5 Tanda Serius Organ Hati Bayi Bermasalah

Hati merupakan salah satu organ vital pada tubuh manusia yang menjalankan fungsi untuk membuang racun. Selain itu, hati juga berperan untuk memecah lemak sebagai sumber energi dan menstabilkan kadar gula darah. Maka itu, fungsi hati sangatlah penting dalam tubuh manusia.
Tetapi, organ tubuh yang satu ini pun dapat mengalami malfungsi. Bukan hanya terjadi pada orangtua, melainkan juga pada bayi. Bayi yang dilahirkan dengan kelainan hati biasanya terlihat normal pada awalnya. Tetapi, gejala-gejala adanya masalah dengan hati mulai muncul di bulan pertama setelah kelahirannya. Jika tidak terdeteksi sejak dini, maka bayi bisa mengalami gagal hati yang fatal bahkan mengakibatkan kematian.
Lalu, apa saja tanda-tanda adanya masalah pada organ hati bayi yang perlu Mama ketahui sejak dini? Berikut Popmama.com merangkum lima tandanya, dilansir dari livestrong.com.
1. Air seni berwarna gelap pekat

Air seni bayi normal berwarna kuning pucat dan bening. Namun, pada bayi dengan masalah hati, air seninya akan berwarna gelap dan pekat. Ini akibat penumpukan bilirubin pada aliran darah yang disaring menjadi air seni. Tes air seni dapat dilakukan untuk mengetahui secara pasti penyebab warna gelap di urine bayi ini.
2. Warna feses pucat

Warna feses pucat, abu-abu atau menyerupai warna tanah lempung merupakan indikasi adanya masalah pada organ hati bayi. Normalnya, bayi membuang bilirubin melalui saluran pencernaannya, sehingga fesesnya berwarna kekuningan. Tetapi bayi dengan penyakit hati memiliki saluran empedu yang tidak normal atau tidak ada filter dari hati ke usus. Akibatnya, bilirubin masuk ke saluran pencernaan sehingga feses menjadi pucat.
3. Pembengkakan hati

Ketika bayi dilahirkan dengan kondisi hati yang bermasalah, kerusakan akan perlahan meningkat selama beberapa minggu pertama kehidupannya. Ketika hal ini terjadi, hati akan bengkak. Biasanya ditandai dengan perut bagian atas yang keras dan biasanya terdeteksi lewat pemeriksaan fisik rutin.
4. Pembengkakan perut

Penumpukan cairan di rongga perut diakibatkan pelebaran pembuluh darah dan ketidakseimbangan elektrolit. Pembengkakan ini disebut asites. Jika perut bayi membengkak, masalah pada organ hati merupakan masalah yang biasanya menjadi kecurigaan dokter.
5. Jaundice atau sakit kuning

Penyakit kuning pada bayi tampak pada menguningnya kulit dan mata. Banyak bayi baru lahir yang sehat mengalami penyakit kuning. The Children's Liver Disease Foundation menyatakan, 90 persen bayi baru lahir mengalami beberapa tingkat penyakit kuning. Kondisi ini akan berlangsung selama dua sampai tiga hari pertama kehidupan, tetapi bisa sembuh dalam dua minggu pertama.
Penyakit kuning yang bertahan lebih dari dua minggu bisa jadi membahayakan. Dokter akan merekomendasikan tes bilirubin agar bisa menentukan kondisi tersebut disebabkan oleh masalah hati.
Menurut National Institute of Health, penyakit hati yang disebut atresia bilier, terjadi pada satu dari 10.000 hingga 15.000 kelahiran hidup. Karena penyakit hati yang tidak terdiagnosis sejak dini dapat berakibat fatal, penting bagi orangtua mempelajari tanda-tandanya supaya bayi mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat.



















