Anak Batuk Pilek, Bolehkah Diuap Pakai Air Panas?

Meskipun terkesan menenangkan, meletakkan anak terlalu dekat dengan baskom berisi air panas sangat berbahaya. Terutama saat orangtua mudah lelah atau lengah. 

Dikutip dari website Klinik Dokter Apin, Jakarta, studi menunjukkan bahwa terapi uap di rumah merupakan salah satu penyebab utama luka bakar pada anak. Risikonya bahkan bisa menyebabkan kerusakan kulit berat dan memerlukan perawatan intensif.

Uap panas memang dapat memberikan efek nyaman sementara seperti melembapkan saluran napas, namun tidak mempercepat kesembuhan batuk pilek yang disebabkan oleh virus. 

Hidup anak yang mampet tetap bisa merasa tersumbat lagi setelahnya. Hal itu juga berlaku sama dengan dahak yang tidak encer, tidak serta-merta bisa langsung keluar karena diuap panas. Sementara itu, laporan medis menunjukkan bahwa kasus luka bakar akibat inhalasi uap kerap muncul secara serius.

Daripada mengandalkan uap panas, beberapa alternatif seeprti dikutip dari Parents, yang terbukti efektif dan lebih aman untuk anak antara lain:

• Humidifier atau vaporizer (dengan uap dingin) untuk melembapkan udara sekitar anak.

• Saline nasal spray dan suction bulb digunakan untuk membantu mengeluarkan ingus, terutama pada bayi.

• Percikan uap dari pancuran mandi air hangat, dengan pengawasan penuh, relatif lebih aman dibandingkan uap dari baskom panas langsung.

• Terapi uap air panas memang kerap digunakan sebagai trik rumahan untuk meredakan batuk pilek, tetapi risikonya jauh lebih besar dibanding manfaatnya. Lebih baik pilih metode yang aman dan sudah terbukti secara medis. 

Kalau batuk pilek tak kunjung membaik dalam seminggu atau semakin berat, jangan ragu berkonsultasi ke dokter anak ya, Ma!