Teratozoospermia yang Mengganggu Kesuburan Pria, Ini Tips Mencegahnya

Kondisi sperma abnormal yang dapat menganggu kesuburan pria

1 September 2019

Teratozoospermia Mengganggu Kesuburan Pria, Ini Tips Mencegahnya
Freepik/Jcomp

Sulit mendapatkan keturunan, ternyata bukan hanya faktor dari kesuburan perempuan yang harus diperhatikan. Karena, kasus kegagalan dalam proses pembuahan sebesar 50 persen tergantung dari tingkat kesuburan pria.

Faktor kesehatan dan kesuburan pria juga harus diperhatikan dengan baik, yang salah satunya dapat menjadi pemicu dalam infertilitas. Salah satunya adalah Teratozoospermia yang menjadi masalah kesehatan pada pria.

Teratozoospermia adalah suatu kondisi gangguan kesuburan yang disebabkan oleh gangguan pergerakan sperma serta saat perlekatan dengan sel telur perempuan.

Untuk mengetahui kondisi gangguan kesuburan pada pria, Popmama.com akan membahas tentang apa itu gangguan teratozoospermia, penyebab, ciri-ciri, dan penanganannya yang dapat Calon Papa ketahui dibawah ini.

1. Kondisi sperma yang abnormal menyebabkan sulit untuk membuahi sel telur

1. Kondisi sperma abnormal menyebabkan sulit membuahi sel telur
Freepik/Sanborr

Teratozoospermia adalah masalah pada kesehatan pria dimana sel sperma yang diproduksi memiliki persentase sperma dalam bentuk yang abnormal, hal ini yang membuat sperma sulit untuk membuahi sel telur.

Kondisi tidak normal atau kelainan jika bentuk sperma lebih besar dari 30 persen, sedangkan jika bentuk abnormal dibawah 30 persen kondisi masih dikatakan normal. Teratozoospermia diidentifikasi melalui analisis seminogram.

Cacat dalam sperma dikelompokan berdasarkan apakah muncul di kepala, bagian tengah, atau ekor. Pada sperma normal, kepala harus berbentuk oval sempurna dan memiliki ekor tunggal, panjang, terurai, serta bagian tengah yang dapat dibedakan dengan jelas yang lebih sedikit tebal dari ekor.

Editors' Pick

2. Teratozoospermia dilihat dari kondisi kepala, bagian tengah, dan ekor yang abnormal

2. Teratozoospermia dilihat dari kondisi kepala, bagian tengah, ekor abnormal
Ingenes.com

Sperma yang normal memiliki tiga bagian yaitu kepala, bagian tengah, dan ekor, kondisi teratozoospermia bisa dilihat dari salah satu atau semua bagian sperma yang menunjukan kelainan. Dengan mengetahui bagian mana yang mempunyai bentuk dominan yang tidak normal, makanya pengobatan bisa lebih optimal.

Sperma yang abnormal dilihat dari ukuran kepala sperma yang lebih besar disebut dengan Big Head, lebih kecil disebut dengan Small Head, atau rusak yang disebut dengan Rough Head. Lalu kerusakan pada bagian tengah disebut dengan Rough Body, serta bagian ekor yang memiliki 2 buntut disebut dengan Two Tail, atau dua kepala yang disebut dengan Two Heads.

Saat pemeriksaan sperma, seringkali teratozoospermia diikuti oleh kondisi tidak normal lainnya, seperti jumlah sperma yang sedikit atau yang disebut dengan oligozoospermia atau kondisi sperma dengan motilitas yang kurang disebut asthenozoospermia.

3. Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan teratozoospermia

3. Beberapa faktor risiko dapat menyebabkan teratozoospermia
Freepik/Yanalya

Penyebab teratozoospermia belum bisa diindentifikasi secara pasti, tetapi beberapa kondisi sering dikaitkan dengan teratozoospermia seperti usia, akrosom yang abnormal, oligozoospermia, dan beberapa penyakit medis seperti celiac, hodgkin, dan chron.

Selain kondisi diatas, beberapa pola hidup lainnya yang sering dikatikan dengan beberapa hal yang menjadi faktor risikonya, seperti:

  • Genetik
  • Obesitas atau kegemukan
  • Kurang tidur
  • Merokok
  • Konsumsi minuman beralkohol
  • Infeksi pada testis
  • Stress
  • Pola makan atau diet yang buruk
  • Kencing manis
  • Pelebaran pembuluh darah pada testis.

4. Terapi teratozoospermia yang belum bisa diidentifikasikan secara pasti

4. Terapi teratozoospermia belum bisa diidentifikasikan secara pasti
Freepik/Tutatama

Dalam penanganannya dalam gangguan teratozoospermia, terdapat terapi yang sudah dilakukan seperti pemberian obat antiestrogen, asupan suplemen seperti Vitamin C, Vitamin A, Ekstrak biji anggur, dan lain-lain.

Namun, beberapa terapi masih belum bisa memberikan hasil yang maksimal sehingga menyebabkan penanganan pada teratozoospermia masih belum bisa diidentifikasikan secara pasti. Agar mendapatkan perawatan yang pasti, sebaiknya Calon Papa berkonsultasi kepada dokter ataupun ahli.

Terdapat beberapa penelitian yang diberikan melalui terapi hormonal dan memiliki manfaat agar mencapai kehamilan dengan gangguan teratozoospermia, dan dapat dipertimbangkan untuk melakukan metode pembuahan bayi tabung (In Vitro Fertilization), namun beberapa metode ini mungkin hanya dapat bermanfaat pada kondisi gangguan yang tidak berat.

5. Tips untuk mencegah terjadinya teratozoospermia pada pria

5. Tips mencegah terjadi teratozoospermia pria
Freepik/Jcomp

Untuk mencegah terjadinya teratozoospermia pada pria, Calon Papa dapat melakukan beberapa tips dibawah ini sehingga kesehatan dan kesuburan menjadi lebih terjaga dan tidak akan kesulitan dalam memiliki keturunan:

  • Istirahat yang cukup dengan pola tidur yang berkualitas 7 jam perhari
  • Makan makanan yang bergizi
  • Makan buah dan sayuran yang kaya akan antioksidan
  • Olahraga yang rutin
  • Tidak merokok dan konsumsi minuman beralkohol
  • Mengkonsumsi suplemen Vitamin E
  • Menghindari penggunaan celana yang terlalu ketat

Namun perlu diketahui bahwa teratozoospermia bukanlah suatu penyakit, namun sebuah kondisi dimana bentuk sperma yang tidak normal sehingga menyebabkan sulit untuk mendapatkan keturunan. Kondisi teratozoospermia bisa diperbaiki dengan cara meningkatkan kualitas sperma.

Agar dapat mengetahui perawatan yang lebih baik, Calon Papa harus melakukan konsultasi dengan dokter dan melalui tahapan serta perawatan yang diberikan oleh ahli serta teratur dalam menjalankan terapi, ya!

The Latest