Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Penyebab dan Cara Mengatasi BAB Berlendir pada Bayi

Pinterest.com/bdasad17
Pinterest.com/bdasad17

Banyak Mama mungkin bingung saat mendapati BAB si Kecil tiba-tiba berlendir dan berbeda dari biasanya. Sebenarnya, kondisi ini cukup umum terjadi dan umumnya tidak berbahaya.

Lendir pada BAB bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti lendir alami dari usus hingga proses tumbuh gigi. Namun, Mama tetap perlu waspada jika BAB berlendir disertai gejala lain seperti muntah, diare, atau bahkan demam.

Berikut Popmama.com akan bahas lebih lanjut mengenai penyebab dan cara mengatasi BAB berlendir pada bayi. Yuk, simak informasi ini sampai tuntas, Ma!

Penyebab BAB Berlendir pada Bayi

Freepik
Freepik

Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan BAB si Kecil berlendir, di antaranya adalah:

  1. Lendir alami dari ususSalah satu penyebab BAB berlendir pada bayi adalah adanya lendir alami dari usus besar. Lendir ini merupakan cairan kental yang diproduksi untuk melapisi dan menjaga kelembapan dinding usus, sehingga mempermudah proses pengeluaran feses.
  2. Alergi makananJika feses si Kecil berwarna hijau dan berlendir, bisa jadi itu tanda adanya alergi atau sensitivitas terhadap makanan yang Mama konsumsi dan tersalurkan lewat Air Susu Ibu (ASI). Kondisi ini dapat memicu peradangan pada usus, sehingga menghasilkan lendir berlebih dan menyebabkan bayi BAB berlendir.
  3. Terlalu banyak minum foremilkSalah satu penyebab feses bayi berlendir adalah terlalu banyak mengonsumsi foremilk, yaitu ASI bening yang keluar di awal sesi menyusui dan mengandung lebih banyak laktosa serta protein. Kondisi ini bisa terjadi jika bayi sering berganti-ganti payudara saat menyusu. Akibatnya, Mama mungkin akan melihat lendir pada feses si Kecil.
  4. Infeksi virusInfeksi rotavirus atau norovirus yang menyebabkan gastroenteritis, seperti muntah dan diare, dapat memicu peradangan pada usus si Kecil. Kondisi ini membuat tubuh memproduksi lendir berlebih sebagai bentuk perlindungan tambahan bagi saluran pencernaan.
  5. Infeksi bakteriInfeksi bakteri seperti Salmonella, Escherichia coli, dan Clostridium difficile dapat menyebabkan BAB bayi berlendir, dengan gejala yang menyerupai infeksi virus. Jika infeksinya cukup parah, feses juga bisa disertai darah selain lendir.
  6. Tumbuh gigiSaat tumbuh gigi, si Kecil akan memproduksi lebih banyak air liur untuk meredakan rasa nyeri. Kelebihan air liur ini bisa tertelan dan dikeluarkan lewat feses, sehingga membuat BAB bayi tampak berlendir kuning dan bertekstur encer.
  7. Alergi susuAlergi susu merupakan salah satu penyebab umum munculnya lendir pada feses bayi. Reaksi sistem kekebalan terhadap protein susu selain ASI dapat menyebabkan peradangan pada usus, yang kemudian memicu produksi lendir berlebih.

Apakah BAB Berlendir pada Bayi Berbahaya?

Apakah BAB berlendir pada bayi berbahaya?.png
Pinterest.com

BAB berlendir pada bayi tidak selalu menandakan kondisi berbahaya, selama tidak disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan. Namun, Mama perlu waspada jika lendir pada feses muncul bersama tanda-tanda berikut:

  • Demam
  • Muntah
  • Bayi menolak menyusu atau nafsu makannya menurun
  • Terdapat darah dalam feses
  • Perubahan warna feses menjadi hijau, hitam, atau putih
  • Bayi tampak rewel dan sulit tidur

Jika si Kecil mengalami BAB berlendir disertai salah satu atau lebih gejala tersebut, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk memastikan kondisi saluran cerna bayi.

Bagaimana Cara Mengatasi BAB Berlendir pada Bayi?

Bagaimana cara mengatasi BAB berlendir pada bayi?
Pinterest.com

Mengatasi BAB berlendir pada bayi bisa berbeda-beda bergantung pada penyebabnya. Berikut beberapa hal yang perlu Mama lakukan untuk mengatasi BAB berlendir, di antaranya:

  1. Catat apa yang Mama konsumsiJika si Kecil masih menerima ASI eksklusif dan fesesnya tampak berlendir, Mama perlu memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi. Cobalah mencatat menu harian Mama dan amati perubahan pada bentuk serta warna feses bayi. Bila setelah mengonsumsi makanan tertentu feses bayi menjadi berlendir, sebaiknya hindari makanan tersebut sementara waktu.
  2. Perbaiki perlekatan saat mengasihiAgar si Kecil tidak terlalu banyak mengonsumsi ASI foremilk, Mama disarankan untuk menyusui dari satu payudara terlebih dahulu hingga benar-benar kosong.Jika bayi tampak rewel, periksa kembali posisi perlekatan saat menyusui untuk memastikan sudah tepat.
  3. Hindari makanan pemicu alergiSaat si Kecil mulai MPASI, penting bagi Mama untuk memperhatikan jenis makanannya. Beberapa makanan berisiko tinggi memicu alergi, seperti ikan, kerang, telur, kacang-kacangan, gandum, dan susu sapi.Untuk mengetahuinya, Mama bisa memberikan satu jenis makanan tanpa campuran selama tiga hari berturut-turut sambil mengamati reaksinya. Jika bayi menunjukkan tanda alergi, seperti BAB berlendir, segera hentikan pemberian makanan tersebut.
  4. Cukupi kebutuhan cairan si KecilUntuk membantu mengurangi BAB berlendir pada bayi, pastikan si Kecil tetap terhidrasi dengan baik. Asupan cairan yang cukup dapat menjaga lendir tetap encer sehingga memudahkan kerja usus.
  5. Selalu menjaga kebersihanBayi cenderung memasukkan jari, mainan, atau benda apa pun yang bisa dijangkau ke dalam mulut. Jika kebersihan tangan dan benda di sekitarnya tidak terjaga, maka risiko infeksi virus dan bakteri pun menjadi meningkat.Untuk mencegah bayi mengalami BAB berlendir, maka Mama perlu rutin untuk membersihkan mainan dan benda yang sering digunakannya dengan cairan disinfektan.
  6. Berikan probiotikProbiotik merupakan nutrisi tambahan yang bermanfaat untuk mendukung kesehatan bayi, terutama sistem pencernaannya.Probiotik membantu penyerapan nutrisi, memperkuat daya tahan tubuh, mengurangi kolik, mencegah diare akibat antibiotik, serta menurunkan risiko eksim dan gangguan kesehatan lainnya.

Nah, itu dia penjelasan seputar penyebab dan cara mengatasi BAB berlendir pada bayi. Sebelum memberikan probiotik pada si Kecil, pastikan Mama sudah berkonsultasi dengan dokter, karena penggunaannya tidak boleh sembarangan.

Semoga membantu, Ma.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us

Latest in Baby

See More

Dongeng untuk Bayi: Kisah Beruang Madu yang Mencuri Makanan

05 Des 2025, 19:20 WIBBaby