Mengenal Oogenesis dan Fase Tahapannya pada Bayi Perempuan
Ketahui apa itu oogenesis dan bagaimana fase tahapannya
3 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan bisa terjadi ketika sel telur pada laki-laki dan perempuan sudah dewasa atau matang. Namun sebelum keduanya dilepaskan dan siap untuk pembuahan, sel sel pada sistem reproduksi itu harus melalui sebuah proses pembentukan dan pematangan.
Proses pembentukan dan pematangan itu yang dinamakan spermatogenesis dan oogenesis.
Jadi sebelum sel telur matang dan siap dibuahi, kedua proses tersebut merupakan tahapan awal dari serangkaian proses reproduksi pada perempuan.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar oogenesis dan tahapan-tahapannya.
Berikut ini Popmama.com telah merangkumnya dari beberapa sumber. Yuk, Ma disimak!
Editors' Pick
1. Apa itu oogenesis?
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) pada perempuan yang terjadi di dalam indung telur (ovarium). Di dalam ovarium yang terdapat di embrio memiliki sekitar 600 ribu sel induk telur (oogonium).
Setelah sembilan minggu proses pembuahan, janin mulai memproduksi sel telur. Saat janin bayi perempuan berusia 5 bulan, oogonium memperbanyak diri dengan cara mitosis hingga jumlahnya mencapai lebih dari 7 juta oosit primer.
Sayangnya, jumlah oosit primer yang banyak ini akan terus berkurang sampai janin lahir.
Oosit primer yang semula berjumlah lebih dari 7 juta, semenjak dilahirkan oosit primer tersebut hanya tersisa sekitar 1 sampai 2 juta saja.
Sel-sel telur tersebut juga akan berhenti berkembang untuk sementara waktu sampai kamu memasuki usia pubertas. Baru setelah masa pubertas oogonium akan kembali aktif bekerja mengikuti siklus menstruasi-mu.
Setelah itu, dari 1 sampai 2 juta oosit primer, hanya sekitar 400 saja yang bertahan hingga menjadi kantong kecil yang memiliki dinding del dan di dalamnya terdapat satu sel telur atau biasa disebut folikel matang.
2. Oogenesis pada bayi perempuan
Pada saat bayi perempuan lahir, di setiap ovariumnya mengandung sekitar satu juta oosir primer. Hingga pubertas mereka hanya akan memiliki sekitar 200 ribu oosit primer saja. Sedangkan oosit lainnya mengalami degenerasi selama pertumbuhannya.
Dari sisa oosit primer yang bertahan setelah masa pubertas, pada tahap selanjutnya oosit sekunder dan badan polar primer akan mengalami pembelahan miosis II.
Pada saat itu, oosit sekunder akan membelah menjadi dua sel, satu sel berukuran normal yang disebut ootid dan satu lagi berukuran lebih kecil disebut badan polar sekunder.
Badan polar tersebut bergabung dengan badan polar sekunder lainnya yang berasal dari pembelahan badan polar primer, sehingga diperoleh tiga badan polar sekunder.
Kemudian ootid mengalami perkembangan hingga menjadi ovum yang matang, sementara ketiga bada polar sekunder tadi akan mengalami degenerasi (hancur).
Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa pada oogenesis bayi perempuan hanya menghasilkan satu ovum melalui fase oosit primer tadi.