Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Jangan Kaget! Bayi Sehat Bisa Kentut hingga 21 Kali Sehari

Pinterest.com/bbmundo
Pinterest.com/bbmundo

Kentut sering kali dianggap hal sepele, tapi saat terjadi pada bayi, banyak orangtua bertanya-tanya, normal nggak sih kalau bayi kentut terus? Apalagi kalau frekuensinya dirasa terlalu sering banget dalam sehari. Bisa bikin Mama khawatir.

Padahal faktanya, kentut justru bisa jadi tanda bahwa pencernaan bayi sedang bekerja dengan baik. Seiring sistem cerna yang masih berkembang, gas di dalam perut bayi memang lebih mudah terbentuk dan dikeluarkan lewat kentut. Wajar kalau bayi bisa kentut berkali-kali dalam sehari tanpa disertai masalah serius.

Nah, biar Mama nggak bingung dan tahu kapan perlu waspada, Popmama.com  sudah merangkum informasi lengkapnya tentang kentut pada bayi dan cara mengatasinya kalau dirasa berlebihan. Yuk, simak sama-sama!

Apakah Bayi Sering Kentut Tergolong Normal?

Pinterest.com/jenniferesla
Pinterest.com/jenniferesla

Salah satu alasan kenapa bayi sering kentut adalah karena sistem pencernaannya masih dalam tahap perkembangan. Artinya, kerja usus dan lambung si Kecil belum seefisien orang dewasa, jadi gas lebih mudah terbentuk dan menumpuk di perut.

Selain itu, saat bayi menyusu lewat ASI maupun botol, bayi juga bisa dan tanpa sadar menelan udara. Sehingga udara dapat masuk dan kemudian membentuk gas yang keluar nya lewat kentut. Tak, hanya saat menyusu, bayi yang sering menangis juga bisa menghasilkan udara yang ikut masuk kedalam perut. Sehingga dari banyaknya udara yang tertelan, makin besar kemungkinan bayi kentut lebih sering. 

Jadi, selama bayi nggak rewel berlebihan, perutnya nggak kembung sampai terasa keras saat dipegang, dan buang gasnya nggak disertai tanda sakit. Bayi kentut sebanyak 13-21 kali dalam sehari itu masih tergolong normal dan sehat.

Penyebab Bayi Lebih Sering Kentut

Pinterest.com/jessicahaderlie
Pinterest.com/jessicahaderlie

Walaupun kentut pada bayi itu normal, ada beberapa hal yang bisa bikin frekuensinya jadi lebih sering dari biasanya. Yuk, cek penyebab umumnya berikut ini:

  • Menelan terlalu banyak udara saat menyusu: Baik saat menyusu langsung maupun pakai botol, bayi bisa menelan udara tanpa sadar, apalagi kalau posisi menyusunya kurang pas. Maka udara bisa menumpuk di dalam perut dan keluar lewat kentut. 

  • Tangisan yang terlalu lama: Saat bayi menangis kencang, mereka juga bisa menelan udara. Dan kalau tangisan berlangsung lama, maka gas yang masuk ke perut juga akan semakin banyak. 

  • Kelebihan atau intoleransi laktosa: Beberapa bayi bisa sensitif terhadap laktosa dalam susu, baik dari ASI maupun susu formula. Hal ini juga bisa menyebabkan gas berlebihan dan membuat bayi lebih sering kentut. 

  • Sistem pencernaan yang masih berkembang: Karena usus bayi belum bekerja seefektif orang dewasa, proses pencernaan bisa menghasilkan lebih banyak gas.

  • Efek dari makanan Mama: Kalau Mama menyusui, makanan yang Mama konsumsi juga bisa mempengaruhi si Kecil. Makanan seperti brokoli, kol, atau kacang-kacangan yang Mama makan bisa bikin perut bayi lebih bergas.

Cara Membantu Mengurangi Gas pada Bayi

Pinterest.com/actuallyaussie
Pinterest.com/actuallyaussie

Kalau Mama merasa si Kecil terlalu sering kentut atau tampak nggak nyaman karena perutnya kembung, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu mengurangi gas dalam perut bayi:

  1. Pastikan posisi menyusu sudah tepat: Saat menyusui, pastikan mulut bayi menempel dengan baik pada puting atau dot agar tidak banyak udara yang ikut tertelan. Coba gendong bayi sedikit tegak saat menyusu supaya udara nggak mudah masuk.

  2. Sendawakan bayi setelah menyusu: Ini penting banget, Ma. Menyendawakan bayi bisa membantu mengeluarkan udara yang tertelan saat menyusu, sehingga nggak menumpuk jadi gas di perut.

  3. Pijat perut bayi dengan lembut: Mama bisa memijat bagian perut si Kecil secara perlahan dengan gerakan melingkar searah jarum jam. Pijatan ini bisa membantu meredakan kembung dan mendorong gas keluar lebih cepat.

  4. Lakukan tummy time: Selain bagus buat perkembangan otot, tummy time juga bisa bantu gas keluar dari perut bayi. Lakukan beberapa menit setiap hari saat bayi sedang aktif dan dalam pengawasan.

  5. Perhatikan jenis makanan (kalau bayi sudah MPASI): Kalau bayi sudah mulai makan, beberapa jenis makanan bisa bikin perutnya lebih bergas, seperti brokoli, kol, atau kacang-kacangan. Coba perhatikan reaksi bayi setelah makan, dan sesuaikan kalau perlu.

Dengan langkah-langkah sederhana ini, Mama bisa bantu si Kecil merasa lebih nyaman dan mengurangi frekuensi kentut yang bikin khawatir.

Kentut Bayi yang Perlu Diwaspadai

Pinterest.com/vitaliacz
Pinterest.com/vitaliacz

Meskipun kentut adalah hal yang wajar, ada beberapa kondisi yang perlu Mama waspadai kalau frekuensinya terasa berlebihan atau disertai gejala lain. Berikut tanda-tanda kentut bayi yang sebaiknya diperhatikan:

  • Perut bayi tampak kembung dan keras: Kalau perut si Kecil terasa keras saat disentuh dan terlihat membuncit, bisa jadi ada penumpukan gas yang bikin nggak nyaman.

  • Bayi rewel terus-menerus: Bayi yang terlalu sering kentut dan tampak gelisah, menangis terus, atau kesulitan tidur bisa jadi sedang merasa perutnya nggak enak karena gas.

  • Kentut disertai diare atau sembelit: Kentut yang disertai perubahan pola BAB seperti diare berkepanjangan atau malah susah BAB juga patut diwaspadai, karena bisa jadi ada gangguan pencernaan.

  • Ada bau kentut yang sangat menyengat dan tidak biasa: Bau kentut bayi memang biasanya nggak terlalu tajam. Tapi kalau baunya sangat menyengat dan muncul terus-menerus, bisa jadi tanda bahwa ada makanan atau zat yang nggak cocok di perut bayi.

  • Berat badan bayi sulit naik: Kalau gas berlebihan membuat bayi tidak nyaman saat menyusu atau jadi malas makan, ini bisa mempengaruhi pertumbuhannya.

Jadi, bayi sering kentut bukan tanda bahaya, justru tanda pencernaannya bekerja dengan baik, Ma. Namun, jika Mama menemukan kecurigaan pada si Kecil, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us

Latest in Baby

See More

Dongeng untuk Bayi: Kisah Beruang Madu yang Mencuri Makanan

05 Des 2025, 19:20 WIBBaby