Benarkah Gigi Berlubang pada Ibu Hamil Dapat Merusak Plasenta?

Gigi berlubang muncul ketika enamel, lapisan terluar gigi, terkikis secara bertahap. Kondisi ini bermula dari plak, yakni lapisan lengket hasil sisa makanan yang kaya gula dan pati.

Bakteri mulut seperti Lactobacillus acidophilus, Streptococcus mutans, dan Odontomyces viscoses berperan besar dalam proses tersebut. Plak yang tidak dibersihkan akan diubah bakteri menjadi asam, sehingga enamel semakin melemah.

Jika kerusakan dibiarkan, asam dapat menembus lebih dalam hingga mencapai pulpa gigi yang berisi saraf dan pembuluh darah, menimbulkan rasa sakit serius.

Gejala gigi berlubang bisa berbeda pada setiap orang, bergantung pada letak dan ukuran lubang.

Saat lubang masih kecil dan baru terbentuk, Mama mungkin belum merasakan keluhan apa pun. Namun, seiring lubang membesar, tanda dan gejalanya akan mulai muncul, seperti berikut:

• Gigi terasa sakit saat menggigit

• Gigi lebih sensitif

• Adanya nyeri gigi yang terjadi tanpa sebab yang jelas

• Ngilu atau nyeri saat mengonsumsi makanan atau minuman yang manis, dingin, atau panas

• Lubang gigi yang mulai terlihat jelas

• Adanya noda putih, cokelat, atau hitam pada permukaan gigi

Gigi berlubang pada ibu hamil ternyata bukan masalah yang sepele, Ma, melainkan bisa membahayakan kesehatan ibu dan janin.

Menurut penjelasan dokter spesialis kandungan, dr. Ivander Utama, F.MAS, SpOG, MSc, melalui akun Instagramnya @ivanderutama, lubang pada gigi dapat menjadi tempat berkembang biak kuman.

Kuman tersebut berisiko masuk ke plasenta dan terbawa hingga ke janin, bahkan bisa menetap di organ vital seperti jantung. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi serius pada bayi.

Tak hanya itu, kuman dari gigi berlubang juga dapat memicu infeksi pada selaput maupun air ketuban. Karena itu, kesehatan gigi saat hamil perlu mendapat perhatian khusus.

"Gigi berlubang disebabkan oleh kuman, dan kuman ini dapat membahayakan kehamilan. Dari gigi, kuman bisa masuk ke plasenta, menjangkau bayi, bahkan bersarang di jantungnya. Selain itu, kuman juga berisiko menimbulkan infeksi pada selaput maupun air ketuban," jelas dr. Ivander seperti yang dikutip Popmama.com pada (25/8/25).

Menjaga kesehatan gigi dan mulut ternyata tidak boleh diabaikan saat hamil, Ma. Menurut dr. Ivander Utama, ibu hamil sebaiknya tetap rutin melakukan kontrol ke dokter gigi untuk memastikan kebersihan dan kesehatan mulut tetap terjaga.

Perawatan gigi seperti scalling, tambal gigi, bahkan pencabutan gigi tetap bisa dilakukan selama masa kehamilan. Hal ini penting agar kesehatan mulut tidak menimbulkan masalah yang dapat memengaruhi kondisi kehamilan.

"Menjaga kebersihan dan kesehatan gigi sangat penting selama kehamilan. Jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter gigi secara rutin, termasuk melakukan scaling bila diperlukan atau menambal gigi yang berlubang. Jika ada gigi yang harus dicabut, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan untuk memastikan keamanan obat yang sedang dikonsumsi, apakah perlu dilanjutkan atau dihentikan sementara," kata dr. Ivander.

Dengan menjaga kesehatan mulut, Mama ikut melindungi kesehatan diri sekaligus si Kecil selama kehamilan. Jadi, penting untuk memperhatikan kebersihan gigi agar plasenta tetap sehat dan bayi tumbuh optimal dalam kandungan.

Semoga bermanfaat, Ma!