Senangnya, di usia 5 minggu atau 1 bulan 1 minggu ini si Kecil mulai bisa tersenyum. Pada umumnya, senyuman pertama bayi terjadi di usia ini dan menjadi momen berharga yang tidak terlupakan bagi orangtua.
Pada usia ini, Mama dan si Kecil perlu melakukan kunjungan pertama dokter. Apa saja yang perlu dipersiapkan dan apa yang harus diperiksakan?
Periksa kesehatan tak hanya untuk bayi, melainkan juga untuk Mama. Setelah 40 hari melahirkan, dokter akan memastikan Mama sehat lahir dan batin, meliputi stres paska kelahiran hingga kehidupan 40 hari pertama sebagai orangtua.
Pemeriksaan pelvic akan dilakukan untuk meninjau adakah luka atau bengkak pada vagina dan rahim. Jika rahim Mama tidak ada masalah, pada waktu ini dokter mungkin juga menyarankan untuk melakukan tes pap smear untuk melihat kondisi perineum setelah melahirkan.
Pemeriksaan seputar payudara juga dilakukan untuk mengecek adanya masalah, misalnya penyumbatan atau infeksi seperti mastitis.
Konsultasikan pada dokter jika Mama mengalami perubahan suasana hati yang drastis atau stres yang terjadi terkait peran baru sebagai ibu dan kondisi rumah tangga pasca kelahiran si Kecil. Jika adanya indikasi post partum depression, dokter akan menyarankan Mama bertemu dengan terapis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Umumnya, cek kesehatan bayi dilakukan pada sepuluh hari setelah kelahirannya. Kemudian dilakukan setiap bulan pada bulan pertama dan kedua. Dilanjutkan bulan ke-empat, ke-enam, ke-sembilan dan bulan ke-12. Jika adanya indikasi masalah kesehatan, dokter akan meminta Mama lebih sering untuk melakukan cek kesehatan.
Penting untuk membawa bayi rutin melakukan cek kesehatan sesuai jadwal. Persiapkan segala pertanyaan yang ingin diajukan ke dokter. Catat semua informasi seputar berat badan dan tinggi badan bayi, jadwal vaksin atau pun informasi kesehatan lainnya.
Mama adalah orang yang paling mengerti kondisi bayi Mama, sementara dokter adalah ahli kesehatannya. Pastikan Mama dan dokter memiliki komunikasi yang baik. Jika Mama merasa tidak puas dengan pelayanan dokter, jangan ragu untuk mengungkapkannya dengan cara yang baik dan santun, demi perkembangan si Kecil. Tak masalah jika Mama mencari opsi dari dokter lain jika merasa komunikasi Mama dengan sang dokter mengalami jalan buntu.
Yang pasti, jangan ragu meminta saran dari dokter si Kecil dan tak perlu malu mengajukan pertanyaan karena tak ada pertanyaan konyol atau bodoh selama itu bertujuan untuk mengetahui kesehatan dan perkembangan bayi Mama.