- Perubahan hormon
Penyebab Mom Brain dan Dampaknya pada Ibu Hamil

- Mom brain adalah kondisi ketika ibu hamil merasa lebih pelupa atau sulit berkonsentrasi
- Perubahan otak saat hamil tidak selalu menurunkan kemampuan berpikir, malah dapat meningkatkan kemampuan merespons kebutuhan si Kecil
- Penyebab mom brain lebih banyak berasal dari perubahan gaya hidup dan kondisi emosional yang dialami selama hamil maupun setelah melahirkan
Saat mempelajari soal kehamilan, banyak Mama yang mungkin pernah mendengar soal mom brain, pregnancy brain, atau bahkan momnesia.
Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan kondisi ketika ibu hamil merasa lebih pelupa, sulit fokus, atau seperti mengalami kabut otak. Faktanya, mom brain memang bisa terjadi, tetapi tidak selalu seperti yang dibayangkan.
Banyak orangtua baru melaporkan adanya perubahan memori, namun penelitian menunjukkan bahwa perubahan otak saat hamil maupun setelah melahirkan tidak selalu menurunkan kemampuan berpikir.
Justru, beberapa perubahan ini dapat meningkatkan kemampuan Mama dalam merespons kebutuhan si Kecil.
Agar tidak salah kaprah, berikut Popmama.com siap membahas informasi mengenai penyebab mom brain dan dampaknya pada ibu hamil, dilansir dari laman Parents.
Apa Itu ‘Mom Brain’?

Istilah mom brain atau momnesia sebenarnya bukan istilah medis. Ini lebih menggambarkan pengalaman subjektif para Mama yang merasa pelupa atau sulit berkonsentrasi saat hamil atau setelah melahirkan.
Banyak laporan mengenai kondisi ini berasal dari survei pengalaman pribadi, bukan hasil pemeriksaan medis langsung.
Beberapa peneliti bahkan berpendapat bahwa anggapan “ibu pasti pelupa” ikut membentuk persepsi diri, sehingga Mama menjadi lebih sadar dan sensitif terhadap kesalahan kecil yang sebenarnya wajar terjadi.
Artinya, sebagian besar mom brain dapat disebabkan oleh sugesti sosial, bukan perubahan otak yang merusak.
Benarkah ‘Mom Brain’ Dapat Terjadi pada Ibu Hamil?

Secara biologis, otak mama memang mengalami perubahan selama kehamilan. Studi menunjukkan adanya penurunan gray matter, yaitu bagian otak yang memproses informasi.
Selain itu, muncul pula jalur saraf baru yang membantu Mama beradaptasi dengan peran barunya. Meski begitu, perubahan struktural ini tidak berarti ibu hamil menjadi kurang cerdas.
Penelitian mengenai kemampuan memori, perhatian, dan fungsi eksekutif menunjukkan bahwa ibu hamil atau baru melahirkan tidak berbeda dengan perempuan yang tidak hamil. Jadi, penurunan fungsi kognitif bukanlah hal yang pasti terjadi.
Yang menarik, perubahan otak ini justru diduga memiliki manfaat. Penelitian menunjukkan bahwa adaptasi tersebut membantu memperkuat ikatan ibu-anak, meningkatkan kewaspadaan terhadap tangisan bayi, dan memaksimalkan perilaku nesting atau mempersiapkan rumah untuk menyambut si Kecil.
Dengan kata lain, tubuh mama sedang ‘meng-upgrade’ diri agar siap menjalankan peran baru sebagai orangtua.
Penyebab Terjadinya ‘Mom Brain’

Meski perubahan otak ada, penyebab perasaan pelupa atau brain fog lebih banyak berasal dari perubahan gaya hidup dan kondisi emosional yang dialami selama hamil maupun setelah melahirkan. Beberapa faktor berikut seringkali berperan:
Selama kehamilan, kadar hormon seperti progesteron dan estrogen dapat berubah drastis. Fluktuasi ini beberapa kali dikaitkan dengan penurunan sementara kemampuan memori maupun kesadaran ruang. Tidak semua ibu hamil mengalaminya, tetapi perubahan ini bisa memengaruhi cara kita berpikir.
- Kurang tidur
Ini adalah faktor terbesar mom brain. Mulai dari ketidaknyamanan tidur saat hamil hingga pola tidur bayi baru lahir, semua berkontribusi pada kurangnya waktu istirahat. Kurang tidur memengaruhi kewaspadaan, fokus, pengambilan keputusan, dan memori, sehingga ibu hamil merasa otak lebih lambat bekerja.
- Stres dan kecemasan
Menjadi orangtua baru adalah pengalaman besar penuh perubahan dan sering menimbulkan kekhawatiran. Stres dan kecemasan dapat menegangkan tubuh, meningkatkan tekanan darah, hingga memengaruhi fungsi otak.
Tidak heran bila Mama merasa lebih mudah lupa atau sulit berkonsentrasi pada satu hal. Gabungan berbagai faktor ini membuat Mama seolah mengalami ‘penurunan fungsi otak’, padahal sebenarnya lebih karena kelelahan dan perubahan emosional.
Cara Mengatasi Gejala ‘Mom Brain’

Walaupun mom brain bisa membuat ibu hamil merasa kurang fokus, kondisi ini biasanya bersifat sementara. Ada beberapa cara sederhana yang bisa membantu:
- Penuhi kebutuhan cairan
Dehidrasi dapat memicu kabut otak dan membuat Mama sulit berpikir jernih. Biasakan membawa botol minum ke mana pun untuk memastikan asupan cairan tercukupi.
- Perbaiki pola makan
Nutrisi seperti vitamin B, zat besi, dan omega-3 berperan penting untuk fungsi otak. Pola makan yang kurang seimbang dapat memperburuk gejala pelupa.
- Prioritaskan tidur
Jika sulit tidur panjang, cobalah tidur singkat beberapa kali dalam sehari. Power nap dapat membantu otak restart dan meningkatkan fokus.
- Tetap tenang dan terima prosesnya
Yang terpenting, jangan merasa ada yang salah dengan diri Mama. Perubahan fisik dan mental selama masa kehamilan serta awal menjadi orangtua adalah normal. Sebagian besar perubahan ini justru mempersiapkan Mama menjadi sosok yang lebih responsif dan penuh kasih untuk si Kecil.
Itu dia penjelasan mengenai penyebab mom brain dan dampaknya pada ibu hamil. Jika Mama mengalami mom brain, ingatlah bahwa kondisi ini umum dan biasanya tidak berlangsung lama.













-8L1kPIKPGz2Oe0AJLc3boUP7ZBLtqw98.jpg)




