ASI Deras tapi Bayi Rewel, Apa penyebabnya?

- Aliran ASI terlalu kencang membuat bayi kesulitan mengatur ritme menyusu dan tersedak, gelisah, atau bahkan menangis.
- Perut bayi merasa kembung atau penuh gas karena aliran ASI yang deras membuat bayi mudah menelan udara.
- Saat mengisap ASI deras, bayi menelan lebih banyak udara dan harus dikeluarkan lewat sendawa untuk mengurangi rasa tidak nyaman.
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Ma, pernah nggak sih Mama merasa bangga karena ASI keluar deras, tapi justru si kecil jadi rewel, tersedak, atau bahkan menarik diri saat menyusu? Kalau iya, Mama tidak sendiri karena banyak Mama menyusui mengalami hal serupa.
Yuk, simak penjelasan berikut yang sudah dirangkum oleh Popmama.com mengenai penyebab bayi rewel padahal ASI keluar deras, supaya Mama tahu apa penyebabnya dan bagaimana solusi yang bisa dicoba!
1. Aliran ASI terlalu kencang

Ma, ASI yang keluar terlalu cepat ternyata bisa bikin bayi kaget sehingga dapat membuatnya menjadi tersedak atau sulit mengaturnya saat menghisap. Akibatnya, si kecil menjadi gelisah, sering melepaskan payudara, atau bahkan menangis.
Kondisi ini biasanya terjadi pada Mama dengan produksi ASI yang sangat banyak atau jika Mama menunda menyusui sehingga ASI menjadi menumpuk, lalu keluar sangat deras ketika akhirnya diberikan.
Ciri-ciri yang sering tampak biasanya bayi batuk, tersedak, sering rewel, dan terkadang muntah ASI karena tak sanggup mengatur aliran susu masuk ke mulutnya.
2. Perut bayi merasa kembung atau penuh gas

Aliran ASI yang deras membuat bayi mudah menelan udara. Udara yang masuk ke perut akan menimbulkan rasa begah atau kembung sehingga membuat bayi menjadi rewel dan gelisah.
Ciri-cirinya bayi tampak tidak nyaman, menarik-narik kakinya, atau sering tiba-tiba menangis meski mulut sudah lepas dari payudara. Kadang juga sering buang angin atau sendawa.
Jika si Kecil sering mengalami tanda-tanda serupa, sebaiknya Mama dapat membantu bayi bersendawa selama dan sesudah menyusu untuk mengurangi rasa penuh di perutnya.
3. Si Kecil ingin bersendawa

Saat mengisap ASI deras, bayi menelan lebih banyak udara. Udara tersebut harus dikeluarkan lewat sendawa.
Jika tidak, bayi merasa tidak nyaman lalu jadi rewel dan sulit tidur. Bayi yang terus gelisah sesudah menyusu, kadang meronta atau tidak nyaman jika langsung ditidurkan tanpa dikasih jeda untuk bersendawa.
Kondisi ini adalah sinyal jelas bahwa ia menelan udara saat menyusu dan hal itu wajar, Ma.
Tidak semua bayi bisa sendawa sendiri, jadi bantuan Mama sangat penting agar gas yang terjebak bisa keluar, si Kecil pastinya lebih nyaman, dan terhindar dari kembung atau gumoh yang membuatnya makin rewel.
5. Bingung puting

Jika si kecil sering menyusu antara langsung atau menggunakan botol, ia bisa mengalami bingung puting karena gerakan mengisap dan kecepatan aliran dot yang cepat berbeda jauh dengan payudara, dan kondisi ini bisa memengaruhi kenyamanan saat menyusu.
Mama mungkin melihat si Kecil sulit menempel pada payudara, atau mungkin rewel ketika aliran ASI tidak sekencang saat pakai dot, bahkan menolak menyusu langsung meski sebelumnya lancar.
Penyebab ini semua karena aliran susu dari dot biasanya lebih mudah dan konsisten, sedangkan di payudara bayi perlu teknik hisap yang lebih kompleks, terutama saat aliran bisa sangat deras atau justru lambat.
Perbedaan ini membuat bayi gampang prefer botol dan kesulitan kembali ke pola menyusu alami .
6. Growth spurt atau perkembangan fisik

Di masa growth spurt atau pertumbuhan fisik, tubuh si Kecil tumbuh sangat cepat sehingga ia butuh menyusu lebih sering dan banyak. Walau ASI Mama deras, bayi tetap bisa rewel karena merasa lapar terus menerus atau karena tubuhnya sedang beradaptasi dengan lonjakan pertumbuhan.
Biasanya bayi tampak tidak pernah puas saat menyusu, sering menangis minta susu lagi, dan pola tidurnya terganggu, entah jadi sering bangun atau justru lebih sering tidur sebentar.
Itu wajar kok, Ma, karena pada saat itu proses pertumbuhan fisik besar sedang berlangsung. Biasanya terjadi pada usia 7-10 hari, 2-3 minggu, 4-6 minggu, 3 bulan, dan seterusnya.
Selain itu, faktor seperti tumbuh gigi, stres atau perubahan lingkungan dan gangguan kesehatan lainnya bisa membuat proses menyusu menjadi tidak nyaman bagi bayi.
7. Kunci menghadapi bayi rewel meski ASI deras

Menghadapi bayi rewel saat aliran ASI deras memang bisa bikin Mama galau. Tetapi dengan langkah-langkah yang tepat, suasana menyusui bisa kembali nyaman dan menyenangkan. Berikut beberapa kunci menghadapi situasi ini yang bisa Mama terapkan sehari-hari:
Pahami pola rewel si kecil, Mama dapat amati waktu dan pola kerewelan bayi dan catat mengenai perubahan perilaku bayi.
Lakukan evaluasi mengenai aliran ASI, Jika ASI mama terasa sangat deras di awal menyusui, coba untuk perah sedikit sebelum si kecil mulai menyusu, Ini membantu mengurangi tekanan aliran sehingga bayi lebih nyaman.
Cobalah posisi menyusui yang membuat aliran ASI tidak langsung masuk ke mulut bayi secara cepat, misalnya posisi menyusui setengah duduk atau dengan bayi sedikit tegak.
Rutin sendawakan si kecil untuk mengeluarkan udara yang tertelan sehingga bisa mengurasi rasa tidak nyaman karena gas di perut.
Jangan paksa bayi menyusu jika terlihat sudah kenyang, menolak payudara, atau memalingkan wajah, biarkan bayi memutuskan kapan ia ingin berhenti menyusu sesuai kebutuhannya.
Jika memungkinkan, hindari terlalu sering berpindah antara menyusui langsung dan menggunakan botol untuk mengurangi risiko bingung puting. Usahakan lebih sering menyusui secara langsung agar si kecil terbiasa dengan variasi aliran ASI Mama.
Pantau secara berkela mengenai kesehatan dan kondisi bayi.
Tetap tenang dan sabar.
Dalam perjalanan menyusui, setiap Mama pasti ingin memberikan yang terbaik untuk si kecil. Namun, wajar jika kadang muncul pertanyaan “ASI deras tapi bayi tetap rewel, apa penyebabnya?” karena banyak faktor yang bisa menjadi pemicunya, mulai dari aliran ASI yang terlalu cepat, posisi menyusui, hingga kondisi tumbuh kembang bayi itu sendiri.
Kuncinya, jangan mudah panik, Ma. Kenali tanda serta kebutuhan si Kecil, atur strategi dengan mencoba berbagai posisi menyusui, bantu bayi bersendawa, serta ciptakan suasana menyusui yang nyaman dan tenang.
Jika bayi masih sering rewel meski berbagai cara telah dilakukan, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan yang lebih serius.
Ingat, setiap proses menyusui punya dinamika tersendiri. Tetap percaya pada insting Mama, lakukan yang terbaik, dan yakinlah jika Mama pasti bisa melewati fase ini dengan penuh cinta.