko lahir secara caesar.

  • Bayi lahir dengan berat badan rendah

Umumnya, bayi yang sehat lahir dengan berat badan sekitar 2,9–3,6 kg. Namun, jika Mama terlalu kurus saat hamil, bayi  Mama mungkin dapat lahir dengan berat badan kurang dari 2,5 kg.

Jika terlahir dengan berat badan rendah dan lahir secara prematur, si Kecil bisa saja mengalami kekentalan darah karena banyaknya sel darah merah, gula darah rendah, mudah kedinginan, rentan terkena infeksi, atau mengalami gangguan pernasapan.

  • Keguguran

Ibu hamil yang memiliki berat badan di bawah normal telah dikaitkan dengan meningkatnya risiko mengalami keguguran.

Baca juga: Inilah 6 Jenis Keguguran yang Membayangi Ibu Hamil

2. Cara menaikan berat badan saat hamil

2. Cara menaikan berat badan saat hamil
videoblocks.com

Untuk meningkatkan berat badan saat hamil, maka Mama dapat melakukannya dengan cara menambah asupan makanan dan memerhatikan makanan bergizi yang seimbang.

Tak hanya itu, untuk menghindari 4 hal tersebut, maka mulai dari sekarang perbaikilah pola makan Mama dengan cara-cara berikut ini:

  • Jangan pernah melewatkan waktu makan, terutama sarapan

Disarankan untuk makan dalam porsi kecil sebanyak 5–6 kali sehari.

  • Selalu sediakan camilan sehat agar mudah disantap setiap saat

Camilan sehat yang bisa Mama konsumsi yaitu keju, cracker, kacang-kacangan, buah kering, yogurt, atau es krim. Camilan ini dapat Mama konsumsi di antara waktu makan.

  • Mengonsumsi makanan tinggi lemak

Cobalah untuk memperbanyak makanan yang tinggi lemak baik seperti minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan, atau ikan.

  • Mengonsumsi jus buah

Konsumsi jus segar seperti jus jeruk, jus pepaya, jus aprikot, atau jus anggur. Buah-buahan tersebut kaya akan vitamin C.

  • Menambahkan asupan nutrisi lainnya

Tambahkan selai kacang, keju mentega atau krim keju pada makanan Mama. Makanan cepat saji memang bisa membuat Mama cepat gemuk, namun asupan ini tidak bergizi. Jadi disarankan untuk menghindari makanan ini.

Nah, itulah beberapa fakta mengenai berat badan yang terlalu rendah pada saat hamil.

Ternyata tidak hanya berat badan yang tinggi, berat badan rendah juga berpotensi mengalami komplikasi pada Mama dan janin.

Topic:

The Latest