Mengenal Gastroschisis, Kondisi Organ Bayi Berkembang di Luar Tubuh

Kondisi ini bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani

24 April 2022

Mengenal Gastroschisis, Kondisi Organ Bayi Berkembang Luar Tubuh
Canva/Jake Ryan

Gastroschisis merupakan sebuah gangguan atau cacat lahir di mana bayi lahir dengan kondisi usus mencuat keluar melalui lubang di dinding perut.

Kondisi ini perlu diwaspadai karena dapat mengancam jiwa bayi jika tidak mendapatkan perawatan sesegera mungkin.

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab bayi lahir dengan kondisi gastroschisis, salah satunya adalah pola hidup yang tidak sehat selama kehamilan.

Selain itu, masih ada faktor lain yang dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan kondisi gastroschisis.

Nah, kali ini Popmama.com akan membahas informasi seputar gastroschisis, kondisi organ bayi yang berkembang di luar tubuh, yang penting untuk Mama ketahui. Simak informasinya ya, Ma!

1. Apa itu gastroschisis?

1. Apa itu gastroschisis
www.cdc.gov
ilustrasi gastroschisis (CDC)

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), gastroschisis adalah cacat lahir yang terjadi pada dinding perut bayi yang menyebabkan usus berada di luar tubuh.

Biasanya usus keluar melalui lubang di samping pusar. Lubang tersebut bisa berukuran kecil atau besar dan terkadang organ lain ikut keluar, seperti usus halus, usus besar, lambung, hingga kantung empedu. 

Gastroschisis dapat terjadi pada awal kehamilan ketika otot-otot yang membentuk dinding perut bayi tidak terbentuk dengan sempurna.

Kemudian, terbentuk lubang yang memungkinkan usus dan organ lain keluar yang biasanya melalui sisi kanan pusar. Kondisi ini menyebabkan usus tidak terlindungi oleh cairan ketuban sehingga dapat menyebabkan usus iritasi atau bengkak.

Editors' Pick

2. Penyebab gastroschisis

2. Penyebab gastroschisis
Pexels/Mart Production

Sejauh ini, belum diketahui penyebab pasti kondisi gastroschisis pada bayi. Namun, beberapa kasus bayi yang mengalami gastroschisis ditunjukkan dengan adanya perubahan gen atau kromosom mereka.

Selain itu, gastroschisis juga dapat disebabkan oleh kombinasi gen dan faktor lain, seperti faktor yang berkaitan dengan pola hidup ibu selama kehamilan, apa yang ibu hamil makan atau minum, atau obat-obatan tertentu yang dikonsumsi selama kehamilan.

3. Faktor risiko gastroschisis

3. Faktor risiko gastroschisis
Freepik/yanalya

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti CDC telah menemukan bahwa ada beberapa faktor yang memengaruhi risiko bayi lahir dengan gastroschisis, di antaranya adalah:

  • Usia ibu hamil yang terlalu muda, atau masih remaja lebih berisiko melahirkan bayi dengan kondisi gastroschisis daripada ibu hamil yang lebih tua.

  • Ibu hamil yang mengonsumsi alkohol atau merokok lebih mungkin melahirkan bayi dengan gastroschisis.

  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan gastroschisis.

4. Prosedur diagnosis gastroschisis

4. Prosedur diagnosis gastroschisis
Pexels/Mart Production

Dilansir KidsHealth, ibu hamil biasanya tidak menunjukkan gejala khusus selama kehamilan saat mengandung bayi yang mengalami gastroschisis. Namun, gastroschisis dapat didiagnosis oleh dokter sebelum bayi lahir. 

Diagnosis selama kehamilan dapat dilakukan melalui pemeriksaan skrining (pemeriksaan prenatal) untuk memeriksa apakah bayi memiliki cacat lahir dan kondisi lainnya. Gastroschisis dapat ditandai dengan hasil abnormal pada tes skrining darah atau bisa juga terlihat saat dilakukan USG.

Namun, bila ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan prenatal, dokter baru dapat mendiagnosis gastroschisis saat bayi dilahirkan karena akan tampak bagian dari usus bayi berada di luar tubuh.

5. Pengobatan bayi dengan gastroschisis

5. Pengobatan bayi gastroschisis
Canva/Vidal Balielo Jr.

Pengobatan bayi yang memiliki kondisi gastroschisis adalah dengan melakukan pembedahan untuk menempatkan organ perut di dalam tubuh bayi.

Jika kondisi cacat gastroschisis kecil (hanya sebagian usus yang berada di luar perut), biasanya dapat ditangani dengan pembedahan setelah bayi lahir untuk mengembalikan organ ke dalam perut dan menutup lubangnya.

Namun, jika cacat gastroschisis cukup besar (banyak organ yang berada di luar perut), maka pengobatan akan dilakukan secara bertahap.

Organ yang berada di luar tubuh akan ditutupi dengan bahan khusus dan perlahan-lahan akan dimasukkan kembali ke dalam perut. Setelah semua organ dimasukkan kembali ke dalam perut, lubang tersebut akan ditutup.

Selain itu, bayi dengan gastroschisis juga membutuhkan perawatan lain, seperti menerima nutrisi melalui infus, antibiotik untuk mencegah infeksi, dan pengawasan yang ketat untuk mengontrol suhu tubuh mereka.

Nah, itulah informasi seputar gastroschisis, kelainan yang menyebabkan bayi memiliki organ pencernaan di luar tubuh. 

Gangguan atau cacat lahir pada bayi memang menakutkan karena bisa berakibat fatal. Maka dari itu, penting bagi Mama untuk cermat sebelum merencanakan kehamilan.

Selain itu, Mama harus menjaga pola hidup sehat dan rutin memeriksa kandungan ke dokter untuk mengetahui sejak dini jika ada gangguan kesehatan pada bayi.

Baca juga:

The Latest