Bahaya Pemakaian Kosmetik yang Mengandung Phthalate pada Ibu Hamil

Setiap ibu hamil tentu ingin tampil segar dan percaya diri, salah satunya dengan menggunakan produk kosmetik. Namun, tahukah Mama bahwa tidak semua kandungan dalam kosmetik aman bagi kehamilan?
Salah satu zat kimia yang perlu diwaspadai adalah phthalate. Zat ini banyak digunakan dalam berbagai produk kosmetik dan perawatan tubuh. Meskipun keberadaannya terkesan "tak terlihat", namun phthalate sangat mudah menyerap ke dalam tubuh.
Paparan phthalate secara terus-menerus, terutama pada ibu hamil, bisa menimbulkan dampak serius bagi kesehatan ibu dan perkembangan janin. Oleh karena itu, penting untuk mengenali dan mewaspadai bahaya dari kandungan ini, terutama saat memilih produk kosmetik yang digunakan selama masa kehamilan.
Untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut Popmama.com akan bahas lebih lanjut bahaya pemakaian kosmetik yang mengandung phthalate pada ibu hamil.
Waspadai Kandungan Phthalate dalam Produk Kosmetik Selama Kehamilan

Saat hamil, Mama perlu lebih cermat dalam memilih produk perawatan tubuh dan kosmetik. Pasalnya, kulit dapat menyerap hingga 60% kandungan dalam produk yang digunakan, termasuk bahan kimia yang bisa berdampak pada kesehatan janin.
Karena itu, penting bagi ibu hamil untuk lebih teliti dalam memilih produk. Salah satu bahan yang perlu diwaspadai adalah phthalate, yang sering ditemukan dalam kosmetik dan produk perawatan seperti sampo, sabun, parfum, losion, detergen, hingga wadah plastik makanan dan minuman.
Salah satu hal yang perlu Mama perhatikan adalah penggunaan hairspray atau manikur dengan cat kuku yang terdapat kandungan phthalate di dalamnya, karena dapat berpotensi menyebabkan kecacatan pada sistem reproduksi bayi, terutama bagi bayi laki-laki.
Hindari pemakaian produk hairspray yang mengandung dimethylphthalate (DMP) dan produk cat kuku dengan dibutylphthalate (DBP). Karena kedua nama tersebut merupakan senyawa dari bahan kimia berbahaya phthalate.
Bahaya Phthalate pada Bayi dan Ibu Hamil

Karena phthalate mudah diserap oleh tubuh, penggunaannya pun perlu lebih diperhatikan, terutama pada ibu hamil dan janin karena dapat menimbulkan bahaya, seperti:
1. Gangguan motorik
Paparan phthalate pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko gangguan pertumbuhan dan perkembangan otak pada janin.
Dampaknya sering terlihat setelah anak lahir, seperti keterlambatan dalam perkembangan keterampilan motorik dan kemampuan berbicara. Kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup anak dalam jangka panjang apabila tidak segera ditangani dengan tepat.
2. Gangguan sistem endokrin
Sistem endokrin adalah jaringan kelenjar yang mengatur hampir seluruh proses penting dalam tubuh, mulai dari fungsi organ hingga produksi hormon. Namun, paparan zat kimia berbahaya seperti phthalate dapat mengganggu keseimbangan sistem tersebut.
Pada janin, phthalate diketahui dapat meningkatkan risiko kelainan pada perkembangan organ reproduksi dan alat kelamin. Sedangkan pada anak-anak, akumulasi phthalate dalam tubuh dapat berpotensi memicu pubertas dini, mengganggu metabolisme dan pertumbuhan, serta meningkatkan kerentanan terhadap alergi.
3. Risiko mengalami keguguran
Selama masa kehamilan, ibu hamil disarankan untuk menghindari paparan bahan kimia berbahaya yang dapat berdampak negatif pada kesehatan janin.
Berdasarkan hasil penelitian, paparan phthalate dalam kadar tinggi selama kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran hingga 60% lebih tinggi dibandingkan ibu hamil yang tidak terpapar.
Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk lebih selektif dalam memilih produk sehari-hari seperti kosmetik, parfum, dan plastik kemasan yang berpotensi mengandung zat tersebut.
Cara Mencegah Paparan Phthalate pada Ibu Hamil

Untuk mengurangi paparan bahan kimia berbahaya seperti phthalate, penting bagi Mama untuk lebih selektif dalam memilih produk kosmetik dan perawatan kulit yang bebas pewangi tambahan.
Karena kandungan pewangi sintetis dapat memicu iritasi dan meningkatkan risiko paparan bahan kimia. Selain itu, usahakan untuk menggunakan hairspray atau cat kuku di area terbuka agar uap kimianya tidak terhirup secara berlebihan.
Pastikan setiap ruangan di rumah memiliki ventilasi yang baik agar sirkulasi udara tetap lancar dan kualitas udara dalam ruangan tetap terjaga. Mama juga harus rutin untuk membersihkan perabotan rumah, termasuk karpet, tirai, dan jendela, yang sering menjadi tempat mengendapnya debu dan partikel kimia seperti phthalate.
Dan terakhir, batasi penggunaan plastik untuk menyimpan makanan dan minuman serta hindari juga memanaskan makanan atau minuman langsung dalam wadah plastik, karena panas dapat melepaskan zat kimia berbahaya ke dalam makanan.
Itu dia bahaya pemakaian kosmetik yang mengandung phthalate pada ibu hamil. Agar kesehatan ibu dan janin tetap terjaga, hindari penggunaan dan paparan zat kimia ini, ya, Ma.
Semoga bermanfaat, Ma.



















