Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

11 Alasan Kenapa Bayi Susah Tidur dan Cara Mengatasinya

Bayi tiduran .png
Pinterest.com/valerylightphoto
Intinya sih...
  • Bayi belum mengenali perbedaan siang dan malam- Ciptakan perbedaan suasana antara siang dan malam untuk membantu bayi mengenali pola tidur secara alami.
  • Bayi sedang sakit- Pastikan bayi tetap nyaman, berikan ASI atau cairan cukup, bantu bersihkan hidungnya, dan konsultasikan ke dokter jika perlu.
  • Bayi sedang tumbuh gigi- Bantu meredakan rasa tak nyaman dengan memberikan teether dingin yang aman atau konsultasikan ke dokter anak untuk penanganan tambahan yang aman.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tidur nyenyak sangat penting bagi tumbuh kembang bayi. Tapi kenyataannya, banyak Mama yang harus begadang karena si Kecil rewel atau susah sekali diajak tidur. Padahal, bayi yang cukup tidur akan lebih tenang, ceria, dan perkembangan otaknya pun jadi lebih optimal.

Masalah tidur pada bayi bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kondisi fisik, rasa tidak nyaman, hingga faktor lingkungan. Setiap bayi juga punya pola tidur yang unik, jadi penting bagi Mama untuk mengenali penyebabnya lebih dalam agar bisa menemukan solusi yang tepat.

Nah, supaya Mama nggak bingung, berikut ini Popmama.com rangkum, beberapa alasan kenapa bayi susah tidur dan cara mengatasinya.

1. Bayi belum mengenali perbedaan siang dan malam

Bayi banyak tidur di siang hari .png
Pinterest.com/jessloubrooke

Di minggu-minggu pertama kehidupannya, bayi belum memahami perbedaan antara siang dan malam. Akibatnya, mereka bisa tidur lebih lama di siang hari dan justru terjaga saat malam tiba. Ini tentu membuat Mama kelelahan karena pola tidur bayi terasa terbalik. Kondisi ini sangat wajar karena ritme sirkadian atau jam biologis tubuh bayi belum terbentuk. Butuh waktu dan bantuan dari Mama untuk membantunya mengenali kapan waktu untuk aktif dan kapan saatnya tidur.

Cara mengatasinya: Ciptakan perbedaan suasana antara siang dan malam. Saat siang, ajak bayi bermain di tempat terang, bukakan tirai, dan beri stimulasi ringan. Saat malam, jaga suasana tetap redup, tenang, dan minim interaksi. Seiring waktu, bayi akan mulai mengenali pola siang dan malam secara alami.


2. Bayi sedang sakit

Bayi sedang demam .png
Pinterest.com/albawaba_arabic

Saat sedang sakit, tubuh bayi tentu merasa tidak nyaman. Hidung tersumbat, batuk, demam, atau sakit perut bisa membuatnya sulit tidur nyenyak. Bahkan gangguan ringan seperti pilek pun bisa membuat bayi terbangun berkali-kali atau menangis saat dibaringkan.

Karena belum bisa mengungkapkan rasa sakitnya dengan kata-kata, bayi biasanya menunjukkan ketidaknyamanan lewat tangisan, rewel, atau menolak tidur. Kondisi ini bisa membuat Mama ikut kelelahan karena harus terus menenangkan si Kecil.

Cara mengatasinya: Pastikan bayi tetap nyaman dan berikan ASI atau cairan cukup, bantu bersihkan hidungnya jika tersumbat, dan pantau suhu tubuhnya. Bila perlu, dikonsultasikan ke dokter untuk penanganan yang tepat. Mama juga bisa menenangkan si Kecil dengan pelukan hangat atau menemani tidur lebih dekat selama masa pemulihan.

3. Bayi sedang tumbuh gigi

Bayi tumbuh gigi.png
Pinterest.com/4kidspoint

Proses tumbuh gigi bisa membuat bayi merasa tidak nyaman, terutama di area gusi. Rasa nyeri, gatal, atau tekanan di gusi sering kali membuat bayi rewel, sulit tidur, atau sering terbangun di malam hari. Ini adalah fase alami dalam tumbuh kembang si Kecil yang cukup menantang. Tanda-tanda bayi sedang tumbuh gigi antara lain sering menggigit benda, mengiler lebih banyak, atau menarik-narik telinga. Kondisi ini bisa mempengaruhi kualitas tidurnya, karena ia belum bisa mengungkapkan rasa tidak nyamannya secara langsung.

Cara mengatasinya: Mama bisa membantu meredakan rasa tak nyaman dengan memberikan teether dingin yang aman atau mengusap gusinya perlahan dengan kain bersih dan dingin. Jika bayi sangat gelisah, konsultasikan ke dokter anak untuk penanganan tambahan yang aman.


4. Belum terbiasa tidur sendiri

Bayi tidur sendiri .png
Pinterest.com/prednisonesideeffects

Banyak bayi merasa butuh kehadiran Mama atau Papa untuk bisa tertidur. Saat terbiasa ditimang, digendong, atau disusui hingga tertidur, mereka bisa kesulitan tidur sendiri di tempat tidur tanpa bantuan. Hal ini wajar, karena bayi mencari rasa aman dan kenyamanan dari orangtua-nya. Masalahnya, ketika terbangun di tengah malam dan tidak menemukan kehadiran orangtua, bayi bisa langsung menangis atau rewel karena tidak tahu cara menenangkan diri sendiri untuk kembali tidur.

Cara mengatasinya: Coba biasakan tidur mandiri secara perlahan. Mama bisa mulai dengan menemani bayi di samping tempat tidur sambil mengusap perlahan hingga tertidur, lalu secara bertahap kurangi bantuan fisik. Pastikan suasana tidur nyaman dan rutin sebelum tidur tetap dijalankan agar bayi merasa aman meski tidur sendiri.

5. Gelisah karena menyusu di larut malam

Menyusui bayi .png
Pinterest.com/maternal_instincts

Bayi yang masih sering menyusu di malam hari bisa mengalami gelisah setelah menyusu. Hal ini bisa disebabkan oleh perut yang belum sepenuhnya nyaman, posisi menyusu yang kurang tepat, atau suasana sekitar yang kurang tenang setelah menyusu. Setelah kenyang, sebagian bayi justru jadi lebih waspada atau susah kembali tidur karena terlalu terstimulasi. Ada juga bayi yang merasa tidak nyaman karena harus disendawakan dulu, tapi sudah terlalu mengantuk untuk melakukannya.

Cara mengatasinya: Pastikan bayi menyusu dengan posisi yang nyaman dan lakukan sendawa sejenak sebelum kembali dibaringkan. Usahakan menjaga suasana tetap gelap, tenang, dan minim suara agar bayi tidak terbangun sepenuhnya setelah menyusu. Bila memungkinkan, susui tanpa terlalu banyak cahaya atau interaksi.

6. Menolak untuk tidur telentang

Bayi menangis tidur telentang.png
Pinterest.com/serpadres

Sebagian bayi mungkin terlihat rewel atau sulit tertidur saat dibaringkan dalam posisi telentang, padahal posisi ini adalah yang paling aman untuk mencegah sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). Penolakan ini bisa disebabkan oleh rasa tidak nyaman, kembung, atau refleks kaget yang membuat bayi merasa tidak aman. Bayi yang baru lahir juga punya refleks kaget yang bisa membuat mereka terbangun saat tangan atau kaki bergerak tiba-tiba saat telentang. Itulah mengapa mereka kadang lebih nyaman dalam posisi menyamping atau digendong.

Cara mengatasinya: Mama bisa membantu si Kecil merasa lebih nyaman dengan membedong menggunakan kain lembut dan aman. Pastikan juga bayi sudah kenyang, tidak kembung, dan popoknya bersih. Jika bayi masih terus menolak posisi telentang, konsultasikan ke dokter anak untuk mencari tahu penyebab pastinya.

7. Merasa tidak nyaman

Bayi menangis mengantuk .png
Freepik.com

Bayi bisa sulit tidur jika merasa tidak nyaman, meskipun penyebabnya terlihat sepele bagi orang dewasa. Bisa jadi karena suhu ruangan terlalu panas atau dingin, pakaian yang terlalu ketat, sprei yang kasar, atau posisi tidur yang kurang pas. Karena belum bisa bicara, bayi hanya bisa menunjukkan ketidaknyamanan lewat tangisan atau rewel. Rasa tidak nyaman ini bisa membuatnya sulit tertidur atau sering terbangun meski sudah lelah.

Cara mengatasinya: Pastikan lingkungan tidur bayi nyaman dengan menggunakan pakaian tidur yang lembut, suhu ruangan sejuk sekitar 24–26°C, dan tempat tidur yang bersih tanpa terlalu banyak benda. Ganti posisi tidurnya secara perlahan jika terlihat gelisah, dan periksa apakah ada sesuatu yang membuatnya tidak nyaman.

8. Tidak punya rutinitas tidur yang konsisten

Bayi menangis .png
Pinterest.com/gabrielleduba

Bayi sangat terbantu dengan rutinitas. Jika pola tidur atau ritual sebelum tidur berubah-ubah setiap harinya, si Kecil bisa merasa bingung dan sulit untuk menyesuaikan diri. Akibatnya, ia menjadi lebih sulit tidur atau sering rewel saat waktu tidur tiba. Kebiasaan seperti menyusui sambil menonton, mengganti tempat tidur terlalu sering, atau tidak memiliki waktu tidur yang konsisten bisa membuat bayi kesulitan membedakan kapan waktunya bermain dan kapan waktunya tidur.

Cara mengatasinya: Menciptakan rutinitas tidur yang konsisten setiap hari. Misalnya, mulai dengan mandi air hangat, pijat lembut, menyusu, lalu nyanyikan lagu pengantar tidur. Lakukan di waktu yang sama setiap malam agar bayi belajar mengenali sinyal bahwa waktunya untuk beristirahat.

9. Terlalu banyak stimulasi sebelum tidur

Bayi kelelahan .png
Pinterest.com/beingtheparent

Menjelang waktu tidur, bayi perlu suasana yang tenang untuk membantu tubuh dan pikirannya bersiap beristirahat. Tapi kalau sebelum tidur bayi terlalu banyak bermain, bercanda, atau terpapar suara dan cahaya terang, tubuhnya bisa malah jadi terlalu aktif untuk langsung tertidur. Stimulasi berlebihan bisa membuat bayi jadi kelewat semangat dan akhirnya sulit menenangkan diri. Alih-alih mengantuk, ia justru rewel, menangis, atau ingin terus digendong.

Cara mengatasinya: Ciptakan transisi tenang sebelum tidur, misalnya dengan mematikan layar, meredupkan lampu, dan melakukan rutinitas seperti mandi hangat, pijat lembut, atau dibacakan buku. Dengan begitu, tubuh bayi akan mengenali sinyal bahwa waktunya istirahat.

10. Bayi terlalu lelah

Bayi mengucek mata .png
Freepik.com

Meski terdengar berlawanan, bayi yang terlalu lelah justru bisa jadi lebih sulit tidur. Ketika sudah melewati waktu tidurnya, tubuh bayi melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin, yang membuatnya justru makin rewel dan sulit menenangkan diri. Bayi yang terlalu lelah biasanya menunjukkan tanda seperti mengucek mata, menguap terus-menerus, menjadi lebih sensitif, atau menangis tanpa sebab yang jelas. Jika tanda-tanda ini terlewatkan, ia bisa menjadi terlalu aktif untuk tidur.

Cara mengatasinya: Perhatikan sinyal kantuk si Kecil dan segera bantu tidurkan sebelum ia kelelahan. Buat jadwal tidur siang yang cukup dan hindari aktivitas berlebihan menjelang malam. Lingkungan yang tenang dan minim cahaya juga bisa membantu tubuh bayi bersiap untuk tidur.

11. Sensitif terhadap suara bising

Bayi tidak nyaman .png
Freepik.com

Bayi memiliki pendengaran yang masih berkembang dan cenderung lebih sensitif terhadap suara-suara di sekitarnya. Suara keras atau tiba-tiba, seperti TV, suara kendaraan, atau percakapan keras yang bisa membuat bayi terkejut, merasa tidak aman, dan akhirnya sulit tidur. Bahkan suara yang bagi orang dewasa terasa biasa saja, bisa terasa terlalu bising bagi bayi, terutama saat ia sedang mengantuk atau hampir tertidur. Lingkungan tidur yang terlalu ramai bisa membuat bayi sulit masuk ke tidur yang dalam dan berkualitas.

Cara mengatasinya: Ciptakan suasana tidur yang tenang dan minim suara. Mama bisa menutup pintu, meredam suara bising, atau menggunakan white noise yang lembut untuk menenangkan bayi. Rutinitas tidur yang konsisten juga membantu bayi merasa lebih siap untuk tidur meskipun ada suara di sekitarnya.

Nah, itu tadi alasan kenapa bayi susah tidur dan cara mengatasinya. Setiap bayi punya ritme dan kebutuhan yang berbeda, jadi penting untuk mengenali sinyal-sinyal yang ia tunjukkan. Dengan perhatian, kesabaran, dan rutinitas yang konsisten, Mama bisa bantu si Kecil tidur lebih nyenyak dan nyaman setiap malam.

FAQ Tentang Kenapa Bayi Susah Tidur

Apa yang harus dilakukan ketika bayi susah tidur?

Berikan Si Kecil asupan makanan yang cukup atau susui Si Kecil lebih sering. Ciptakan suasana kamar tidur yang nyaman, misalnya kamar yang tidak terlalu silau, tenang dan tidak banyak suara gaduh, serta suhu kamar yang hangat. Berikan Si Kecil pijatan lembut.

Mengapa bayi Sering Terbangun Padahal Baru tidur Sebentar?

Mengapa Bayi Sering Terbangun Padahal Baru Tidur Sebentar? Si Kecil mudah terbangun dari tidur jika bayi lapar atau popoknya basah. Seberapa sering bayi terbangun pun bergantung pada seberapa banyak ia menyusu.

Pijat bagian apa agar bayi cepat tidur?

Ibu bisa melakukan gerakan melingkar kecil menggunakan jempol di telapak kaki bayi. Pijatan kaki ini bisa membantu bayi tidur nyenyak dan merasa lebih nyaman, terutama jika bayi prematur.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Erick akbar
Wahyuni Sahara
Erick akbar
EditorErick akbar
Follow Us

Latest in Baby

See More

Kenali Risiko Tersembunyi jika Vaksinasi Anak Tidak Lengkap

05 Des 2025, 14:58 WIBBaby