- Minum air putihMinum air putih adalah pengobatan dasar untuk cegukan. Ibu hamil dapat minum segelas penuh air sekaligus. Minum segelas air tanpa jeda membuat ibu hamil menahan napas untuk waktu yang singkat, sehingga mengurangi kejang diafragma.
- Menarik napas dalam-dalamMenarik napas sedalam-dalamnya dan menahan selama mungkin dapat menghentikan kejang secara tiba-tiba. Teknik ini mengisi paru-paru dan membatasi gerakan diafragma. Namun, ibu hamil harus hati-hati agar tidak merasa sesak napas.
- Jeruk nipis dan jaheMengisap jeruk nipis atau jahe yang beraroma kuat dapat menghentikan episode cegukan. Minuman yang terbuat dari jeruk nipis, jahe, dan madu juga dapat memberikan hasil yang luar biasa jika dikonsumsi sekaligus untuk mendapatkan hasil yang efektif.
- Menekuk leherIbu hamil dapat mempersempit aliran udara melalui melalui saluran pernapasan dengan menekuk leher ke depan sebisa mungkin. Gerakan ini akan mengendalikan kejang.
- Menjulurkan lidahMenjulurkan lidah dan secara bersamaan menutup telinga Anda juga sangat efektif untuk mengatasi cegukan. Dalam prosesnya, Anda dapat menghirup dan menghembuskan napas dalam-dalam untuk membatasi gerakan diafragma.
Kenapa Ibu Hamil Sering Cegukan? Ini Penjelasannya

- Cegukan terjadi karena perubahan hormon dan tekanan rahim yang membesar.
- Cegukan janin adalah kondisi wajar dan menandakan kehamilan yang sehat.
- Cegukan selama kehamilan adalah kondisi normal, namun bisa menjadi tanda bahaya jika disertai gejala lain.
Selama kehamilan, mungkin calon Mama merasa ada jika frekuensi cegukan menjadi lebih sering. Kondisi ini cukup umum dialami oleh ibu hamil, baik di trimester awal maupun akhir kehamilan. Sensasi cegukan yang datang tiba-tiba bahkan bisa terasa lebih sering dibandingkan sebelum hamil.
Perubahan yang terjadi pada tubuh selama kehamilan menjadi alasan seringnya cegukan selama hamil. Mulai dari perubahan hormon, sistem pencernaan, hingga posisi organ dalam tubuh yang ikut bergeser seiring membesarnya rahim. Semua hal tersebut dapat memengaruhi kerja diafragma dan memicu cegukan.
Tenang saja, kondisi ini tidak berbahaya bagi calon Mama maupun bayi dalam kandungan. Agar lebih tenang, yuk, pahami alasan kenapa ibu hamil sering cegukan, yang telah Popmama.com siapkan!
1. Kenapa ibu hamil sering cegukan?

Cegukan terjadi saat diafragma berkontraksi dan pita suara menutup secara tiba-tiba Selama kehamilan, perubahan hormon serta tekanan rahim yang membesar ke area perut membuat diafragma lebih sensitif, sehingga ibu hamil jadi lebih mudah cegukan. Selain itu, perubahan pada sistem saraf juga memengaruhi cara tubuh mengatur pernapasan.
Tak hanya calon Mama, janin di dalam kandungan juga sering mengalami cegukan. Hal ini dianggap normal dan merupakan bagian dari proses pematangan otot pernapasan dan diafragma agar janin siap bernapas setelah lahir. Sensasi cegukan pada janin juga berkaitan dengan aktivitas menelan dan mengeluarkan cairan ketuban yang membantu perkembangan sistem pencernaan dan pernapasan.
Berbagai penelitian menyebutkan bahwa cegukan janin adalah kondisi yang wajar dan menandakan kehamilan yang sehat. Hampir semua ibu hamil pernah merasakan hal ini, terutama saat usia kehamilan semakin mendekati akhir, dan umumnya tidak berhubungan dengan risiko berbahaya bagi janin.
2. Apakah sering cegukan selama hamil tanda bahaya?

Cegukan adalah kondisi yang sangat umum selama kehamilan. Meskipun frekuensinya akan meningkat seiring kemajuan kehamilan, ini tetap menandakan kondisi yang normal.
Namun, cegukan akan menandakan masalah kesehatan jika menunjukkan beberapa tanda. Jika cegukan pada janin tanpa henti lebih dari 15 menit, dan tidak hilang meskipun sudah mengganti posisi tubuh, merasa pergerakan janin yang berkurang, dan nyeri perut yang tidak wajar, segera hubungi dokter.
3. Cara mengatasi frekuensi cegukan yang sering selama kehamilan

Terdapat beberapa cara yang dapat calon Mama lakukan. Berikut cara mengatasi frekuensi cegukan, dilansir dari FirstCry Parenting:
Nah, itulah alasan kenapa ibu hamil sering cegukan. Jadi, jangan khawatir jika calon Mama sering cegukan, ya. Itu hal normal, kok, Ma!


















