Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

5 Kebiasaan Parenting yang Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan Anak

Unsplash/Alexander Dummer
Unsplash/Alexander Dummer

Setiap orangtua berharap agar anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik. Ada beragam cara dilakukan, mulai dari mengajari si Kecil sejak lahir hingga memberikan makanan yang kaya nutrisi.

Namun ternyata, orangtua mungkin melakukan beberapa kebiasaan parenting yang tanpa disadari bisa berefek kurang baik bagi anak. Tentu saja, sebagai orangtua, Mama tidak ingin kebiasaan orangtua malah memengaruhi kesehatan si Kecil, ya.

Tapi apa saja kebiasaan parenting yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan anak? Nah, informasinya sudah Popmama.com rangkum pada ulasan berikut ini, ya.

Semoga bisa membantu Mama dalam mengasuh si Kecil!

Pexels/Kaboompics.com
Pexels/Kaboompics.com

1. Membiarkan anak sering begadang

Seperti yang Mama ketahui, bayi membutuhkan tidur yang cukup dan berkualitas selama masa tumbuh kembangnya. Namun, banyak orangtua yang mengeluhkan jika si Kecil suka begadang. Dilansir dari unggahan dr. Yuni Astria Sp. A., di laman Instagram pribadinya @dryunianak, bayi dan anak kecil memerlukan jam tidur yang konsisten setiap harinya.

dr. Yuni menyarankan agar si Kecil mendapatkan tidur yang cukup setidaknya sekitar 9-12 jam sehari (sesuai usianya). Tujuannya adalah untuk pemeliharaan daya tahan tubuh dan pertumbuhan fisik yang optimal, menghilangkan kelelahan, meningkatkan fokus dan konsentrasi, serta konsolidasi memori. Bila bayi tidak cukup tidur, maka hal-hal tersebut tidak akan terpenuhi, Ma.

Ilustrasi camilan (freepik.com)
Ilustrasi camilan (freepik.com)

2. Mengatasi masalah makan anak dengan pemberian makanan dan minuman kemasan

Bayi yang sulit makan tentu menjadi masalah yang membuat mama khawatir. Salah satu cara untuk mengatasinya, orangtua mungkin memberikan makanan dan minuman kemasan. Asal bayi kenyang dan mau buka mulut. Padahal, menurut dr. Yuni, hal ini pun bisa memengaruhi kesehatan anak, lho.

Hindari menjadikan snack atau camilan sebagai jurus pertama membuat si Kecil buka mulut untuk makan. Semakin tinggi asupan makanan dan minuman kemasan, maka biasanya semakin rendah asupan serat, sayur, buah, vitamin A dan C yang diterima oleh si Kecil lewat makanan. Jangan lupa, makanan dan minuman kemasan pun mungkin mengandung gula serta garam yang melebihi anjuran usia.

Bila bayi dan anak kecil terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman kemasan, maka ia berisiko mengalami kekurangan banyak nutrisi. Akhirnya, hal tersebut bisa berefek pada masalah berat badan dan daya tahan tubuhnya sehingga menyebabkan si Kecil lebih mudah sakit, Ma.

ilustrasi bayi menari (freepik.com/freepik)
ilustrasi bayi menari (freepik.com/freepik)

3. Tidak membuat jadwal yang konsisten untuk si Kecil

Salah satu kesalahan parenting yang harus dihindari adalah orangtua tidak membuat jadwal yang konsisten untuk si Kecil. Misalnya waktu makan, waktu istirahat, hingga waktu bermain.

dr. Yuni menyarankan agar orangtua mengusahan agar si Kecil memiliki rutinitas bermain di luar rumah dengan total 60 menit setiap hari secara bertahap.

Anak yang kurang beraktivitas fisik lebih berisiko mengalami:

  • Kecanduan gadget,

  • Masalah postur tubuh, kekuatan otot dan tulang,

  • Masalah tidur,

  • Gangguan kesehatan fisik maupun mental.

Desain tanpa judul(7).jpg
Pexels/Christian V

4. Membiarkan anak terlalu banyak bermain gadget dibandingkan aktivitas fisik bersama

Gadget mempermudah hidup kita. Di sisi lain, penggunaan gadget juga memiliki dampak negatif, Ma. Sebagian orangtua menggunakan gadget untuk membuat anak lebih tenang. Padahal, ini bisa menimbulkan dampak negatif bagi tumbuh kembang si Kecil, lho.

Rutin berolahraga atau bergerak dapat membantu merangsang pelepasan zat kimia di otak. Seperti dopamin, serotonin, serta endorfin. Ketiganya merupakan hormon yang dapat membuat bahagia sehingga meminimalkan stres dan depresi.

Untuk membantu orangtua, berikut contoh aktivitas fisik untuk anak sesuai dengan usianya:

  • Usia 0-3 bulan: tummy time.

  • Usia 4-12 bulan: bermain berguling, duduk, merangkak, meraih dan menggenggam benda.

  • Usia 1-3 tahun: lempar tangkap bola, memanjat, melompat, dan bersepeda.

  • Usia 4-6 tahun: bermain bola (olahraga berkelompok), berlari, hingga berenang.

Pexels/Tima Miroshnichenko
Pexels/Tima Miroshnichenko

5. Orangtua sering tidak memberikan contoh secara langsung

Anak belajar banyak dari orangtuanya, Ma. Ia pun melihat contoh dari segala tindakan orangtua. Nah, bila orangtua tidak memberikan contoh, bagaimana si Kecil bisa tumbuh dan berkembang?

Misalnya, jika orangtua ingin si Kecil suka belajar atau membaca, pastikan orangtua juga menunjukkan kesukaan untuk membaca. Mama juga bisa mengajak si Kecil membaca. Membaca juga bisa dijadikan rutinitas sebelum tidur.

Si Kecil suka jerit-jerit saat marah? Apakah ia melihat contoh dari orangtuanya? Bila Mama ingin si Kecil tidak berteriak saat marah, orangtua pun harus tenang saat menghadapi anak.

Bila orangtua tidak ingin anak menjadi perokok kelak, maka orangtua pun harus menghindari merokok di depan anak atau bahkan lebih baik lagi jika berhenti merokok.

Jika orangtua ingin anak bisa meminta maaf bila melakukan kesalahan, orangtua juga harus belajar untuk mengakui kesalahan dan minta maaf pada anak, ya.

Itu tadi berbagai kebiasaan parenting yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan anak. Setiap orangtua pasti menginginkan si Kecil tumbuh dan berkembang dengan baik. Namun, kadang, orangtua mungkin melakukan kesalahan. Bila orangtua pernah melakukan hal di atas, yuk, mulai dihilangkan beberapa kebiasaan jelek.

Semua ini demi tumbuh kembang si Kecil, ya, Ma!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us

Latest in Baby

See More

Anak GTM? Ini Peran Papa agar si Kecil Tidak Menolak Makan

05 Des 2025, 10:07 WIBBaby