- Area di lipatan belakang lutut
- Ketiak
- Lipatan siku
- Pergelangan tangan
- Area leher
- Pelipis
- Sisi atas atau bagian dalam kaki
- Pangkal paha
Denyut Nadi Normal Bayi Usia 0-12 Bulan dan Cara Mengukurnya

Detak jantung atau denyut nadi bayi cenderung lebih tinggi dari orang dewasa karena kebutuhan pasokan darah mereka yang lebih tinggi.
Namun Mama tak perlu khawatir karena kecepatan denyut nadi bayi nantinya bisa melambat seiring waktu dan pertambahan usianya.
Meski begitu, setiap bayi pada tahap usia tertentu memiliki standar normal denyut nadi yang berbeda-beda, dan setiap orangtua perlu mengetahuinya demi alasan kesehatan si Kecil.
Nah, kali ini Popmama.com telah merangkum denyut nadi normal bayi usia 0-12 bulan dan cara mengukurnya. Disimak selengkapnya, yuk, Ma!
Denyut Nadi Normal Bayi Usia 0-12 Bulan

Melansir dari laman Benioff Children's Hospital, bayi baru lahir atau newborn hingga usia 1 bulan memiliki denyut nadi normal 70-190 denyut per menitnya.
Sementara itu, bayi usia 1 bulan ke atas hingga 11 bulan memiliki denyut nadi rata-rata 80-160 denyut setiap menitnya.
Sementara itu, bayi di atas 11 bulan atau menginjak usia 12 bulan memiliki rata-rata denyut nadi sekitar 80-130 denyut dalam 1 menit.
Cara Mengetahui Denyut Nadi Bayi yang Normal

Mama dapat menentukan normal atau tidaknya denyut nadi bayi ketika keadaan tubuh si Kecil sedang dalam kondisi rileks atau beristirahat.
Karena denyut nadi bayi bisa lebih lambat atau cepat dari biasanya tergantung pada kondisi dan aktivitas yang sedang dilakukannya.
Misalnya, jika tubuh si Kecil sedang demam, dehidrasi atau mengalami nyeri di bagian tubuh tertentu, denyut nadinya bisa lebih tinggi dari batas normalnya.
Hal ini pun memerlukan pengukuran lebih lanjut di area tubuh tertentu, agar Mama dapat menentukan penanganan selanjutnya dengan lebih tepat.
Bagian Tubuh Pengecekan Nadi Bayi

Menurut Benioff Children's Hospital, denyut nadi bayi dapat dicek pada area-area tubuh yang dilewati oleh pembuluh darah yang dekat dengan kulit bayi, seperti area berikut:
Cara Mengukur Denyut Nadi Bayi

Sebelum dilakukan pengukuran, usahakan untuk memposisikan si Kecil dalam keadaan beristirahat dan rileks (duduk/berbaring) dalam waktu sekitar 10 menit.
Lalu, berikan tekanan dengan jari telunjuk dan tengah di area-area tubuh yang dilewati pembuluh darah. Tekan dengan perlahan hingga Mama merasakan denyut nadi bayi.
Misalnya, pada daerah pergelangan, berikan tekanan pada daerah di bawah jempol. Sementara pada area leher, berikan tekanan di sisi jakun hingga denyut terasa.
Namun, pastikan saat mengecek denyut nadi bagian leher, Mama hanya menekan pada 1 sisi dan tidak pada 2 sisi secara bersamaan untuk menghindari tercekik.
Setelah menemukan denyut nadi, hitung denyutnya selama 1 menit penuh. Atau, hitung denyut selama 30 detik dan kalikan dengan 2. Hasilnya adalah denyut nadi per menit.
Kaitan Denyut Nadi dengan Kesehatan Bayi

Mengukur denyut nadi memberikan informasi penting terkait kesehatan bayi. Sebab perubahan ritme detak jantung normal yang signifikan dapat mengindikasikan masalah kesehatan.
Denyut nadi cepat bisa menandakan adanya infeksi. Dalam situasi darurat, denyut nadi dapat membantu menentukan apakah jantung bayi masih memompa.
Sementara denyut nadi yang sulit ditemukan bisa mengindikasikan adanya penyumbatan di arteri atau pembuluh darah, yang perlu tindakan medis.
Karena itulah, pengukuran denyut nadi dilakukan untuk membantu para orangtua menentukan tingkat keparahan penyakit dan kapan harus konsultasi dengan dokter.
Nah, demikian penjelasan seputar denyut nadi normal bayi usia 0-12 bulan dan cara mengukurnya. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Mama dan Papa, ya!
Baca juga:



















