Bolehkah Bayi Makan Buah Kelengkeng?

Memiliki rasa manis dan lezat, amankah bayi mengonsumsi buah kelengkeng?

9 Maret 2023

Bolehkah Bayi Makan Buah Kelengkeng
Pixabay/veerasantinithi

Memperkenalkan bayi dengan makanan padat merupakan pengalaman yang menyenangkan sekaligus menjadi tantangan bagi para orangtua. Pasalnya, kita tidak pernah tau reaksi yang akan ditunjukkan si Kecil. Bisa jadi ia sangat menyukai, tidak menyukai, hingga alergi terhadap makanan yang dikonsumsinya. 

Bahkan, buah-buahan yang dianggap sehat belum tentu baik untuk bayi. Ada beberapa jenis buah yang kurang baik untuk sistem pencernaan bayi yang masih berkembang, hingga ada juga buah yang berisiko menyebabkan bayi tersedak.

Salah satu jenis buah yang seringkali menjadi pertimbangan para orangtua dalam memperkenalkannya kepada si Kecil adalah kelengkeng. Buah berbentuk bulat kecil yang satu ini memiliki rasa yang sangat manis dan disukai banyak orang. 

Lalu, bolehkah bayi makan buah kelengkeng? Untuk menjawabnya, berikut Popmama.com telah merangkum informasinya untuk Mama.

1. Kandungan gizi dalam buah kelengkeng

1. Kandungan gizi dalam buah kelengkeng
Pixabay/szyj351

Selain memiliki rasa yang manis dan lezat, ternyata kelengkeng juga mengandung beberapa nutrisi yang baik untuk tubuh.

Buah kelengkeng yang segar merupakan sumber vitamin C yang baik untuk tubuh. Kelengkeng juga merupakan sumber antioksidan yang berfungsi untuk mencegah dan memperbaiki kerusakan sel-sel di dalam tubuh. 

Selain itu, kelengkeng juga mengandung serat yang baik untuk pencernaan dengan mendukung mikrobioma usus bayi.

Editors' Pick

2. Bolehkah bayi makan buah kelengkeng?

2. Bolehkah bayi makan buah kelengkeng
Unsplash/Troy T

Jika Mama bertanya-tanya mengenai bolehkah bayi makan kelengkeng, jawabannya adalah boleh. Dilansir dari Solid Starts,  bayi boleh makan kelengkeng setelah mereka mulai mengonsumsi makanan padat. Tepatnya adalah saat usianya telah menginjak 6 bulan ke atas.

Namun, Mama harus ekstra hati-hati karena daging kelengkeng dan biji di dalamnya berisiko membuat bayi tersedak. Jadi, pastikan Mama menyajikan kelengkeng dengan benar dan sesuai dengan usia si Kecil.

3. Cara menyajikan kelengkeng sesuai dengan usia bayi

3. Cara menyajikan kelengkeng sesuai usia bayi
Pixabay/augusthalem

Karena bayi masih dalam tahap perkembangan untuk mengunyah, maka sebaiknya Mama berikan si Kecil kelengkeng dengan tekstur yang sesuai dengan usianya. 

Yang pasti, Mama harus mengupas kulit kelengkeng dan membuang bijinya agar tidak menyebabkan si Kecil tersedak.

Jika bayi mama berusia 6 hingga 9 bulan, Mama bisa cincang halus kelengkeng yang segar dan haluskan menjadi makanan yang lembut dan dapat dikonsumsi seperti bubur. Hindari memberikan kelengkeng kering atau produk kelengkeng olahan seperti selai, jeli, atau sirup.

Sedangkan untuk bayi yang berusia 9 hingga 18 bulan, Mama bisa memotong daging kelengkeng segar menjadi beberapa bagian kecil. Sajikan potongan kelengkeng tersebut di piring untuk melatihnya menggenggam dan mengunyah.

4. Apakah kelengkeng sering menyebabkan alergi pada bayi?

4. Apakah kelengkeng sering menyebabkan alergi bayi
Unsplash/hui sang

Pada dasarnya, alergi terhadap kelengkeng merupakan kasus yang sangat jarang terjadi. Orang yang alergi terhadap serbuk sari atau yang memiliki sindrom alergi oral mungkin sensitif terhadap kelengkeng.

Biasanya orang yang memiliki sindrom alergi oral akan merasa gatal, kesemutan, atau rasa terbakar di mulut yang berlangsung singkat dan tidak menghasilkan reaksi yang berbahaya. 

Jadi, saat memperkenalkan kelengkeng pada bayi untuk pertama kalinya, sebaiknya berikan dulu dalam jumlah yang kecil. Jika tidak ada reaksi yang mengkhawatirkan, Mama bisa kembali memberikan si Kecil buah kelengkeng dalam jumlah yang lebih banyak.

5. Kelengkeng baik untuk kesehatan saluran pencernaan bayi

5. Kelengkeng baik kesehatan saluran pencernaan bayi
Pixabay/senjakelabu29

Kelengkeng memiliki beberapa serat larut dan tidak larut serta prebiotik polisakarida. Ketiga kandungan ini berkontribusi pada kesehatan pencernaan dan membantu pergerakan usus yang benar.

Namun, setiap bayi memiliki frekuensi buang air besar yang berbeda-beda. Jika Mama menyadari ada hal yang tak beres dalam pola buang air besar bayi dan fungsi pencernaannya, pastikan Mama berkonsultasi ke dokter anak untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Itu tadi penjelasan mengenai bolehkah bayi makan buah kelengkeng. Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest