Risiko Detak Jantung Janin Lemah, Apa Penyebabnya?

Detak jantung janin merupakan indikator tumbuh kembang janin selama di dalam kandungan

11 Oktober 2021

Risiko Detak Jantung Janin Lemah, Apa Penyebabnya
Freepik

Tidak ada yang lebih membahagiakan daripada mendengarkan detak jantung janin untuk pertama kalinya. Ini seolah menjadi salah satu momen kehamilan yang dapat membuat Mama menangis bahagia.

Detak jantung janin merupakan indikator tumbuh kembang janin selama di dalam kandungan nih, Ma. Didukung dengan USG dan tes HCG, dokter dapat mengetahui apakah janin tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya.

Detak jantung janin normal, yakni 110-150 detak per menit atau 110-160 detak per menit. Apabila detak jantung bayi bayi di bawah 100 detak per menit, maka janin mungkin mengalami fetal bradikardia atau detak jantung lemah.

Apa penyebab detak jantung janin lemah? Apakah kondisi ini berisiko bagi janin? Berikut Popmama.com telah merangkum informasinya secara detail. 

Kapan Mama Dapat Mendengarkan Detak Jantung Janin?

Kapan Mama Dapat Mendengarkan Detak Jantung Janin
Pixabay/JanBaby

Jantung janin mulai berdetak sekitar usia kehamilan enam minggu. Jika sedang melakukan pemeriksaan dini dengan USG, maka Mama mungkin dapat mendengar detak jantung atau bahkan melihatnya di monitor.

Mama pun dapat mendengarkan suara detak jantung janin melalui fetoscope ketika usia kehamilan memasuki minggu ke-20.

Editors' Pick

Penyebab Detak Jantung Janin Lemah

Penyebab Detak Jantung Janin Lemah
Pexels/Martproduction

Detak jantung lemah atau fetal bradikardia terdiri dari beberapa jenis dan penyebab. Setiap kondisi itu memiliki penyebab yang berbeda, yaitu:

  • Sinus bradycardia. Fenomena ini biasanya terlihat selama trimester kedua ketika sistem saraf simpatis belum matang dan tidak mampu merespons vagal sistem parasimpatis.
  • Denyut atrium ektopik yang tersumbat. Blok kontraksi atrium prematur atau aritmia disebabkan oleh denyut ektopik yang timbul sebelum waktunya dari tempat lain selain dari simpul sinus. Pada kondisi ini detak jantung pada bayi terlewat dan tidak terhitung, sehingga terdeteksi detak jantung lemah. 
  • Blok jantung atrioventrikular (AV). Kondisi penundaan atau gangguan dalam konduksi listrik pada AV node atau bundel dari cabang-cabangnya. Ini dapat disebabkan karena adanya gangguan jantung atau gangguan jaringan ikat.

Risiko Detak Jantung Janin Lemah

Risiko Detak Jantung Janin Lemah
Freepik/freepic.diller

Berdasarkan penelitian dari Journal of Ultrasound in Medicinedetak jantung janin yang lemah bisa menjadi salah satu tanda bahwa kehamilan mengalami gangguan.

Penelitian ini memaparkan bahwa janin yang detak jantungnya yang kurang dari 100 detakan per menit pada minggu ke-6, maka berisiko mati di dalam kandungan.

Bila ini terjadi pada Mama maka kehamilan perlu mendapat pengawasan dokter dan harus melakukan pemeriksaan secara rutin. Berita baiknya, tidak semua kasus detak jantung lemah pada janin akan berakhir dengan keguguran, Ma.

Dalam beberapa kasus, detak jantung janin akan kembali normal seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan si Kecil.

Pentingnya Mengetahui Detak Jantung Janin

Penting Mengetahui Detak Jantung Janin
Pixabay/estebantroncosofoto0

Detak jantung janin yang normal adalah indikator kesehatan janin yang baik. Janin mungkin mengalami masalah jika detak jantungnya di luar kisaran detak jantung janin yang normal.

Detak jantung janin yang abnormal dapat menunjukkan kondisi jantung atau keguguran. Di sisi lain, variasi detak jantung juga menunjukkan bahwa janin yang ada di dalam kandungan sehat. Jadi sangat penting untuk tidak langsung mengambil kesimpulan.

Untuk mendiagnosis kondisi genetik atau keguguran tidak hanya dilakukan berdasarkan satu kali USG saja. Dokter membutuhkan USG lanjutan dan tes lainnya untuk memutuskan apakah ada kelainan pada janin.

Detak jantung janin berubah-ubah dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia kehamilan, aktivitas janin, atau kadar gula darah Mama. Detak jantung janin yang normal adalah indikator kesehatan janin yang baik. Janin mungkin mengalami masalah jika detak jantungnya di luar kisaran detak jantung janin yang normal.

Agar Mama dapat memantau detak jantung janin, pastikan Mama selalu memeriksakan diri ke dokter sesuai jadwal, ya!

Baca juga:

The Latest