“Kalau bayi nggak dikasih gula tambahan, risiko penyakit saluran pernapasan seperti asma dan penyakit-penyakit paru-paru jauh lebih rendah,” tulis Felix, seperti yang dikutip Popmama.com dari Instagramnya, Rabu (5/11/2025).
Mengurangi Gula di 1000 HPK Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi Seumur Hidup

- Menurut penelitian, pembatasan gula pada 1000 HPK dapat menurunkan risiko asma hingga 25 persen dan menunda munculnya penyakit paru hingga 3,6 tahun lebih lama.
- Anak yang tidak diberi gula tambahan memiliki kapasitas paru-paru lebih baik serta rasio pernapasan yang lebih seimbang, meningkatkan daya tahan tubuh serta aktivitas sehari-hari.
- Pembatasan gula sejak masa awal kehidupan dapat menurunkan risiko penyakit metabolik di masa depan serta membantu tubuh menjaga kadar gula.
Seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK) atau periode emas sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun merupakan waktu penting yang menentukan masa depan kesehatan si Kecil. Dalam fase ini, pola makan dan asupan nutrisi yang tepat bisa memberi dampak jangka panjang terhadap pertumbuhan tubuh hingga fungsi organ vitalnya.
Felix Zulhendri, seorang peneliti di bidang gizi, makanan, dan biomedis yang juga dikenal sebagai pengusaha sekaligus content creator, baru-baru ini membagikan hasil penelitian menarik terkait konsumsi gula pada bayi lewat Instagram pribadinya, @felix.zulhendri.phd.
Pada unggahannya itu, Felix menjelaskan temuan dari The American Journal of Clinical Nutrition yang menunjukkan bahwa pembatasan gula tambahan di 1000 hari pertama kehidupan dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan saluran pernapasan anak hingga dewasa.
Yuk, simak penjelasan yang sudah Popmama.com rangkum berikut ini.
1. Risiko asma dan penyakit paru berkurang signifikan

Felix menjelaskan, anak yang tidak terpapar gula tambahan sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun memiliki risiko lebih rendah terkena asma dan penyakit paru obstruktif kronis (COPD) di usia dewasa.
Pembatasan gula sejak dini dapat menurunkan risiko asma hingga 25 persen dan menunda munculnya penyakit paru hingga 3,6 tahun lebih lama dibandingkan anak yang sering mengonsumsi gula tambahan.
2. Fungsi paru lebih sehat hingga dewasa

Selain menurunkan risiko penyakit, pembatasan gula juga berpengaruh pada fungsi paru yang lebih optimal di usia dewasa. Anak yang sejak dini tidak diberi gula tambahan memiliki kapasitas paru-paru lebih baik serta rasio pernapasan yang lebih seimbang.
Artinya, paru-paru mereka bekerja lebih efisien dalam menyerap oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida, faktor penting untuk daya tahan tubuh dan aktivitas sehari-hari.
3. Risiko diabetes dan tekanan darah tinggi ikut menurun

Felix juga menyoroti bahwa efek positif dari pembatasan gula tidak hanya terbatas pada sistem pernapasan. Kondisi seperti diabetes dan hipertensi hanya berkontribusi sekitar 18 persen terhadap efek perlindungan ini.
Namun, kebiasaan membatasi gula sejak masa awal kehidupan tetap dapat menurunkan risiko penyakit metabolik di masa depan. Ketika asupan gula lebih terkontrol, tubuh tidak perlu bekerja terlalu keras untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
4. Tubuh lebih kuat melawan peradangan

Konsumsi gula berlebih bisa memicu peradangan, termasuk di saluran pernapasan. Dengan tidak memberikan gula tambahan di masa 1000 HPK, Mama turut membantu menjaga respons imun dan keseimbangan mikrobiota usus si Kecil.
Hasilnya, si Kecil lebih tahan terhadap infeksi saluran napas seperti batuk, pilek, hingga bronkitis. Selain itu, kadar gula yang seimbang juga membantu menekan produksi zat pemicu peradangan dalam tubuh. Dengan sistem imun yang bekerja lebih efisien, si Kecil pun bisa lebih jarang sakit dan pulih lebih cepat ketika terkena infeksi ringan.
5. Kebiasaan makan sehat terbentuk sejak dini

Selain manfaat kesehatan jangka panjang, membatasi gula juga membantu anak lebih menghargai rasa alami makanan. Anak yang tidak terbiasa dengan rasa manis berlebihan cenderung lebih mudah menyukai buah, sayur, dan makanan bergizi lainnya.
Kebiasaan ini bisa terbawa hingga dewasa dan menjadi dasar pola makan sehat seumur hidup. Pola makan rendah gula di masa kecil terbukti dapat mengurangi risiko obesitas, menjaga kesehatan gigi, serta membantu anak mengenali sinyal lapar dan kenyang dengan lebih baik
Dengan membiasakan pola makan tanpa gula tambahan, Mama tidak hanya membantu si Kecil tumbuh lebih sehat, tapi juga memperkuat daya tahan tubuh serta melatihnya mengenal rasa alami dari makanan.
Jadi, mulai sekarang yuk, lebih cermat membaca label gula pada makanan dan minuman si Kecil agar kesehatannya tetap terjaga sampai dewasa nanti.



















