- Meningkatkan rasa keterikatan. Aroma, khususnya, membantu meningkatkan perasaan yang mendorong rasa pengasuhan. Misalnya, mencium bayi melalui kontak kulit ke kulit membantu memicu pelepasan oksitosin (dikenal sebagai "hormon cinta") baik pada orangtua maupun bayi. Oksitosin mendorong perasaan keterikatan, kehangatan, relaksasi, dan, yang terpenting, ikatan.
- Menciptakan respons positif terhadap bayi. Respons positif kita terhadap bau bayi baru lahir sebagai mekanisme bertahan hidup evolusioner. Ini adalah mekanisme penting karena, seperti yang kita semua tahu, bayi baru lahir sebenarnya cukup mengganggu. Berada di dekat mereka memang sangat mengganggu, namun, bagi kebanyakan orangtua, itu adalah hal terindah di dunia. Jadi, evolusi telah memastikan adanya berbagai mekanisme untuk membentuk keterikatan ini dengan bayi. Bau badan tampaknya menjadi salah satu mekanisme keterikatan yang terbentuk sejak dini.
Sampai Usia Berapa Bayi Memiliki Wangi yang Khas?

- Minyak yang diproduksi oleh kelenjar sebasea bayi adalah penyebab aroma khas bayi baru lahir.
- Aroma tersebut menghilang dalam beberapa minggu setelah kelahiran karena tidak adanya vernix caseosa.
- Bau bayi baru lahir memainkan peran penting dalam membina ikatan emosional antara orangtua dan bayi.
Pernahkah Mama bertanya-tanya mengapa bayi wangi begitu harum dan punya wangi yang khas? Ini adalah kombinasi sains dan evolusi. Namun pada akhirnya, aroma itu ada untuk membantu orangtua menjalin ikatan dengan bayinya.
Jika Mama pernah mencium kepala bayi yang baru lahir, Mama pasti tahu—jika bayi punya wangi yang khas. Aroma bayi itu membuat orangtua tidak pernah puas untuk mencium si Kecil.
Fenomena aroma bayi baru ini begitu meluas sehingga membangkitkan rasa ingin tahu para peneliti, yang memutuskan untuk menelitinya. Ternyata, ada lebih banyak alasan di balik aroma bayi yang memabukkan ini daripada sekadar kekaguman orang tua—sains, biologi, evolusi, dan budaya semuanya berperan.
Tapi sampai kapan bayi memiliki wangi yang khas? Nah, untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasannya pada ulasan Popmama.com berikut ini, ya.

Mengapa Bayi Memiliki Wangi yang Khas?
Meskipun para ahli masih belum dapat menentukan alasan pastinya, konsensus umum adalah bahwa kulit bayi memainkan peran besar.
Menurut peneliti, bau bayi baru lahir berasal dari minyak yang diproduksi oleh kelenjar sebasea bayi. Kelenjar sebasea bertanggung jawab untuk memproduksi minyak kulit.
Lebih lanjut, penelitian menunjukkan bahwa bau bayi baru lahir tidak hanya disebabkan oleh cairan dan zat-zat persalinan—melainkan memiliki aroma khasnya sendiri.
Dalam sebuah studi tahun 2019, para peneliti menggunakan metode non-invasif untuk mengumpulkan bau dari kepala bayi baru lahir segera setelah lahir. Mereka membandingkan bau ini dengan bau dari cairan ketuban dan menemukan bahwa, meskipun memiliki beberapa komponen yang sama, bau kepala bayi memiliki susunan kimianya sendiri yang unik.

Sampai Kapan Bayi Memiliki Wangi yang Khas?
Aroma tersebut menghilang sepenuhnya dalam beberapa minggu setelah kelahiran. Ini menjelaskan mengapa wangi yang hanya bertahan sebentar ini hanya disebabkan oleh bayi baru lahir. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya vernix caseosa—zat putih seperti lilin yang terdiri dari lipid, protein, dan air yang melapisi bayi saat lahir—yang diyakini sebagai salah satu faktor utama penyebab bau bayi baru lahir.
Vernix caseosa berkembang selama trimester terakhir kehamilan dan mulai larut sekitar minggu ke-35, meninggalkan sisa-sisanya saat lahir.

Mengapa Orangtua Menyukai Wangi Bayi Baru Lahir?
Meskipun sains memang berperan, dari perspektif evolusi, manusia pada dasarnya terprogram untuk menikmati bau bayi.
Otak dan sistem neurologis kita diprogram untuk merespons bau tersebut secara positif. Tertarik padanya membantu kita menjadi lebih protektif terhadap keturunan kita. Hal ini berlaku untuk orangtua itu sendiri, tetapi juga untuk manusia lainnya. Kita semua merespons bayi baru lahir secara positif. Ini adalah respons evolusi yang sangat berkembang.
Alasan sosial dan budaya juga memengaruhi bagaimana bau bayi baru lahir dialami dan diinterpretasikan. Orang-orang suka berada di dekat, menggendong, dan mencium bayi. Ada banyak alasan mengapa, tetapi sebagai spesies, kita tertarik untuk melindungi anak-anak kecil. Itu salah satu alasannya.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Frontiers in Psychology mengungkapkan bahwa orang-orang dengan otak ovarium, khususnya, terpicu secara positif oleh bau bayi yang baru lahir.
Dalam studi ini, para peneliti mengamati 30 orang dengan ovarium—15 orang yang baru saja melahirkan dan 15 orang yang belum memiliki anak. Mereka diminta untuk mengidentifikasi berbagai aroma misterius, termasuk bau bayi baru lahir, sementara para peneliti memantau aktivitas otak mereka.
Peneliti menyelidiki bagaimana orangtua yang akan melahirkan akan bereaksi terhadap bau badan bayi yang baru lahir. Penting untuk diingat bahwa itu bukan bayi mereka sendiri, melainkan bayi lain. Yang ditemukan oleh peneliti adalah baik bagi orangtua baru maupun bukan orangtua, bau badan bayi ini mengaktifkan sirkuit penghargaan di otak, dan itu berbeda dari bau biasa.
Bau-bau umum biasanya mengaktifkan area spesifik lain di otak yang disebut area pemrosesan penciuman. Namun, bau bayi justru mengaktifkan pusat penghargaan, mirip dengan cara kerja makanan enak atau bahkan obat-obatan. Ini jauh lebih kuat bagi orangtua baru dibandingkan bagi bukan orangtua.
Temuan ini tampaknya mengonfirmasi apa yang selama ini diketahui orangtua—bahwa bau bayi yang baru lahir itu adiktif.

Aroma Bayi Baru Lahir Membantu Orangtua Mempererat Ikatan
Bau bayi baru lahir memainkan peran penting dalam membina ikatan emosional. Penampilan, senyum, aroma, dan semua hal yang dilakukan bayi mendorong kita untuk mengasuhnya. Orang dewasa merespons bayi secara positif. Itu semua bagian dari proses membangun ikatan.
Aroma manis dan menenangkan ini disukai oleh orangtua di mana pun karena berbagai alasan, mulai dari alasan ilmiah dan biologis hingga evolusi dan psikologis. Ini adalah respons bawaan. Ini dipadukan dengan perasaan yang sebenarnya terhadap si Kecil, tetapi ada juga aspek sosial dan budaya. Biologi kita memberi tahu kita untuk melakukan ini, tetapi fungsi dan proses sosial tingkat tinggi kita memberi tahu kita untuk melindungi dan mencintai bayi yang baru lahir."
Berikut adalah beberapa alasan mengapa aroma bayi baru lahir menyatukan orangtua dengan bayi:
Nah, sekarang Mama sudah mengetahui sampai kapan bayi memiliki wangi yang khas. Apakah Mama juga suka mencium wangi khas bayi?



















