Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Pertolongan Pertama saat Bayi Kejang, Orangtua Penting Tahu

Freepik/pvproductions
Freepik/pvproductions
Intinya sih...
  • Orangtua perlu mengetahui tanda-tanda bayi mengalami kejang, seperti tidak merespon saat diajak bicara, kulit panas dan berkeringat, serta mata berputar ke belakang.
  • Langkah pertolongan pertama saat bayi kejang antara lain adalah menjauhkan benda berbahaya dari sekitar bayi, jangan menahan atau memindahkan posisi bayi, dan mendinginkan bayi setelah kejang berhenti.
  • Penyebab kejang pada bayi bisa disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri, kejang demam akibat demam tinggi, hidrosefalus akibat cedera otak, dan cerebral palsy.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Melihat si Kecil mengalami kejang bisa menjadi momen yang sangat menakutkan bagi orangtua. Tubuh bayi yang kecil tiba-tiba bergetar, mata menyipit, suhu tubuh meningkat,  sering kali membuat panik dan tidak tahu harus berbuat apa. Penting untuk mengetahui tindakan cepat untuk menangani saat bayi mengalami kejang.

Kejang pada bayi bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari demam tinggi (kejang demam), infeksi, hingga gangguan metabolik tertentu. Sebagian besar bayi akan pulih setelah kejang berakhir, tetapi langkah pertama orangtua dalam beberapa menit pertama sangatlah krusial. Mengetahui apa yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan, dapat membuat perbedaan besar dalam menjaga keselamatan si Kecil.

Berikut Popmama.com telah merangkum pertolongan pertama bayi saat kejang. Yuk, disimak dengan baik!

Tanda-Tanda Bayi Mengalami Kejang

Freepik
Freepik

Penting bagi orangtua untuk mengetahui tanda atau gejala saat bayi mengalami kejang. Dengan mengetahui tanda-tanda, orangtua dapat melakukan pertolongan pertama dengan sigap.

Berikut adalah tanda-tanda bayi mengalami kejang:

  • Bayi merespons dengan abnormal atau tidak merespon saat diajak bicara

  • Tangan bayi terkepal dan punggung melengkung

  • Kulit bayi panas, kemerahan, dan berkeringat

  • Jika bayi mengalami demam, suhu tubuh akan meningkat hingga lebih dari 38°C

  • Mengalami kedutan pada wajah

  • Mata bayi menyipit, terpaku, atau berputar ke belakang

  • Bayi meneteskan air liur dari mulut 

  • Bayi mengalami muntah-muntah

  • Kehilangan kendali kandung kemih atau usus

Langkah Pertolongan Pertama saat Bayi Kejang

Freepik/pvproductions
Freepik/pvproductions

Melihat si Kecil dalam kondisi kejang pastinya membuat orangtua panik. Namun, sikap tenang sangat diperlukan dalam menangani bayi kejang agar dapat berpikir jernih dan langsung melakukan tindakan pertolongan pertama.

Berikut adalah langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan saat bayi kejang:

  1. Singkirkan benda-benda yang mungkin berbahaya dari sekitar bayi. 

  2. Letakkan bantal, guling, atau bantalan lembut, seperti handuk yang digulung, di sekitar bayi. Ini bertujuan untuk melindungi bayi dari cedera saat kejang.

  3. Jangan menahan bayi atau memindahkan posisinya saat kejang, kecuali jika bayi berada dalam bahaya.

  4. Jangan memasukkan benda atau makanan ke dalam mulut bayi.

  5. Coba untuk memanggil bayi atau mengucapkan kata-kata menenangkan.

  6. Coba untuk mendinginkan bayi dengan melepaskan selimut dan mengganti pakaian menjadi satu lapis. Untuk melakukan hal ini, cobalah saat kejang pada bayi sudah berhenti. 

  7. Setelah kejang berhenti, letakkan bayi dalam posisi pemulihan untuk menjaga jalan napas tetap terbuka, jika mereka bernafas tetapi tidak responsif.

  8. Jika kejang tidak berhenti, segera bawa si Kecil ke dokter.

  9. Saat kejang berlangsung, usahakan untuk mendokumentasikan dan mencatat waktu berlangsungnya kejang untuk dikonsultasikan kepada dokter. 

Penyebab Bayi Kejang

Freepik
Freepik

Ada banyak penyebab kejang pada bayi, mulai dari demam, cedera kepala, hingga gejala infeksi. Berikut adalah beberapa penyebab kejang pada bayi yang dilansir dari Medical News Today:

  • Infeksi virus dan bakteri

    Ensefalitis virus menyebabkan peradangan otak dan kejang. Virus umum, seperti flu, dapat menyebabkan suhu tubuh bayi meningkat, sehingga meningkatkan risiko kejang demam pada bayi. 

    Selain itu, infeksi bakteri, khususnya bakteri streptokokus Grup B juga dapat menyebabkan kejang pada bayi. Bakteri ini dapat menyebabkan meningitis pada bayi, yang disertai kejang.

  • Kejang demam

    Bayi yang mengalami demam atau bersuhu tinggi dapat mengalami kejang demam. Kejang ini biasanya hanya berlangsung beberapa menit dan paling sering terjadi pada anak kecil, sekitar usia antara 6 bulan dan 5 tahun.

    Bayi yang mengalami kejang demam memiliki tanda-tanda seperti kehilangan kesadaran, gemetar tak terkendali pada lengan dan kaki, memutar mata, dan kedutan pada lengan dan kaki.

  • Hidrosefalus akibat cedera otak

    Ketika bayi menderita hidrosefalus, cairan serebrospinal (CSF) menekan otak. Kondisi ini adalah hal yang normal dan umum terjadi. Hidrosefalus juga kerap terjadi di dalam rahim, ketika dokter menggunakan forsep atau ekstraktor vakum untuk membantu melahirkan bayi. Hal ini dapat melukai kepala dan menyebabkan CSF menumpuk di otak.

  • Cerebral palsy

    Kejang adalah gejala umum dari cerebral palsy. Bayi yang menderita cerebral palsy akan kesulitan mengendalikan otot. Para peneliti tidak yakin penyebab pasti dari cerebral palsy, tapi hal ini terjadi pada beberapa bayi yang tidak menerima oksigen dengan cukup.

Nah, itulah langkah pertolongan pertama saat bayi kejang. Semoga bermanfaat untuk Mama dan Papa.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us

Latest in Baby

See More

Setiap Tonggak Pencapaian Tumbuh Kembang Bayi adalah Pencapaian Mama

18 Nov 2025, 17:59 WIBBaby