7 Penyebab Sakit Gigi saat Hamil Trimester 3

Selama hamil, kadar hormon estrogen dan progesteron meningkat pesat.

Perubahan ini bisa membuat jaringan gusi menjadi lebih sensitif terhadap plak dan bakteri. Akibatnya, gusi ibu hamil mudah bengkak, berdarah, bahkan terasa nyut-nyutan ketika sedang menyikat gigi atau makan makanan keras.

Kondisi ini dikenal sebagai pregnancy gingivitis atau radang gusi akibat kehamilan. Jika tidak dirawat dengan baik, infeksi gusi bisa berkembang menjadi periodontitis, peradangan yang lebih dalam serta dapat memengaruhi kesehatan janin. Maka dari itu, jangan malas sikat gigi, meskipun sedang lelah.

Menjelang persalinan, tubuh ibu hamil sering kali terasa cepat lelah. Rutinitas sederhana seperti menyikat gigi dua kali sehari bisa saja terlewat. Namun sayangnya, kebiasaan ini justru membuka peluang bagi plak menumpuk di permukaan gigi dan gusi.

Jika plak tidak dibersihkan, bakteri akan berkembang biak dan menghasilkan asam yang merusak enamel gigi. Lama-kelamaan, gigi bisa berlubang dan menyebabkan nyeri yang tak tertahankan.

Jadi, meskipun terasa repot, usahakan tetap menyikat gigi pagi dan malam hari. Mama juga bisa menggunakan obat kumur bebas alkohol yang aman untuk ibu hamil, ya.

Ngidam makanan manis seperti cokelat, es krim, atau boba memang sering terjadi saat hamil. Tapi sayangnya, konsumsi gula berlebih bisa jadi penyebab utama sakit gigi. Gula yang tertinggal di gigi akan menjadi “makanan” bagi bakteri yang menghasilkan asam perusak enamel.

Jika terus dibiarkan, gigi bisa berlubang dan menimbulkan nyeri hebat. Supaya tetap aman, Mama bisa mengganti camilan manis dengan buah segar atau yoghurt tanpa gula tambahan. Selain lebih sehat, ini juga membantu menjaga kesehatan gigi dan pencernaan selama masa kehamilan.

Beberapa ibu hamil mungkin masih mengalami mual dan muntah di trimester ketiga, terutama karena tekanan janin pada perut yang meningkat. Saat Mama muntah, asam lambung bisa naik ke mulut dan merusak enamel gigi. Enamel dikenal sebagai lapisan pelindung yang menjaga gigi tetap kuat.

Jika enamel terkikis, gigi menjadi lebih sensitif terhadap suhu dingin atau panas. Untuk mencegahnya, Mama bisa berkumur dengan air putih atau air garam hangat setiap kali muntah. Jangan langsung menyikat gigi setelah muntah karena enamel sedang dalam kondisi lemah dan bisa semakin terkikis.

Selama kehamilan, janin memerlukan banyak kalsium untuk pembentukan tulang dan giginya. Bila asupan kalsium dari makanan kurang, tubuh ibu hamil akan mengambil cadangan mineral dari tulang dan gigi. Akibatnya, gigi bisa menjadi lebih rapuh, sensitif, dan mudah nyeri.

Pastikan Mama mendapatkan cukup kalsium dari sumber makanan seperti susu, keju, ikan kecil yang bisa dimakan dengan tulangnya, tahu, dan sayuran hijau. Bila perlu, Mama juga bisa berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapatkan suplemen tambahan sesuai kebutuhan tubuh.

Hormon kehamilan juga dapat mengubah komposisi air liur menjadi lebih asam. Kondisi ini membuat bakteri penyebab plak lebih mudah berkembang. Selain itu, beberapa ibu hamil mungkin mengalami mulut kering karena produksi air liur berkurang. Kedua hal ini bisa memperburuk kesehatan mulut dan memicu sakit gigi.

Untuk mengatasinya, Mama disarankan banyak minum air putih dan mengonsumsi buah segar yang mengandung banyak air seperti semangka atau apel. Selain membantu menjaga kelembapan mulut, hal ini juga membuat Mama tetap segar dan terhidrasi dengan baik.

Radang gusi atau gingivitis merupakan salah satu masalah paling umum di trimester ketiga. Gejalanya antara lain gusi bengkak, merah, mudah berdarah, dan terasa nyeri saat mengunyah.

Jika dibiarkan, gingivitis bisa berkembang menjadi periodontitis, yaitu infeksi gusi yang menyerang jaringan penopang gigi. Kondisi ini bahkan bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur dan berat badan bayi rendah. Jadi, segera periksakan ke dokter gigi jika Mama merasa gusi makin nyeri atau bengkak.

Itulah beberapa penyebab sakit gigi saat hamil trimester 3. Sakit gigi saat hamil trimester 3 bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari perubahan hormon hingga kurangnya asupan kalsium. Meskipun terasa sepele, kondisi ini perlu diperhatikan karena bisa berdampak pada kenyamanan Mama dan kesehatan janin.

Dengan menjaga kebersihan mulut, memperhatikan asupan gizi serta rutin kontrol ke dokter, Mama bisa melewati masa kehamilan dengan lebih nyaman dan tenang hingga waktu persalinan tiba.